Seks Oral Memicu Kanker Tenggorokan? Cek Faktanya!

Seks Oral Memicu Kanker Tenggorokan? Cek Faktanya!

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 18 Agustus 2023

 

Oral seks bisa menjadi salah satu pilihan aktivitas seksual yang bisa Anda nikmati bersama pasangan. Namun, Anda perlu berhati-hati dalam melakukannya karena seks oral dapat memicu kanker tenggorokan.

Oral seks merupakan aktivitas seksual yang melibatkan penggunaan mulut untuk merangsang alat kelamin atau area genital pasangan Anda. Beberapa jenis oral seks yang bisa dilakukan dapat meliputi penis (fellatio), vagina (cunnilungus), atau anal (anilingus).

Selain itu, oral seks bisa menjadi alternatif foreplay yang menyenangkan antara Anda maupun pasangan. Meski bisa menambah kenikmatan selama berhubungan intim dengan pasangan, akan tetapi Anda harus melakukannya secara aman.

Pasalnya, seks oral bisa menyebabkan kanker tenggorokan yang berbahaya. Simak fakta oral seks agar tetap nikmat dan tetap terhindar dari risiko penyakit seksual yang berbahaya.

Seks Oral Memicu Kanker Tenggorokan

Banyak orang yang belum tahu bahwa ternyata seks oral memicu kanker tenggorokan. Hal ini karena Human papillomavirus (HPV) dapat menyebar selama seks oral yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko kanker tenggorokan.

Walaupun seks oral tidak menyebabkan kanker tenggorokan secara langsung, akan tetapi aktivitas seksual yang satu ini bisa menularkan HPV. Nah, HPV yang menginfeksi tubuh dapat menyebabkan perubahan sel pra-kanker yang dapat memicu terjadinya kanker tenggorokan di kemudian hari.

Risiko terkena kanker tenggorokan ini pun akan lebih besar apabila Anda memiliki banyak pasangan seks oral.

Selain itu, kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko berkembangnya kanker tenggorokan dan menurunkan respons terhadap pengobatan pada pasien yang didiagnosis dengan kanker tenggorokan akibat HPV.

Risikonya juga dapat menjadi lebih besar apabila Anda merokok setidaknya satu bungkus sehari selama 10 tahun.

Tidak hanya rokok, konsumsi alkohol yang berlebihan turut menjadi faktor risiko terjadinya kanker tenggorokan.

Tanda Kanker Tenggorokan

Sayangnya, kanker tenggorokan karena infeksi HPV pada tubuh ini seringkali tidak menimbulkan gejala. Pada beberapa orang, virusnya dapat hilang dengan sendirinya.

Sementara pada beberapa kasus lainnya, HPV bertahan lama di dalam tubuh sehingga memicu terjadinya kanker tenggorokan.

Namun, Anda tetap bisa mengenali ciri-ciri kanker tenggorokan. Terutama pada amandel atau bagian belakang lidah, karena inilah tempat berkembangnya kanker.

Pada tahap awal perkembangannya, kanker tenggorokan biasanya ditandai dengan adanya perubahan warna di jaringan mulut, sariawan dan bisul yang tidak kunjung sembuh, dan pembengkakan atau benjolan di mulut.

Ketika Anda mengalami salah satu gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk meyakinkan diagnosis dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Juga : Tidak Hanya Pria, Seks Oral Juga Bisa Memuaskan Wanita

Tips Melakukan Oral Seks yang Aman

Meskipun oral sex bisa memicu kanker tenggorokan, bukan berarti seks oral dilarang. Anda dan pasangan tetap bisa melakukannya, asalkan menggunakan prosedur yang aman. Dalam hal ini, Anda dan pasangan harus rutin menjaga kebersihan organ intim, serta memastikan bagian kelamin tetap sehat.

Jangan lupa untuk menggunakan kondom sebagai bentuk perlindungan dari infeksi menular seksual. Jika pasangan Anda alergi kondom lateks, bisa coba kondom dengan bahan plastik (poliuretan).

Bisa juga dengan menggunakan dental dam atau produk berbahan lateks yang dapat diletakkan di atas vulva vagina atau anus wanita.

Dental dam bahkan bisa digunakan oleh wanita saat ingin melakukan seks oral pada penis pasangannya. Jadi, aktivitas oral seks bisa lebih aman dari infeksi menular seksual yang berbahaya.

Selain itu, sebaiknya Anda rutin untuk melakukan pengecekan/skrining penyakit menular seksual. Pastikan juga Anda melakukan tindak pencegahan dengan vaksin.

Misalnya dengan melakukan vaksin HPV yang dapat meminimalisir infeksi virus HPV. Baik wanita maupun pria, dapat melakukan vaksin HPV.

Biasanya pada wanita, dilakukan guna mencegah kanker serviks. Sementara pada pria bisa dilukan untuk upaya pencegahan kutil kelamin dan kanker anus.

Adapun dosis vaksin HPV untuk anak usia di bawah 15 tahun yaitu 2 kali, dengan jarak dosis kedua adalah 6–12 bulan setelah dosis pertama. Sedangkan untuk remaja dan dewasa muda (usia 15–26 tahun) diberikan 3 kali suntikan vaksin HPV dalam periode 6 bulan.

Baca Juga : Seks Oral: Bahaya dan Cara Aman Melakukannya

Sumber

Cleveland Clinic. (2019). Throat Cancer’s Link to Oral Sex: What You Should Know. clevelandclinic.org

Healthline. (2022). Oral STDs: What are The Symptoms?. healthline.com

MedicalNewsToday. (2022). Does oral sex cause throat cancer?. medialnewstoday.com

Mount Sinai. Human HPV and Throat/Oral Cancer Frequently Asked Questions. mountsinai.org