Ketahui Prosedur Histerektomi dan Kapan Membutuhkannya

Ketahui Prosedur Histerektomi dan Kapan Membutuhkannya

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Bagi beberapa perempuan, operasi pengangkatan rahim atau histerektomi dibutuhkan karena beragam alasan, tapi alasan paling utamanya adalah karena adanya masalah medis yang menganggu aktivitas sehari-hari atau yang berpotensi mengancam nyawa.

Bagi Anda yang ingin menjalani prosedur histerektomi, Anda perlu memahami lebih lanjut soal pembedahan ini dan tahu kapan Anda membutuhkannya.  Berikut adalah penjelasan mengenai prosedur histerektomi!

Baca Juga: Berbagai Masalah Rahim yang Perlu Anda Pahami

Apa Itu Prosedur Histerektomi?

Prosedur histerektomi merupakan operasi yang dilakukan untuk mengangkat rahim. Umumnya, pembedahan ini hanya dilangsungkan jika penanganan lainnya tidak mempan dalam mengatasi gangguan pada organ reproduksi wanita.

Beberapa masalah medis yang dapat ditanggulangi dengan prosedur histerektomi dapat berupa tumor, kanker rahim, menstruasi yang berlebih, rahim yang turun ke area vagina, dan rasa nyeri berkepanjangan pada panggul atau perut.

Keputusan untuk menjalani prosedur histerektomi tentunya ada di tangan pasien karena setelah menjalani pembedahan, seorang wanita tidak akan bisa hamil dan mengalami menstruasi lagi.

Namun, dokter akan memberikan beberapa saran atau rekomendasi sebelum Anda memutuskan. Saran tersebut akan didasarkan pada kondisi fisik serta rekam medis Anda.

Pembedahan histerektomi merupakan operasi besar yang membutuhkan masa pemulihan yang panjang. Biasanya operasi histerektomi dilakukan oleh wanita yang berusia 40-50 tahun.

Jenis-Jenis Prosedur Histerektomi

Ternyata, prosedur histerektomi tidak hanya satu jenis saja karena ada beberapa tipe pembedahan histerektomi yang dapat dijalani tergantung dari kondisi medis yang dialami, yaitu:

  • Subtotal. Jika Anda menjalani prosedur histerektomi subtotal, maka hanya bagian rahim saja yang akan diangkat atau dikeluarkan oleh dokter bedah. Bagian leher rahim atau serviks akan dibiarkan begitu saja.
  • Total. Prosedur histerektomi total meliputi pengangkatan rahim dan bagian leher rahim. Ini merupakan jenis prosedur histerektomi yang paling sering dilakukan.
  • Total Bilateral Salpingo-Ooforektomi. Berbeda dengan histerektomi total, prosedur histerektomi bilateral salpingo-ooforektomi tidak hanya mengangkat bagian rahim saja, tapi juga daerah leher rahim, saluran indung telur, dan ovarium juga akan dikeluarkan.
  • Histerektomi dengan Bilateral Propilaktik Salpingektomi. Jenis prosedur histerektomi ini mengangkat bagian rahim dan saluran indung telur pasien.
  • Histerektomi Radikal. Seperti namanya, prosedur histerektomi radikal mengangkat hampir semua bagian reproduksi wanita. Rahim dan jaringan di sekitarnya, ovarium, bagian atas vagina, saluran indung telur, jaringan lemak, serta kelenjar limpa di organ reproduksi wanita akan diangkat. Prosedur histerektomi radikal hanya dilakukan pada pasien yang mengalami kanker di bagian organ reproduksinya.

Bagaimana Prosedur Histerektomi Dilakukan?

Sebelum menjalani prosedur ini, Anda akan diminta untuk berganti pakaian dengan baju yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit. Setelahnya detak jantung Anda akan dipantau melalui mesin yang sudah dipasang pada tubuh.

Obat-obatan dan cairan akan dimasukkan ke dalam tubuh melalui infus yang akan dipasang pada lengan Anda.

Setelahnya, Anda akan diberikan anastesi atau obat bius untuk mengurangi rasa sakit saat prosedur histerektomi berlangsung.

Tergantung dari keputusan awal dengan dokter, Anda bisa diberikan bius total yang membuat Anda tertidur selama operasi atau anestesi lokal yang hanya akan meredakan rasa sakit sementara Anda tetap tersadar selama pembedahan dilakukan.

Operasi histerektomi merupakan pembedahan kompleks dengan beragam metode. Apabila Anda menjalani operasi pengangkat rahim, dokter dapat mengeluarkan rahim dan bagian organ reproduksi lainnya melalui beberapa sayatan di bagian atas vagina, perut, atau perut bagian bawah.

Jika rumah sakit memiliki teknologi yang mumpuni, pembedahan histerektomi dapat dilangsungkan dengan bantuan robot.

Setelah selesai menjalani prosedur histerektomi, Anda diharuskan untuk rawat inap di rumah sakit selama kurang lebih lima hari. Anda baru akan pulih secara total sekitar 6-8 minggu setelah operasi. Sementara masa pemulihan, dokter akan memberikan Anda obat pereda nyeri.

Anda perlu beristirahat secara penuh dan tidak mengangkat barang-barang yang berat serta melakukan hubungan intim selama kurang lebih enam minggu pascaoperasi agar otot dan jaringan perut bisa pulih dengan sempurna.

Jika Anda mengalami menopause setelah menjalani prosedur histerektomi, dokter dapat menyarankan Anda untuk menjalani terapi penggantian hormon.

Apabila satu atau kedua ovarium masih ada dalam organ reproduksi, Anda bisa saja baru mengalami menopause dalam kurun waktu lima tahun setelah pembedahan dilangsungkan. Beberapa tanda dari menopause dapat berupa:

  • Menurunnya libido
  • Vagina kering
  • Kesulitan tidur
  • Rasa hangat pada tubuh (hot flashes)

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Mengikuti Prosedur Histerektomi?

Sebelum menjalani prosedur histerektomi, Anda perlu memahami beberapa komplikasi atau risiko yang dapat terjadi setelah mengikuti pembedahan ini, yaitu:

  • Infeksi pada luka
  • Kesulitan buang air kecil
  • Reaksi alergi terhadap obat bius
  • Pendarahan
  • Darah menggumpal
  • Bagian vagina keluar dari tubuh
  • Masalah pada kandung kemih atau pencernaan
  • Rasa nyeri pascaoperasi

Sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memahami kondisi fisik, risiko, serta alternatif lain yang bisa diambil.

Baca Juga: Cara Menangani Efek Pasca Operasi Pengangkatan Rahim

Sumber

Better Health Channel. Hysterectomy. www.betterhealth.vic.gov.au

Cleveland Clinic. (2021). Hysterectomy. www.my.clevelandclinic.org

NHS. (2019). Hysterectomy. www.nhs.uk

WebMD. (2021). Hysterectomy. www.webmd.com