Jenis, Gejala, Penyebab dan Pengobatan Hiperplasia Endometrium

Jenis, Gejala, Penyebab dan Pengobatan Hiperplasia Endometrium

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 12 Maret 2023

 

Endometrium merupakan lapisan terdalam pada lapisan rahim. Selama siklus menstruasi, endometrium mengalami perubahan. Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium membuat endometrium menebal guna mempersiapkan rahim untuk kemungkinan kehamilan.

Usai pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi), tingkat progesteron akan meningkat. Progesteron adalah hormon yang membuat rahim siap menerima sel telur.

Jika kehamilan tidak terjadi, kadar estrogen dan progesteron akan menurun dan menyebabkan menstruasi.

Namun, jika ada ketidakseimbangan hormon, endometrium dapat menebal dan tumbuh terlalu banyak. Pertumbuhan abnormal inilah yang disebut hiperplasia endometrium.

Dengan kata lain, hiperplasia endometrium mengacu pada penebalan endometrium yang selanjutnya dapat menyebabkan pendarahan tidak biasa.

Kondisi ini memang tidak bersifat kanker, namun pada beberapa kasus dapat menjadi awal dari kanker rahim sehingga perlu diperhatikan.

Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri Menstruasi Tidak Normal

Jenis Hiperplasia Endometrium

Berdasarkan jenis perubahan sel di endometrium, ada dua jenis hiperplasia endometrium, yaitu:

  • Hiperplasia endometrium sederhana (tanpa atypia)

Jenis hiperplasia endometrium ini terdiri dari sel-sel normal yang tidak mungkin menjadi kanker. Bahkan tanpa pengobatan, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya.

  • Hiperplasia endometrium atipikal sederhana atau kompleks

Untuk hiperplasia endometrium jenis ini, Anda butuh pengobatan.

Sebab, hiperplasia endometrium atipikal sederhana atau kompleks adalah prakanker dan hasil dari pertumbuhan berlebih dari sel-sel abnormal.

Kondisi ini bisa berubah menjadi kanker rahim atau endometrium jika tidak diobati.

Penyebab Hiperplasia Endometrium

Utamanya, siklus menstruasi bergantung pada hormon estrogen dan progesteron.

Estrogen membantu menumbuhkan sel-sel pada lapisan rahim. Saat tidak ada kehamilan yang terjadi, kadar progesteron yang menurun memberitahu rahim untuk melepaskan lapisannya. Proses inilah yang mengatur siklus menstruasi.

Jika hormon estrogen dan progesteron seimbang, siklus menstruasi akan berjalan lancar.

Namun, jika terjadi ketidakseimbangan hormon, misalnya memiliki jumlah hormon yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, masalah dapat terjadi.

Penyebab paling umum dari hiperplasia endometrium adalah jumlah estrogen yang terlalu banyak dan jumlah progesteron yang terlalu sedikit.

Berikut adalah beberapa alasan Anda mungkin memiliki ketidakseimbangan hormon:

  • Telah mencapai menopauseArtinya Anda tidak lagi berovulasi dan tubuh Anda tidak menghasilkan progesteron.
  • Sedang dalam masa perimenopause – Ovulasi tidak lagi terjadi secara teratur.
  • Sudah lewat masa menopause – Anda sudah melewati masa menopause dan telah atau sedang menggunakan estrogen (terapi penggantian hormon).
  • Memiliki kondisi tertentu – Misalnya memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, infertilitas, atau sindrom ovarium polikistik.
  • Gemuk – Obesitas merupakan penyebab umum dari ketidakseimbangan hormon. Kadar hormon cenderung lebih tinggi pada orang gemuk daripada orang dengan berat badan normal.

Selain beberapa penyebab di atas, beberapa hal lain juga dapat meningkatkan risiko hiperplasia endometrium, seperti:

    • Berusia di atas 35 tahun
    • Mulai menstruasi di usia muda
    • Mengalami menopause pada usia lanjut
    • Mempunyai penyakit lain seperti diabetes, tiroid, atau penyakit kandung empedu
    • Mempunyai riwayat keluarga dengan kanker rahim, ovarium, atau usus besar

Baca Juga: Berbagai Masalah Rahim yang Perlu Anda Pahami

Gejala Hiperplasia Endometrium

Berikut beberapa gejala hiperplasia endometrium:

  • Pendarahan menstruasi yang banyak
  • Pendarahan yang terjadi setelah menopause
  • Singkatnya siklus menstruasi (lebih pendek dari 21 hari)

Diagnosis Hiperplasia Endometrium

Jika Anda berkonsultasi dengan dokter tentang pendarahan tidak biasa yang Anda alami, dokter mungkin akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan Anda.

Selama waktu konsultasi ini, pastikan untuk mendiskusikan beberapa hal berikut:

  • Ada tidaknya pembekuan dalam darah
  • Apakah pendarahan menyakitkan
  • Gejala lain yang mungkin Anda alami
  • Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki
  • Apakah Anda bisa hamil atau tidak
  • Apakah Anda sudah mencapai menopause
  • Obat hormonal apa pun yang sedang Anda konsumsi
  • Riwayat keluarga yang memiliki kanker

Berdasarkan riwayat medis Anda, dokter kemungkinan akan melanjutkan beberapa tes diagnostik berikut ini:

Prosedur ini dilakukan dengan cara menempatkan alat kecil di dalam vagina yang mengubah gelombang suara menjadi gambar di layar.

USG transvaginal dapat membantu dokter mengukur ketebalan endometrium, serta melihat kondisi rahim dan ovarium.

  • Histeroskopi

Histeroskopi dilakukan dengan cara memasukkan perangkat kecil dengan lampu dan kamera ke dalam rahim melalui leher rahim.

Gunanya adalah untuk memeriksa sesuatu yang tidak biasa atau kemungkinan masalah di dalam rahim.

Biopsi melibatkan pengambilan sampel jaringan kecil rahim untuk memeriksa sel-sel kanker.

Sampel jaringan dapat diambil selama histeroskopi, serta pelebaran dan kuretase.

Sampel jaringan kemudian akan dikirim ke ahli patologi untuk dianalisis.

Pengobatan Hiperplasia Endometrium

Sebagian besar kasus hiperplasia endometrium dapat diobati. Pengobatan umum untuk kondisi ini adalah progestin, progesteron buatan manusia.

Dokter mungkin akan meresepkan progestin dalam beberapa cara, di antaranya:

  • Oral
  • Suntikan
  • Krim vagina
  • Alat kontrasepsi (IUD)

Untuk sembuh dari hiperplasia endometrium, Anda mungkin perlu dirawat setidaknya selama enam bulan. Risiko kambuh lebih tinggi jika Anda mengalami obesitas atau mendapat pengobatan progestin oral.

Sementara itu, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat rahim (histerektomi) jika Anda mengalami beberapa kondisi berikut:

  • Hiperplasia endometrium atipikal yang Anda alami berkembang selama pengobatan
  • Tidak ada tanda-tanda perbaikan setelah 12 bulan pengobatan
  • Kondisi Anda terus memburuk dan terus kambuh
  • Pendarahan tidak berhenti

Jika Anda memutuskan untuk melakukan prosedur histerektomi, Anda tidak akan bisa hamil lagi.

Konsultasikanlah dengan dokter untuk mencari tahu jenis perawatan terbaik untuk Anda.

Baca Juga: Penyebab Haid Berkepanjangan dan Cara Mengatasinya

Sumber

Family Doctor. (2019). Endometrial Hyperplasia. familydoctor.org

WebMD. (2021). What to Know About Endometrial Hyperplasia. www.webmd.com

Cleveland Clinic. (2020). Endometrial Hyperplasia. my.clevelandclinic.org

Healthline. (2018). What Is Endometrial Hyperplasia and How Is It Treated?. www.healthline.com