Mengenal Oligospermia dan Kaitannya dengan Kesuburan

Mengenal Oligospermia dan Kaitannya dengan Kesuburan

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 3 Februari 2023

 

Oligospermia adalah masalah kesuburan yang dialami pria karena jumlah sperma yang diproduksinya terlalu sedikit.

Akibatnya, proses pembuahan tidak berjalan normal karena rendahnya sperma yang terlibat. Keluhan ini termasuk pula kesulitan ereksi dan mempertahankannya pada pria sekaligus ejakulasi dini.

Baca Juga: Pahami Berbagai Fakta Mengenai Tes Kesuburan

Jumlah Normal Sperma 

Sebenarnya, jumlah sperma yang Anda hasilkan bisa berbeda-beda setiap waktu. Namun penting untuk memenuhi jumlah sperma minimal yang sehat jika tujuannya adalah pembuahan.

WHO menyatakan jika rata-rata jumlah sperma yang ideal pria adalah di atas 15 juta sperma per mililiter (mL) air mani. Kurang dari itu maka bisa dikatakan rendah dan tergolong dalam oligospermia.

Jenis Oligospermia

Oligospermia terbagi menjadi tiga jenis, yakni:

  • Oligospermia ringan yang besarannya sekitar 10-15 juta sperma/mL air mani
  • Oligospermia sedang berkisar  5 -10 juta sperma/mL air mani
  • Oligospermia parah terjadi ketika  jumlah sperma hanya berkisar 0-5 juta sperma/mL air mani

Penyebab Oligospermia

Sejauh ini belum ada data berapa banyak pria yang mengalami oligospermia atau memiliki faktor risikonya.

Para ahli kesehatan umumnya hanya berhasil mediagnosa kondisi ini ketika seseorang ingin menjalani program kehamilan dan melakukan pemeriksaan.

Walaupun begitu, berikut adalah sejumlah kemungkinan penyebab dari oligospermia:

1. Varikokel

Kondisi ini terjadi ketika pria mengalami pembesaran pembuluh darah di skrotum sehingga mengganggu aliran darah ke testis.

Akibatnya, suhu di testis meningkat sehingga berdampak buruk pada produksi sperma. Varikokel lazim terjadi pada pria yang mengalami masalah pada jumlah spermanya maupun kualitasnya yang rendah.

2. Adanya infeksi

Adanya infeksi yang terjadi di tubuh Anda juga bisa menjadi penyebab sperma yang tidak memadai. Khususnya infeksi menular seksual sehingga sperma yang tercipta tidak optimal.

Pastikan untuk memeriksakan diri guna mengetahui kondisi tubuh agar bisa mendapatkan pengobatan terbaik.

3. Gangguan ejakulasi

Ejakulasi dini bukan satu-satunya yang menjadi pemicu terjadinya oligospermia. Kondisi ini bisa juga disebabkan oleh ejakulasi retrograde yang terjadi ketika air mani memasuki kandung kemih alih-alih keluar dari ujung penis.

Masalah ejakulasi pada pria juga bisa dipicu oleh banyak hal termasuk riwayat kesehatan seperti menderita tumor, kanker, adanya cedera atau pernah menjalani operasi yang berpengaruh.

4. Masalah hormon

Gangguan hormon yang tidak seimbang di dalam tubuh juga bisa memicu masalah kesuburan khususnya berkaitan dengan jumlah sperma.

Pasalnya, otak dan testis perlu bekerja sama untuk menghasilkan hormon tertentu yang berguna untuk proses ejakulasi dan produksi sperma.

Adanya masalah dan ketidakseimbang tentunya akan berpengaruh sehingga perlu segera ditangani.

5. Terpapar bahan kimia dan logam

Jika Anda kerap terpapar bahan kimia dan logam maka memiliki risiko memproduksi sperma yang rendah. Misalnya penggunaan pestisida, bahan pembersih atau bahan cat yang terbukti syarat kandungan bahan kimia.

Selain itu, logam berat seperti timbal juga bisa memicu masalah serupa. Jika Anda bekerja di bidang yang kerap terpapar pada bahan-bahan tersebut maka ada baiknya melakukan pemeriksaan ke dokter untuk melakukan pencegahan.

6. Testis yang sering terpapar panas

kebiasaan meletakkan laptop di pangkuan juga bisa memicu masalah pada jumlah sperma yang Anda produksi. Demikian pula selera untuk sering mengenakan celana yang ketat dan menekan testis.

Alasannya, dua perilaku tersebut memberikan tekanan dan panas tinggi pada testis sehingga mengganggu kualitas dan jumlah sperma yang dihasilkan.

Namun, ada yang menyebut jika ingin hanya efek sementara dan tidak berlaku permanen. namun ada baiknya menjauhi kebiasaan tersebut agar tak punya masalah kesuburan di kemudian hari.

7. Konsumsi narkoba dan alkohol

Riwayat penggunaan narkoba dan alkohol juga bisa memicu masalah oligospermia. Demikian juga merokok yang membuat sperma yang Anda produksi sedikit dan tidak berkualitas.

Maka dari itu, segera hentikan kebiasaan buruk tersebut dan beralih pada pola hidup sehat. Biasakan rutin berolahraga, cukup tidur dan makan penuh nutrisi agar sperma yang diproduksi berkualitas dan sukses terjadi pembuahan.

8. Masalah berat badan

Kegemukan pada pria memang sudah sejak lama diketahui bisa memicu masalah kesuburan. Namun pria yang terlalu kurus juga bisa mengalami masalah serupa khususnya dalam faktor oligospermia.

Ini berkaitan dengan cara kerja tubuh Anda ketika ada masalah berat badan. Selain itu, hormon yang tidak seimbang juga memberikan dampak buruk pada kualitas dan jumlah sperma.

Baca Juga: Kenali Obat Profertil untuk Meningkatkan Kesuburan

Sumber

Healthline. (2018). Oligospermia and Fertility: What You Should Know. www.healthline.com 

Cleveland Clinic. Oligospermia (Low Sperm Count). my.clevelandclinic.org

Path. What Is Oligospermia? pathfertility.com

Mayo Clinic. Low sperm count. www.mayoclinic.org