Vaginosis Bakterialis: Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Vaginosis Bakterialis: Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Penulis: Opie | Editor: Handa

Vaginosis bakterialis (BV) adalah infeksi vagina yang menyebabkan keputihan tidak biasa. Kondisi ini bisa dialami oleh wanita di segala usia. Namun, sebagian besar VB terjadi ketika wanita ada pada masa seksual aktif, yaitu saat usia 15-44 tahun.

Keadaan ini termasuk dalam jenis infeksi vagina ringan, namun jika tidak kunjung ditangani, keadaan ini dapat memicu infeksi menular seksual, seperti klamidia. Walaupun seringkali Anda tidak menemukan gejala apapun, namun juga memungkinkan timbulnya gejala tertentu. Berikut ini adalah gejala serta penyebab vaginosis bakteri yang perlu Anda pahami.

Gejala Vaginosis Bakterialis

Sebanyak 50 persen perempuan dengan vaginosis bakterialis tidak menunjukan gejala apapun. Inilah yang menyebabkan banyak perempuan tidak memeriksakannya ke dokter. Adapun 50 persen sisanya menunjukkan gejala-gejala vaginosis bakterialis, seperti:

  • Keputihan berwarna putih pucat, abu-abu, atau kehijauan.
  • Keputihan yang berbau amis dan tidak sedap. Bau amis ini biasanya paling kuat muncul setelah berhubungan seks atau selama siklus menstruasi terjadi.
  • Vagina terasa gatal ataupun sakit.
  • Munculnya rasa seperti terbakar ketika buang air kecil.
  • Rasa gatal di sekitar bagian luar vagina.

Perlu diingat bahwa gejala vaginosis bakterialis mirip dengan infeksi lain. Sehingga, penting bagi Anda untuk periksa ke dokter guna menentukan apakah yang Anda alami adalah benar vaginosis bakterialis atau infeksi vagina lainnya.

Baca Juga : Ketahui Jenis-Jenis Keputihan dan Langkah Mencegahnya

Penyebab Vaginosis Bakteri

Vaginosis bakterialis terjadi akibat adanya pertumbuhan bakteri jahat secara alami ditemukan di vagina Anda. Pada kondisi normal, bakteri “baik” (lactobacillus) tumbuh melebihi jumlah bakteri “jahat” (anaerob).

Tetapi jika bakteri anaerob yang tumbuh secara berlebihan, keadaan ini akan mengganggu keseimbangan alami mikroorganisme di vagina Anda dan menyebabkan vaginosis bakterialis. Selain ketidakseimbangan mikroorganisme vagina, berikut ini adalah faktor pemicu vaginosis bakterialis yang sebaiknya Anda hindari:

1. Memiliki lebih dari satu  pasangan seksual dan berhubungan seksual dengan orang baru

Walaupun dokter tidak sepenuhnya memahami hubungan antara aktivitas seksual dan vaginosis bakterialis, faktanya kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang memiliki banyak pasangan seks atau pasangan seks baru. Selain itu, vaginosis bakterialis juga lebih sering terjadi pada wanita yang berhubungan seks dengan sesama wanita.

2. Kebiasaan Merokok

Merokok merupakan faktor risiko  non-seksual  terkuat yang dapat menyebabkan vaginosis bakterialis. Salah satu penjelasan yang mungkin terjadi adalah karena asap rokok mengandung berbagai unsur kimia, seperti nikotin dan cotinine.

Bahan kimia ini telah terbukti ditemukan dalam lendir serviks perokok dan dapat secara langsung mengubah mikroflora vagina. Hal inilah yang diperkirakan bertanggung jawab atas perubahan flora serviks sehingga menyebabkan vaginosis bakterialis.

Baca Juga : Penyebab Selangkangan Gatal dan Cara Ampuh Mengatasinya

3. Aktivitas Bilas Vagina

Praktik membilas vagina Anda dengan air atau bahan pembersih kewanitaan, yang lebih dikenal dengan istilah douching akan mengganggu keseimbangan alami vagina Anda. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri anaerob yang selanjutnya menyebabkan vaginosis bakterialis.

Di samping itu, Anda tidak perlu khawatir dan berusaha membersihkan area kewanitaan secara berlebihan. Sebab, vagina memiliki caranya sendiri untuk dapat  membersihkan diri.

4. Usia

Faktanya usia meningkatkan risiko seseorang terkena vaginosis bakterialis. Wanita yang berusia di atas 40 tahun dikatakan memiliki resiko lebih tinggi terpapar vaginosis bakterialis lebih.

Hal ini dikaitkan dengan penurunan kadar estrogen yang menyebabkan penurunan pH vagina pada wanita di kisaran usia tersebut. Sehingga memicu pertumbuhan lactobacillus yang tidak optimal pada vagina Anda.

5. Tidak Menggunakan Kondom

Berbagai macam penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kondom ketika berhubungan seksual dapat melindungi Anda dari vaginosis bakterialis. Walaupun mekanisme transmisi bakteri yang dikaitkan dengan vaginosis bakterialis hingga kini belum dapat dijelaskan dengan pasti, ada dugaan bahwa bakteri-bakteri ini berkoloni di saluran genital pria dan menjadi media transmisi penyakit.

Baca Juga : Penyebab Gairah Sex Wanita Menurun

Sumber


Astriningrum, R., 2013. Prevalensi dan faktor risiko vaginosis bakterial sesuai kriteria amsel pada wanita penjaja seks di Tangerang.www.perdoski.or.id 
Cleveland Clinic.2020.Bacterial Vaginosis.www.my.clevelandclinic.org 
Karim, A. and Barakbah, J., 2016. Bacterial Vaginosis. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 28(3), pp.235-242.www.e-journal.unair.ac.id 
Mayo Clinic.Bacterial vaginosis.www.mayoclinic.org  
Smart, S., Singal, A. and Mindel, A., 2004. Social and sexual risk factors for bacterial vaginosis. Sexually Transmitted Infections, 80(1), pp.58-62.www.sti.bmj.com