Cara Menangani Penyakit Fobia

Cara Menangani Penyakit Fobia

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Penyakit fobia adalah bentuk reaksi ketakutan yang dialami manusia secara berlebihan. Sebagian besar orang tidak dapat memahami reaksi tersebut, karena terkadang penyebabnya dianggap tidak ditakuti oleh kebanyakan orang. Pemicu ketakutan berlebihan manusia dapat timbul dari berbagai faktor. Anda yang memiliki fobia tertentu akan seketika merasa panik serta reaksi ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional. Jika Anda memiliki fobia, Anda mungkin mengalami rasa takut atau panik terhadap sesuatu hal secara spesifik.

Ketika seseorang memiliki fobia, mereka akan secara terus menerus menghindari sumber ketakutan atau hal-hal yang mereka anggap berbahaya. Ancaman yang dibayangkan lebih besar daripada ancaman nyata yang timbul oleh penyebab teror. Hal ini karena fobia adalah salah satu bentuk gangguan pada mental penderitanya. Pada kasus tertentu, fobia dapat membahayakan jiwa seseorang dan menjadi penyebab bunuh diri.

Baca Juga: Kenali Jenis Gangguan Kecemasan dan Gejalanya

Gejala Fobia

Penyakit fobia merupakan bentuk gangguan mental yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan kecemasan, terutama saat menemui pemicu ketakutannya. Penderita fobia mungkin tidak mengalami gejala apapun, hingga ia bertemu dengan hal yang ditakuti. Namun dalam beberapa kasus, penderita dapat merasa cemas atau panik saat memikirkan sumber fobia. Kecemasan saat memikirkan sumber fobia disebut juga dengan kecemasan antisipatif.

Gejala yang dapat dialami penderita fobia, antara lain:

  • Badan terasa lemas, pusing, dan sakit kepala ringan
  • Mual dan berkeringat dingin
  • Peningkatan denyut jantung
  • Sesak napas
  • Sakit perut
  • Adrenalin yang berpacu

Jenis Penyakit Fobia

Ketakutan pada penderita fobia sangat spesifik, sehingga tidak semua jenisnya dapat diketahui. Namun, terdapat beberapa fobia yang umumnya terjadi, antara lain:

Claustrophobia

Perasaan takut pada ruangan atau celah yang sempit dan terbatas. Penderita fobia ini, biasanya juga takut akan gelap dan keramaian yang membuat ia tidak bisa bergerak secara bebas. Tempat-tempat seperti lift kecil yang penuh sesak, lorong sempit yang tak terlihat ujungnya, gua alam, dan beberapa tempat lain akan dihindari oleh penderita claustrophobia.

Aerophobia

Ketakutan ini biasanya dipicu oleh perasaan takut ketika terbang di udara. Penderita aerophobia, sangat menghindari berada dalam pesawat, paralayang, atau bermain bola udara. Mereka dapat mengalami kecemasan antisipatif seminggu sebelum melakukan aktivitas tersebut. Apabila terpaksa menggunakan pesawat biasanya penderita fobia ini akan mendapat resep obat tidur dari dokter yang mengawasinya. Penderita juga memerlukan pendampingan saat berada dalam pesawat.

Arachnophobia

Fobia ini adalah bentuk rasa takut pada laba-laba. Penderita arachnophobia biasanya tidak mampu untuk melihat, memegang, bahkan memikirkan laba-laba.

Emetophobia

Emetophobia adalah fobia spesifik yang melibatkan ketakutan ekstrim akan muntah, melihat muntah, melihat orang lain muntah, atau merasa sakit. Umumnya, kebanyakan orang tidak suka muntah. Tapi ketidaksukaan ini biasanya terkandung dalam momen waktu tertentu. Orang dengan emetophobia, di sisi lain akan menghabiskan banyak waktu mengkhawatirkan muntah, bahkan jika mereka atau orang-orang sekitar mereka tidak merasa sakit. Memikirkan bahwa seseorang bisa muntah kadang-kadang sudah cukup untuk menyebabkan penderitaan hebat.

Hipokondria

Penderita hipokondria sering cemas karena merasa sakit. Padahal, ketika berkonsultasi dengan dokter, penderita tidak terdeteksi memiliki penyakit tertentu.

Zoophobia

Kondisi yang terjadi saat orang mengalami ketakutan berlebihan pada hewan. Penderita bisa mengalami ketakutan pada hewan tertentu atau bahkan dengan semua hewan.

Aquaphobia

Penderita mengalami ketakutan dengan air dalam jumlah banyak, seperti di air pada kolam renang, danau, rawa, laut, pantai, dan lain sebagainya. Reaksi ketakutannya dapat dipicu dari berbagai macam, seperti mendengar suara air, bersentuhan, melihat, atau membayangkannya saja.

Achophobia

Kondisi acrophobia adalah reaksi ketakutan terhadap ketinggian. Seringkali, penderita aerophobia juga mengalami achophobia. Oleh karena itu pasien perlu melihat keterikatan kedua fobia ini.

Fobia Darah, Cedera, dan Injeksi

Pada kasus ini, penderita akan merasa takut menjalani prosedur yang melibatkan darah, luka, atau suntikan. Mereka akan panik dan berkeringat dingin jika terpaksa melakukannya.

Penyebab Fobia

Penyebab fobia, sebagian besar mulai pada masa kanak-kanak, remaja atau dewasa awal. Secara garis besar fobia dapat karena pengalaman yang membuat stres, peristiwa yang menakutkan, atau anggota keluarga yang memiliki fobia tertentu, kemudian diduplikasi oleh anak semasa kecil. Penyebab fobia terbagi sebagai berikut:

Fobia spesifik

Fobia ini biasanya berkembang sebelum usia 4 sampai 8 tahun. Dalam beberapa kasus, itu mungkin akibat dari pengalaman awal yang traumatis. Salah satu contohnya adalah claustrophobia yang berkembang dari waktu ke waktu setelah anak memiliki pengalaman traumatis pada ruangan kecil.

Fobia yang mulai pada masa kanak-kanak juga dapat karena menyaksikan fobia anggota keluarga. Seorang anak yang ibunya menderita aerophobia, akan lebih rentan memiliki fobia yang sama. Hal ini akibat anak tersebut melihat proses ketakutan yang dialami oleh ibunya.

Fobia kompleks

Penelitian lebih lanjut sangat perlu untuk mengkonfirmasi dengan tepat mengapa seseorang mengembangkan kecemasan sosial. Para peneliti saat ini percaya bahwa fobia kompleks akibat oleh kombinasi pengalaman hidup, kimia otak, dan genetika.

Cara Mengobati

Terdapat berbagai cara untuk mengobati fobia, bergantung pada ketakutan yang dimiliki. Sebagian besar orang yang mengalami fobia hampir selalu menyadari gangguan mereka, kesadaran tersebut sangat membantu diagnosa psikolog atau psikiater yang menanganinya.

Berbicara dengan psikolog atau psikiater adalah langkah pertama yang berguna dalam mengobati fobia yang telah diidentifikasi. Jika fobia tidak menyebabkan masalah yang parah, kebanyakan orang menemukan bahwa menghindari sumber ketakutan mereka membantu mereka tetap terkendali. Banyak orang dengan fobia spesifik tidak akan mencari pengobatan karena ketakutan ini sering dapat diatasi.

Tidak mungkin untuk menghindari pemicu beberapa fobia, seperti yang sering terjadi pada fobia kompleks. Berbicara dengan profesional kesehatan mental dapat menjadi langkah pertama untuk pemulihan. Psikiater atau psikolog Anda dapat merekomendasikan terapi perilaku, obat-obatan, atau kombinasi keduanya. Terapi bertujuan untuk mengurangi gejala ketakutan dan kecemasan serta membantu orang untuk mengelola reaksi mereka terhadap fobia yang dialami

Obat-obatan yang mungkin digunakan untuk penderita fobia adalah antidepresan dan obat-obatan penenang. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk pada resep dokter Anda. Dokter Anda mungkin juga menyarankan terapi perilaku seperti desensitisasi (terapi paparan untuk membiasakan penderita dengan sumber fobia secara bertahap). Anda mungkin juga dapat melakukan terapi perilaku kognitif yang berguna untuk mengendalikan perasaan Anda terhadap sumber ketakutan.

Baca Juga: Mengenal Trypophobia: Pemicu dan Perawatannya

Sumber

Healthline. (2019). Phobias. www.healthline.com

Hopkins Medicine. Phobias. www.hopkinsmedicine.org

Medical News Today. (2020). Everything You Need to Know About Phobia. www.medicalnewstoday.com

NHS. Phobias. www.nhs.uk