Pahami Tentang Acrophobia atau Rasa Takut pada Ketinggian

Pahami Tentang Acrophobia atau Rasa Takut pada Ketinggian

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 6 Maret 2023

 

Apakah Anda merasa cemas dengan ketinggian? Sebagian orang memiliki ketakutan jika berada di tempat yang tinggi.

Namun, mereka yang memiliki acrophobia atau akrofobia memiliki ketakutan yang berlebih dan abnormal terhadap ketinggian.

Baca Juga: Cara Menangani Fobia

Definisi Akrofobia

Acrophobia atau akrofobia diartikan sebagai ketakutan akan ketinggian. Anda yang mengalami akrofobia mengalami ketakutan yang berlebihan jika berada jauh dari tanah.

Kekhawatiran atau kecemasan akan ketinggian sebenarnya normal bagi semua orang, dan kebanyakan orang mungkin berjalan hati-hati atau sedikit gemetar di ketinggian.

Mereka yang mengalami fobia ini memiliki keparahan yang beragam, mungkin takut berada di lantai yang tinggi atau takut naik tangga. Diperkirakan 1 dari 20 orang memiliki akrofobia.

Pemicu Akrofobia

Mereka yang memiliki ketakutan akan ketinggian memiliki bentuk ketakutan yang beragam.

Berikut adalah beberapa contoh ketinggian yang dapat membuat cemas akrofobia:

  • Berjalan menaiki tangga
  • Berada di tangga
  • Parkir bertingkat
  • Berada di atas atau melintasi jembatan
  • Naik roller coaster
  • Berdiri di dekat balkon atau di atas gedung
  • Melihat keluar ke arah jendela gedung tinggi
  • Berada di pesawat
  • Naik eskalator

Gejala Akrofobia

Akrofobia adalah bagian dari gangguan kecemasan yang dapat mempengaruhi fisik dan psikis.

Berikut adalah beberapa gejala akrofobia dari segi fisik dan psikologis. Berikut adalah gejala akrofobia:

  • Fisik

Gejala fisik yang mungkin muncul diantaranya:

    • Jantung berdegup kencang ketika memikirkan ketinggian atau melihat ketinggian
    • Pusing ketika melihat ketinggian
    • Merasa mual
    • Gemetar
    • Sesak napas
    • Berkeringat
    • Mulut kering
    • Mendadak lunglai dan berlutut untuk berjalan
  • Psikologis

Selain gejala fisik, Anda juga mengalami gejala=gejala psikologis yang muncul seperti berikut.

    • Perasaan ketakutan dan kecemasan yang kuat ketika memikirkan, melihat, atau berada di tempat yang tinggi
    • Merasa cemas dengan adanya sesuatu yang negatif di tempat yang tinggi seperti jatuh
    • Muncul keinginan yang kuat untuk kabur jika sedang berada di tempat yang tinggi
    • Menghindari mengunjungi tempat-tempat yang tinggi

Baca Juga: Ketahui Gangguan Mental Fobia Sosial dan Faktor Penyebabnya

Penyebab

Berikut adalah sejumlah penyebab seseorang bisa memiliki fobia pada ketinggian:

  • Genetik

Peneliti menemukan bahwa akrofobia diturunkan secara genetik. Meskipun belum ditemukan gen mana yang secara khusus menyebabkan fobia ini, tetapi kromosom 4q28, 8q24, dan 13q21-q22 diketahui  berperan memicu akrofobia.

  • Pengalaman masa lalu

Seperti fobia lainnya, adanya trauma atau pengalaman buruk di masa lalu dapat menimbulkan akrofobia. Baik pengalaman yang didapatkan secara langsung maupun melihat video, cerita, atau gambar-gambar tertentu dapat memicu akrofobia.

  • Masalah Persepsi jarak

Tiap orang mungkin memiliki persepsi jarak yang berbeda. Misalnya, pada ketinggian 5 meter, tidak semua orang mempersepsikan sama.

Satu orang mungkin memandang biasa saja, sedangkan satu orang lainnya merasa bahwa ketinggian itu terlihat begitu tinggi dan dalam.

Orang dengan akrofobia memiliki kecenderungan memiliki respons yang kurang sesuai dengan stimulus ketinggian.

Mereka juga cenderung mempersepsikan jarak secara tidak proporsional, sehingga menganggap risiko dan dampak yang jauh lebih besar daripada aslinya.

  • Gangguan vestibular

Vestibular berkaitan dengan keseimbangan. Mereka yang memiliki gangguan vestibular mengalami ketidakstabilan postural sehingga seringkali terjatuh dan sulit menyeimbangkan diri.

Mereka yang memiliki gangguan vestibular memiliki kecenderungan mengalami ketakutan akan ketinggian.

Penanganan 

Terapi ini merupakan penanganan utama yang sering digunakan untuk menangani fobia spesifik.

Teknik CBT akan membantu Anda mengenali situasi yang ditakuti, penyebab, dan cara menanganinya.

Mereka yang mengalami akrofobia akan diajak untuk menggali pikiran irasional yang berkaitan dengan fobia dan menggunakan teknik untuk menggantikan pikiran tersebut.

Anda juga akan diajarkan bagaimana menghadapi fobia di berbagai situasi. Teknik CBT mungkin memerlukan sesi-sesi yang panjangnya bergantung pada tingkat fobia seseorang.

  • Terapi paparan (exposure therapy)

Terapi paparan adalah mengajak seseorang menghadapi situasi, objek, atau faktor lain yang menyebabkan ketakutan mereka sembari membantu mereka beradaptasi.

Terapi paparan membantu seseorang untuk mengatasi kecemasan dan ketakutannya secara langung lewat menghadapi apa yang ditakutkan.

Terapi ini dapat berbentuk langsung menghadapi ketakutan atau menggunakan virtual reality.

  • Relaksasi

Anda dapat melatih diri untuk lebih rileks dengan mencoba kegiatan-kegiatan seperti yoga, pernapasan dalam, meditasi, atau relaksasi otot progresif untuk membantu menurunkan kecemasan dan melatih diri untuk lebih tenang ketika menghadapi pemicu fobia.

  • Pengobatan 

Terkadang, dokter mungkin akan meresepkan obat yang membantu menurunkan kecemasan saat serangan panik akibat pemicu fobia ketinggian muncul.

Namun, obat–obatan bersifat jangka pendek sebagai bantuan ketika serangan cemas melanda.

Anda sebaiknya tetap melakukan serangkaian terapi psikologi agar dapat menurunkan fobia dan tidak ketergantungan dengan obat.

Anda juga dapat mencoba hipnoterapi. Terapis akan membantu Anda menggunakan teknik sugestif untuk membantu melupakan respons ketakutan terhadap fobia.

Baca Juga: Pahami Tentang Thalassophobia, Ketakutan Berlebih Pada Laut

Sumber

Very Well Mind. (2020). Symptoms, Causes, and Treatment of Acrophobia. www.verywellmind.com

Medical News Today. (2020). What to know about acrophobia. www.medicalnewstoday.com

Very Well Health. (2021). What Is Acrophobia? www.verywellhealth.com