Amankah Seks Oral Saat Hamil?

Amankah Seks Oral Saat Hamil?

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 18 Agustus 2023

Selama masa kehamilan, ada banyak perubahan yang akan terjadi pada tubuh Anda. Anda juga mungkin bertanya-tanya tentang berbagai aktivitas yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan. Salah satunya adalah melakukan seks oral.

Seperti yang kita ketahui, berhubungan seksual selama kehamilan sebenarnya boleh-boleh saja. Dengan catatan, Anda tidak memiliki riwayat masalah tertentu selama kehamilan. Namun, seiring dengan pertambahan usia kandungan, penetrasi mungkin semakin sulit dilakukan karena membuat ibu yang sedang mengandung merasa tidak nyaman. Lalu bagaimana dengan seks oral?

Seks oral banyak menjadi opsi bagi pasangan yang sedang hamil, meski kurang nyaman dengan aktivitas seks penetrasi. Dokter atau bidan juga bisa merekomendasikan seks oral untuk menghindari seks vaginal karena kondisi tertentu, seperti serviks yang lemah atau posisi plasenta yang terlalu di bawah (plasenta previa). Lalu, seberapa aman sebenarnya seks oral di saat hamil? Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Pahami Bahaya Berhubungan Saat Hamil Muda

Amankah Seks Oral Selama Kehamilan?

Dalam kebanyakan kasus, jawabannya adalah ya, seks oral selama masa kehamilan boleh dan aman untuk dilakukan. Hanya saja, ada beberapa catatan yang perlu Anda perhatikan.

Pasalnya dalam kondisi tertentu, seks oral selama masa kehamilan ternyata bisa menimbulkan sejumlah risiko. Apa saja?

1. Emboli Udara

Wanita yang menerima seks oral sebaiknya memperingatkan pasangannya untuk tidak meniupkan udara ke dalam vagina. Melakukan hal ini bisa menyebabkan emboli udara atau gelembung udara yang bisa menyumbat pembuluh darah atau arteri.

Jika emboli udara terjadi, kondisi ini bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami serangan jantung atau stroke.

Gelembung udara juga bisa terbentuk di plasenta yang akan membahayakan janin. Sebab, bayi sangat bergantung pada plasenta untuk mendapatkan makanan dan oksigen.

Meniupkan udara ke dalam vagina juga bisa mengubah tekanan darah yang bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah.

Baca Juga: Seks Oral Memicu Kanker Tenggorokan? Cek Faktanya!

2. Risiko Infeksi Menular Seksual

Alasan lain mengapa Anda sebaiknya berhati-hati dengan seks oral selama masa kehamilan adalah karena adanya risiko infeksi menular seksual.

Anda dan pasangan hanya boleh melakukan hubungan seksual selama kehamilan asalkan pasangan Anda tidak memiliki penyakit menular seksual.

Beberapa jenis IMS (infeksi menular seksual), seperti HIV, HPV, gonore, herpes, dan klamidia bisa ditularkan lewat berbagai jenis aktivitas seksual, termasuk seks oral.

Dalam beberapa kasus, infeksi menular seksual bisa ditularkan ke janin baik lewat plasenta maupun jalan lahir ketika bayi dilahirkan. Hal ini bisa menyebabkan komplikasi serius dan masalah kesehatan bagi bayi termasuk masalah neurologis, infeksi darah, dan kebutaan. Masalah lain yang juga perlu Anda waspadai adalah adanya risiko lahir mati karena ini.

Untuk menurunkan risiko infeksi menular seksual selama masa kehamilan, ibu hamil bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:

• Mengetahui riwayat kesehatan pasangannya. Pastikan pasangan tidak memiliki IMS. Jika ya, hubungan seksual dalam bentuk apa pun sebaiknya dihindari
• Menggunakan dental dam. Dental dam merupakan potongan lateks atau poliuretan yang bisa berfungsi sebagai penghalang agar tidak terjadi kontak langsung antara vagina dengan mulut saat aktivitas oral seks berlangsung
• Hindari menerima oral seks ketika pasangan memiliki cold sores (herpes labialis atau herpes yang terjadi di bagian ujung bibir).

Itulah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terkait oral seks di masa kehamilan. Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar hubungan seksual maupun oral seks selama hamil, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memberikan saran terbaik agar hubungan seksual Anda dengan pasangan bisa berlangsung dengan aman dan nyaman.

Baca Juga: 5 Kondisi Ibu Hamil Dilarang Berhubungan Seksual