Penyebab Fisura Ani dan Cara Mengatasinya

Penyebab Fisura Ani dan Cara Mengatasinya

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 26 Februari 2023

 

Fisura ani adalah suatu kondisi di mana terdapat luka kecil atau robekan yang terdapat pada lapisan anus. Robekan di kulit lapisan anus tersebut dapat menimbulkan rasa sakit yang parah dan terkadang menimbulkan pendarahan saat buang air besar. Tak hanya itu, robekan tersebut bisa terjadi cukup dalam dan membuat jaringan otot di bawahnya jadi jelas terlihat.

Pada umumnya, fisura ani bukan merupakan suatu kondisi yang serius. Tak hanya itu, gangguan ini juga bisa terjadi pada segala usia, dan sering dialami oleh bayi dan anak kecil karena anak usia tersebut sering mengalami sembelit.

Biasanya, robekan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu empat hingga enam minggu. Jika fisura ani terjadi selama lebih dari delapan minggu, maka hal itu dianggap penyakit yang kronis.

Baca Juga: Waspadai Penyebab Abses Anus dan Gejalanya

Penyebab

Gangguan ini dapat disebabkan karena beberapa hal sebagai berikut.

  • Tinja berbentuk besar dan konsistensinya lebih padat atau keras.
  • Kebiasaan sembelit atau mengejan saat sedang buang air besar.
  • Mengalami diare yang kronis.
  • Melakukan hubungan seks secara anal.
  • Baru saja melakukan persalinan.

Penyebab yang kurang umum terjadi seperti:

  • Mengalami penyakit Crohn atau radang usus lainnya
  • Terdapat kanker dubur
  • HIV
  • Mengalami tuberkulosis
  • Sipilis

Tak hanya itu, fisura ani juga bisa disebabkan karena beberapa faktor risiko sebagai berikut.

  • Sembelit. Mengejan saat buang air besar serta feses yang besar dan keras juga meningkatkan risiko lapisan pada anus jadi robek.
  • Persalinan. Pada umumnya kerap dialami oleh para wanita usai melahirkan.
  • Penyakit Crohn. Penyakit radang usus juga bisa menimbulkan radang kronis pada saluran usus sehingga membuat lapisan saluran anus jadi lebih rentan robek.
  • Melakukan Hubungan Seks Secara Anal
  • Usia. Sebetulnya, fisura ani bisa dialami oleh semua orang dari berbagai usia. Akan tetapi justru lebih berisiko dan sering terjadi pada bayi dan orang dewasa paruh baya.

Baca Juga: Waspadai Gejala Atresia Ani pada Bayi

Komplikasi

Komplikasi fisura ani dapat meliputi hal-hal seperti berikut ini.

  • Kesulitan untuk Menyembuhkan. Fisura ani yang gagal disembuhkan dalam waktu delapan minggu lebih bisa dianggap sebagai kondisi yang kronis dan memerlukan perawatan lebih lanjut.
  • Kambuh. Jika Anda pernah mengalaminya, Anda kemungkinan bisa mengalaminya lagi.
  • Robekan Bisa Meluas ke Otot Sekitarnya. Kondisi ini dapat meluas hingga ke cincin otot (sfingter anal internal) yang memiliki fungsi untuk menahan anus agar tetap tertutup, sehingga akan lebih menyulitkan bagi Anda untuk disembuhkan. Kondisi fisura ani yang tidak kunjung sembuh juga akan menimbulkan siklus ketidaknyamanan yang memerlukan pengobatan atau pembedahan untuk mengurangi rasa sakit dan memperbaiki atau menghilangkan fisura.

Diagnosis Fisura Ani

Fisura ani didiagnosis oleh petugas kesehatan melalui serangkaian pemeriksaan fisik yang mencakup area anus. Biasanya petugas kesehatan akan dengan lembut memeriksa pada area sekitar anus untuk mengetahui robekan dan tanda-tanda retakan lainnya.

Pada umumnya, fisura sering terjadi pada bagian tengah belakang anus, akan tetapi ada juga yang terjadi di bagian tengah depan anus. Fisura ani yang terjadi pada sisi anus biasanya akibat karena kondisi penyakit seperti penyakit Crohn.

Selama pemeriksaan, dokter mungkin akan menggunakan alat anoskop yang dimasukkan ke dalam rektum untuk memudahkannya melihat robekan yang terjadi. Anoskop sendiri merupakan alat medis berbentuk tabung tipis yang akan memudahkan dokter untuk memeriksa saluran anus dan menemukan penyebab lain dari nyeri dubur seperti wasir.

Cara Mengobati Fisura Ani

Pada umumnya, gangguan ini tidak memerlukan pengobatan yang ekstensif. Selain itu, pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan tergantung pada gejala yang Anda alami, usia, dan kondisi kesehatan umum Anda. Fisura ani juga bisa berlangsung dalam waktu yang singkat, dan bisa sembuh dalam waktu 6 minggu dengan pengobatan sederhana. Namun jika terjadi lebih dari 6 minggu, maka bisa diobati dengan pembedahan.

Jika fisura ani yang Anda alami tidak sembuh dengan sempurna, itu artinya Anda mengalami masalah pada tekanan dubur karena otot sfingter. Hal tersebut akan mencegah darah mengalir secara normal melalui pembuluh darah pada anus. Jika aliran darah justru berkurang, maka hal ini akan menghambat proses penyembuhan. Pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasinya salah satunya adalah suntikan toksin botulinum yang dapat membantu aliran darah dan menyembuhkannya.

Pengobatan lain yang bisa dilakukan seperti:

1. Mengubah Diet Anda

Anda mungkin memerlukan untuk mengonsumsi makanan yang lebih banyak mengandung serat dan minum lebih banyak air untuk membantu meringankan gejala seperti diare atau sembelit. Anda bisa menemui ahli gizi terdaftar yang bisa mengetahui perubahan apa yang perlu Anda lakukan dalam diet Anda. Mendapatkan serat yang cukup juga akan membantu Anda terhindar dari sembelit dan buang air besar.

2. Mandi dengan Duduk

Anda bisa melakukan mandi dengan duduk di bak mandi yang terisi air hangat dan dangkal dalam waktu 20 menit dalam sehari.

3. Menggunakan Obat Pelunak Feses

Obat-obatan atau suplemen serat dapat digunakan untuk membantu untuk melunakkan tinja sehingga mampu membantu meringankan sembelit yang terjadi

4. Menggunakan Obat-obatan Lainnya

Obat jenis krim, salep, atau obat supositoria seperti nitrat atau penghambat kalsium dapat digunakan untuk membantu menyembuhkan fisura ani.

5. Operasi

Operasi atau tindakan pembedahan seperti sfingterotomi internal lateral dapat dilakukan dengan cara menyayat otot untuk membantu melepaskan tekanan di dalam anus. Hal tersebut akan memungkinkan lebih banyak darah yang mengalir pada area tersebut untuk membantu menyembuhkan jaringan.

Anda perlu mendiskusikan dengan dokter Anda mengenai jenis pengobatan yang harus Anda ambil serta risiko, manfaat, dan kemungkinan efek samping yang bisa ditimbulkan dari metode pengobatan yang dilakukan.

Baca Juga: Fistula Ani: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Sumber

Cleveland Clinic. (2019). Anal Fissures. clevelandclinic.org

Healthline. (2019). Anal Fissure. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2020). Anal Fissure. www.mayoclinic.org

MedlinePlus. (2020). Anal Fissure. medlineplus.gov