Pahami Penggunaan Antibiotik untuk Mengatasi Keputihan dengan Tepat

Pahami Penggunaan Antibiotik untuk Mengatasi Keputihan dengan Tepat

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 30 Desember 2022

 

Keputihan sebenarnya adalah hal yang umum dialami oleh wanita. Gejalanya ialah dengan keluarnya cairan dari vagina. Cairan tersebut umumnya berwarna putih sehingga diberi nama keputihan.

Keputihan berperan untuk menghilangkan sel yang sudah mati dan kotoran, menjaga vagina, dan memastikan saluran reproduksi tetap sehat. Kadar keputihan bervariasi antar setiap orang, warnanya pun berbeda-beda dari yang berwarna putih, namun ada juga yang berwarna kecokelatan hingga kemerahan menjelang masa menstruasi.

Keputihan yang sehat adalah keputihan yang berwarna transparan hingga putih, tidak berbau, dan tidak menyebabkan rasa gatal. Jika keputihan Anda terasa gatal, waspada gangguan pada organ reproduksi Anda. Sebaiknya segera hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Pahami Penyebab Keputihan Sebelum Menstruasi

Antibiotik Untuk Keputihan

Anda juga bisa mengonsumsi antibiotik seperti yang akan dijelaskan di bawah ini untuk membantu mengatasi keputihan:

1. Metronidazole

Metronidazole merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, termasuk infeksi yang menyebabkan keputihan.

Antibiotik ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Untuk mengobati keputihan, metronidazole yang termasuk obat antimikroba nitroimidazole berperan menghambat pertumbuhan bacterial vaginosis.

2. Klindamisin

Klindamisin merupakan antibiotik berbentuk krim dan tablet yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi keputihan, jerawat dan infeksi yang serius lainnya. Jika Anda sedang hamil, diare, atau mengalami alergi pada kulit, sebaiknya jangan menggunakan krim ini atau berkonsultasilah terlebih dahulu kepada dokter.

3. Tinidazole

Tinidazole berperan mengobati infeksi yang dipicu oleh trikomoniasis, giardiasis, amebiasis hingga bacterial vaginosis penyebab keputihan. Anda bisa mengonsumsi tinidazole dalam bentuk tablet yang diminum secara langsung.

Penggunaan Antibiotik

Anda perlu memahami dengan tepat penggunaan antibiotik untuk keputihan karena cara penggunaannya berbeda-beda tergantung kondisi yang dialami. Ada 3 bentuk antibiotik yang bisa Anda beli di apotek, antara lain:

1. Gel

Metronidazole adalah salah satu antibiotik untuk keputihan yang tersedia dalam 2 bentuk yakni gel dan tablet. Untuk penggunaan antibiotik berbentuk gel, caranya mudah, namun terlebih dahulu Anda harus memastikan kebersihan tangan dan vagina.

Bersihkan dahulu area vagina dengan air mengalir kemudian gunakan handuk atau lap yang lembut hingga kering. Selanjutnya pastikan Anda mencuci tangan hingga bersih.

Keluarkan gel dari tabungnya kemudian oleskan di area sekitar vagina. Mengaplikasikan ini dilakukan sehari sekali selama 5 hari berturut-turut. Efek samping yang mungkin muncul adalah ketidaknyamanan di perut, sakit kepala, mual, muntah hingga diare.

2. Krim

Selain antibiotik berbentuk gel, ada pula antibiotik berbentuk krim, walaupun cara mengaplikasikannya mirip, namun ada beberapa perbedaan.

Anda tetap harus membersihkan area tangan dan vagina hingga kering. Gunakan sekitar 5 gram krim antibiotik ke dalam vagina setiap sebelum tidur.

Pengobatan dengan antibiotik berbentuk gel umumnya memakan waktu sekitar 3-7 hari berturut-turut.

Apabila Anda lupa mengaplikasikannya, segera oleskan krim tersebut begitu Anda ingat. Pastikan jumlah krim yang digunakan setiap harinya tepat.

3. Tablet

Penggunaan antibiotik berbentuk tablet berbeda-beda tergantung pada usia. Pada orang dewasa, minumlah 2 gram antibiotik sekali sehari sehari selama 2 hari atau 1 gram setiap hari selama 5 hari. Untuk anak-anak, penggunaanya harus diresepkan oleh dokter terlebih dahulu.

Kapan Sebaiknya Keputihan Harus Diobati dengan Antibiotik?

Anda perlu waspada jika keputihan yang Anda alami bukan berwarna bening hingga putih, terutama bila berwarna hijau hingga keabu-abuaan namun bukan di masa menjelang menstruasi. Terlebih jika keputihan menimbulkan sensasi panas, gatal, dan berbau.

Namun, tidak semua keputihan diobati menggunakan antibiotik, untuk itu pemeriksaan oleh dokter penting untuk mengetahui penyebab keputihan yang Anda alami.

Jika Anda mengalami keputihan yang disebabkan karena vaginosis bakterialis, sebaiknya gunakan antibiotik untuk mengobatinya. Bakteri tersebut memicu vagina mengalami peradangan akibat tidak adanya keseimbangan bakteri dan PH. Selain itu, gunakan antibiotik untuk mengobati keputihan akibat infeksi bakteri akibat penyakit menular seksual seperti gonore dan chlamydia.

Baca Juga: 7 Penyebab Keputihan Setelah Haid

Sumber

Drugs (2021). Tinidazole. www.drugs.com

Medical News Today (2020). A color-coded guide to vaginal discharge. www.medicalnewstoday.com

Medline Plus. Metronidazole Vaginal. www.medlineplus.gov

Patient (2020). Clindamycin cream for bacterial vaginosis. www.patient.info

WebMd. Metronidazole – Uses, Side Effects, and More. www.webmd.com