Perikoronitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Perikoronitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 25 Januari 2023

 

Perikoronitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada jaringan yang mengelilingi gigi bungsu atau gigi molar ketiga. Kondisi ini sering terjadi pada gigi geraham yang mengalami impaksi sebagian atau tidak muncul ke permukaan gusi sepenuhnya. Perikoronitis lebih sering terjadi pada gigi geraham bagian bawah dibanding geraham bagian atas.

Kebanyakan orang yang mengalami perikoronitis memiliki lipatan jaringan gusi yang menutupi sebagian mahkota gigi yang sedang erupsi.

Perikoronitis memiliki gejala dengan tingkat keparahan yang beragam mulai dari ringan sampai berat. Penderitanya mungkin akan mengalami sejumlah masalah mulut, termasuk bau napas tidak sedap, wajah yang membengkak, atau munculnya nanah pada gusi.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai gejala, penyebab, dan penanganan terhadap perikoronitis, simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Ketahui Jenis-jenis Obat Kumur untuk Sakit Gigi

Gejala Perikoronitis

Gejala perikoronitis yang muncul bisa bersifat akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang/berkelanjutan). Adapun gejala perikoronitis akut meliputi:

  • Rasa sakit
  • Demam
  • Sakit yang luar biasa di bagian gigi belakang
  • Adanya pembengkakan dan kemerahan pada lapisan gusi
  • Pembengkakan pada jaringan gusi karena penumpukan cairan
  • Keluarnya nanah
  • Trismus atau lockjaw yakni kesulitan dalam membuka mulut dan rahang
  • Rasa sakit saat menelan
  • Kehilangan selera makan
  • Infeksi
  • Pembengkakan kelenjar getah bening submandibular di leher.

Gejala perikoronitis kronis meliputi:

  • Nyeri dan ketidaknyamanan ringan
  • Rasa tidak enak di mulut.

Penyebab dan Faktor Risiko Perikoronitis

Perikoronitis biasanya terjadi karena adanya gigi geraham bungsu yang mengalami impaksi sebagian. Bakteri kemudian menumpuk di sekitar jaringan lunak dan menyebabkan peradangan.

Beberapa faktor bisa meningkatkan risiko perikoronitis antara lain:

  • Berusia antara 20–29 tahun
  • Memiliki gigi bungsu yang tidak tumbuh (erupsi) dengan posisi yang benar
  • Kebersihan mulut yang buruk
  • Adanya jaringan gusi berlebih
  • Kelelahan dan stres emosional
  • Kehamilan.

Kasus perikoronitis bisa terjadi pada pria maupun wanita. Kondisi kesehatan secara keseluruhan belum terbukti menjadi faktor risiko perikoronitis.

Baca Juga: Dry Socket, Komplikasi yang Terjadi Setelah Cabut Gigi

Bagaimana Penanganan terhadap Perikoronitis?

Pengobatan perikoronitis berbeda-beda pada setiap orang. Tergantung pada tingkat keparahan peradangan, dokter mungkin akan merekomendasikan pembersihan area yang mengalami inflamasi, pemberian antibiotik, obat kumur perikoronitis, pencabutan perikoronitis, atau pencabutan gigi bungsu yang mengalami masalah.

1. Pembersihan Gigi

Dokter akan mengairi area yang terinfeksi untuk membuang partikel makanan yang terjebak di sana, bakteri, maupun kotoran lainnya.

Dokter juga mungkin akan meresepkan obat-obatan, seperti antibiotik atau obat kumur antibiotik.

2. Antibiotik

Antibiotik oral bisa membantu membersihkan infeksi perikoronitis. Pastikan Anda mengonsumsi obat seperti yang disarankan oleh dokter.

3. Obat Kumur Perikoronitis

Perawatan berikutnya yang mungkin akan direkomendasikan dokter adalah obat kumur resep yang mengandung chlorhexidine, antiseptik topikal. Obat kumur ni akan membantu menyingkirkan bakteri berbahaya di mulut.

Orang yang menggunakan obat kumur dengan kandungan chlorhexidine akan mengalami sejumlah efek samping sementara, seperti perubahan indra perasa atau munculnya noda pada gigi. Efek samping ini biasanya tidak bertahan lama.

Pastikan Anda tetap mengikuti petunjuk penggunaan yang diberikan oleh dokter gigi Anda.

4. Operasi Pengangkatan Perikoronitis

Dalam banyak kasus, dokter gigi Anda mungkin akan menyarankan pelepasan operkulum (penutup gusi). Prosedur ini membutuhkan bedah mulut yang singkat.

Biasanya dokter bisa menyelesaikan prosedur ini hanya dengan menggunakan anestesi (bius) lokal dengan waktu kurang dari satu jam.

5. Operasi Pencabutan Gigi Bungsu

Jika gigi bungsu Anda menyebabkan perikoronitis dan masalah lainnya, pencabutan gigi bungsu mungkin diperlukan.

Seorang ahli bedah mulut bisa melakukan prosedur ini dengan atau tanpa menggunakan sedasi (obat bius yang menurunkan kesadaran).

Baca Juga: Berbagai Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Operasi Gigi Bungsu

 

Sumber

Columbia College of Dental Medicine (2022). Pericoronitis. www.dentalcolumbia.edu

Cleveland Clinic (2022). Pericoronitis. www.clevelandclinic.org

Healthline (2018). Recognizing the Symptoms of Pericoronitis. www.healthline.com

Medical News Today (2018). What Causes Pericoronitis? www.medicalnewstoday.com

WebMD (2020). Pericoronitis. www.webmd.com