8 Penyebab Buang Air Besar Sakit

8 Penyebab Buang Air Besar Sakit

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 11 Januari 2023

Buang air besar yang sakit bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman. Terdapat banyak hal yang berpotensi menjadi pemicunya, seperti pola makan, kegiatan sehari-hari, dan keadaan emosional.

Dalam kebanyakan kasus, sakit saat buang air besar memang bisa ditangani dengan mudah. Namun, jika rasa sakit tidak kunjung hilang dan semakin memburuk, kodisi ini bisa menjadi pertanda adanya masalah pada pencernaan yang serius.

Baca Juga: Begini Cara Mengatasi Susah Buang Angin

Berikut ini gangguan kesehatan yang dapat memicu sakit saat buang besar:

1. Sembelit

Jika makanan tidak bergerak melalui saluran pencernaan dengan cukup cepat, usus besar akan menyerap terlalu banyak air. Kondisi ini membuat tinja Anda keras dan kering, sehingga menyakitkan untuk dikeluarkan.

Selain rasa sakit saat buang air besar, sembelit bisa membuat Anda merasa lesu, perut kembung, dan sakit perut.

Pengobatan untuk mengatasi sembelit bervariasi tergantung pada penyebabnya. Namun, sebagian besar perawatan akan berkisar dari gaya hidup atau perubahan pola makan hingga obat-obatan.

Dalam beberapa kasus sembelit kronis, pembedahan mungkin diperlukan untuk menangani penyumbatan pada sistem pencernaan, robekan di anus (fisura ani), atau kondisi yang tidak bisa ditangani oleh perawatan lain.

2. Fisura Ani

Fisura ani adalah robekan pada lapisan anus. Kondisi ini sering terjadi akibat tinja yang besar dan keras akibat sembelit, sehingga otot-otot di sekitar anus menjadi kejang dan menimbulkan rasa sakit saat buang air besar.

Selain rasa sakit saat buang air besar, gejalanya termasuk gatal, sensasi terbakar, dan pendarahan di sekitar anus. Pendarahan ini bisa menyebabkan BAB berdarah dengan darah segar.

Biasanya, fisura ani akan sembuh dalam beberapa minggu tanpa perawatan medis. Jika tidak, dokter dapat meresepkan obat untuk membantu meredakan peradangan dan melunakkan tinja.

3. Wasir

Wasir atau juga disebut ambeien terjadi ketika pembuluh darah di anus atau rektum membengkak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sembelit, obesitas, atau kehamilan.

Gejalanya meliputi:

• Sakit saat buang air besar
• Gatal dan nyeri di sekitar anus
• Benjolan di dekat anus yang terasa sakit atau gatal
• Pendarahan saat buang air besar

Berbagai pengobatan mungkin bisa Anda lakukan untuk membantu meredakan gejala wasir, termasuk mandi air hangat, konsumsi obat pelunak tinja, krim wasir yang tersedia di Apotek.

Namun, hubungi dokter jika rasa sakit atau gejala wasir tidak hilang dalam beberapa hari. Benjolan wasir mungkin perlu diangkat melalui prosedur pembedahan.

4. Penyakit Radang Usus

Penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD) mengacu pada kondisi peradangan di saluran pencernaan. Kondisi ini termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

Dalam kebanyakan kasus, radang usus mengakibatkan rasa sakit saat buang air besar.

Selain itu, gejala lain umumnya juga dialami oleh penderita IBD meliputi:

• Diare
• Rasa sakit atau ketidaknyamanan di perut
• Pendarahan saat BAB
• Penurunan berat badan tanpa alasan jelas
• Tidak merasa lapar meski belum makan.

Sayangnya, saat ini belum ada obat untuk IBD. Umumnya, perawatan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegahnya kambuh, termasuk diet khusus, perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan pembedahan.

Baca Juga: Penyebab BAB Berlendir dan Cara Mengatasinya

5. Kanker Anus atau Rektum

Meski jarang terjadi, kanker anus juga bisa menyebabkan buang air besar terasa sakit. Selain rasa sakit dan tekanan saat buang air besar, pendarahan juga bisa menjadi tanda awal adanya kanker anus.

Anda pun bisa mengalami gatal pada anus, keluarnya cairan, perubahan warna atau bentuk tinja tidak normal, pendarahan dari anus, penurunan berat badan, hingga rasa sakit atau kram terus-menerus di perut.

Jika rasa sakit atau pendarahan tidak hilang, bahkan semakin memburuk, segera periksakan diri ke dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda kanker. Bila Anda memiliki tumor dubur, dokter akan mengobatinya dengan pembedahan, kemoterapi, atau radiasi.

6. Intoleransi dan Sensitivitas Makanan

Seseorang yang mengalami intoleransi atau sensitif dengan jenis makanan tertentu bisa mengalami sakit saat buang air besar atau diare. Kondisi ini termasuk intoleransi laktosa dan glukosa.

Metode pengobatan paling efektif adalah dengan menjauhi makanan yang menjadi pemicunya.

7. Infeksi

Beberapa infeksi bisa memicu sakit selama atau setelah buang air besar. Kondisi infeksi tersebut meliputi:

• Abses anal (benjolan berisi nanah di dekat anus/rektum), yang disertai rasa sakit, kemerahan, atau bengkak di sekitar anus
• Infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, gonore, herpes, dan sifilis
• Infeksi jamur, gejalanya mencakup nyeri dubur ringan hingga berat.

Segera periksakan diri ke dokter, jika Anda merasa mengalami infeksi. Anda mungkin akan mendapatkan obat dalam bentuk krim atau pil. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan menyarankan pembedahan bila Anda memiliki abses.

8. Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika endometrium (jaringan yang membentuk lapisan rahim) tumbuh di luar rahim. Endometrium bisa menempel pada usus besar dan menyebabkan rasa sakit akibat iritasi atau pembentukan jaringan parut.

Gejala lain termasuk:

• Nyeri haid
• Aliran darah menstruasi deras
• Sakit selama berhubungan seks
• Kemandulan

Perawatan berupa terapi hormon dapat membantu meringankan gejala. Tindakan operasi mungkin diperlukan pada kasus yang parah.

Rasa sakit saat buang air besar bisa disebabkan oleh beragam penyakit sehingga Anda perlu mewaspadainya. Jika gejalanya tidak hilang atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk menemukan dan mengobati penyebab yang mendasarinya.

Baca Juga: 4 Tips Alami & Ampuh Atasi Sembelit (Sulit Buang Air Besar)