Kenali Fungsi Antibiotik Metronidazole dan Efek Sampingnya

Kenali Fungsi Antibiotik Metronidazole dan Efek Sampingnya

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 14 September 2022

Metronidazole adalah antibiotik yang berfungsi untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri dan parasit tertentu. Namun, obat ini tidak berfungsi untuk mengobati infeksi akibat virus seperti flu dan pilek.

Antibiotik ini umumnya dapat mengobati infeksi kulit, rosacea dan infeksi mulut termasuk gusi yang terinfeksi dan abses gigi. Selain itu, obat ini juga dapat mengobati infeksi bakteri pada vagina, lambung atau usus, hati, kulit, persendian, otak, jantung, dan saluran pernapasan.

Baca Juga: Infeksi Bakteri: Penyebab dan Gejalanya

Sebelum Menggunakan Metronidazole

Penggunaan yang kurang tepat dapat menyebabkan masalah yang serius pada penggunanya. Hal-hal berikut ini perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat ini, antara lain:

• Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadapnya atau antibiotik lain seperti tinidazole atau jika Anda memiliki alergi terhadap bahan-bahan lain yang terkandung.
• Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit hati, penyakit ginjal, kelainan darah tertentu (jumlah sel darah rendah).
• Hindari minuman beralkohol saat minum obat ini setidaknya 3 hari setelah menghabiskan obat. Hal ini dapat menyebabkan sakit perut yang parah atau kram, mual, muntah, sakit kepala, dan kemerahan dapat terjadi.
• Konsultasikan pada dokter apabila sedang atau berencana menggunakan obat-obatan lain termasuk vitamin, suplemen, dan obat herbal.
• Konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil. Segera beritahu dokter apabila hamil saat mengonsumsi obat ini.
• Beritahu pada dokter apabila Anda sedang menyusui.
• Hindari melakukan aktifitas yang memerlukan konsentrasi tinggi setelah meminum obat ini.

Efek Samping

Seperti halnya obat-obatan lain, metronidazole juga dapat menimbulkan efek samping. Hubungi dokter jika gejala yang Anda alami tidak kunjung hilang atau semakin parah. Berikut ini efek samping yang paling umum terjadi, antara lain:

• Mual dan muntah
• Kehilangan nafsu makan
• Sakit perut
• Diare
• Sembelit
• Sakit kepala
• Ruam dan gatal
• Gatal atau keputihan pada vagina
• Luka pada mulut
• Lidah bengkak

Hentikan penggunaan dan segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala berikut ini:

• Diare
• Nyeri atau sulit buang air kecil
• Kesulitan tidur
• Depresi
• Mudah tersinggung
• Pusing dan lemah
• Pingsan
• Lepuhan atau bisul pada mulut, gusi merah atau bengkak, kesulitan menelan.

Gejala serius lainnya yang mungkin terjadi, antara lain:

• Mati rasa, kesemutan, atau nyeri terbakar di tangan atau kaki
• Masalah penglihatan, sakit pada bagian belakang mata saat melihat kilatan cahaya
• Kelemahan otot
• Kesulitan berbicara atau memahami
• Kejang
• Demam
• Leher kaku
• Peningkatan kepekaan terhadap cahaya.

Aturan Pakai

Berikut ini aturan pemakaian yang dapat Anda ikuti saat hendak mengonsumsi obat ini, antara lain:

• Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang telah dokter berikan. Jangan mengurangi atau menambah dosisnya untuk mendapatkan hasil maksimal dan untuk menghindari overdosis.
• Kocok terlebih dahulu apabila obat berupa cairan. Gunakan sendok takar yang tersedia agar mendapatkan dosis yang tepat.
• Untuk obat yang berupa tablet, minumlah secara utuh dengan air minum. Jangan menghancurkan atau mengunyahnya.
• Metronidazol biasanya diberikan hingga 10 hari berturut-turut. Anda mungkin perlu mengulangi dosis ini beberapa minggu kemudian sesuai dengan saran dokter.
• Gunakan obat ini dalam jangka waktu yang telah dokter tentukan meskipun gejala yang Anda alami telah membaik. Menghentikan penggunaan sebelum waktu yang ditentukan dapat menyebabkan tubuh kebal dengan obat tersebut.

Baca Juga: Mengenal Resistensi Antibiotik dan Pencegahannya

Dosis yang dokter berikan umumnya berdasarkan pada usia, berat badan, seberapa parah kondisi pasien, kondisi medis lain yang pasien miliki, dan reaksi pada obat saat pemberian pertama.

Baca Juga: Mengatasi Infeksi Bakteri dengan Garamycin