Ini Cara Mengatasi Mual Setelah Makan
Ini Cara Mengatasi Mual Setelah Makan
Penulis: Siska | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 13 Desember 2022
Ada kalanya aktivitas makan menjadi tidak nyaman karena munculnya perasaan mual setelah makan.
Jika rasa mual setelah makan terus-menerus muncul dalam jangka waktu yang cukup lama, maka Anda perlu memeriksakan kesehatan ke dokter, sebab bisa saja itu menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan pada tubuh Anda.
Baca Juga: Perut Terasa Mual? Waspadai Gejala Vomitus
Penyebab Mual Setelah Makan
Pada dasarnya banyak kondisi yang bisa menimbulkan rasa mual setelah makan. Di antaranya adalah:
- Kehamilan
Salah satu tanda kehamilan biasanya ditunjukkan dengan munculnya rasa mual. Walaupun orang lebih mengenalnya dengan istilah morning sickness, tetapi kondisi ini dapat terjadi kapan saja, termasuk setelah makan.
Rasa mual yang muncul ini merupakan pertanda bahwa tubuh sedang memproduksi hormon yang dibutuhkan untuk kehamilan.
Meskipun merupakan hal yang wajar, Anda tetap perlu waspada jika mual disertai muntah yang ekstrem disertai nyeri hebat di perut. Jika ini terjadi Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter.
Tidak semua orang aman-aman saja mengonsumsi berbagai jenis makanan.
Ada beberapa orang yang memiliki intoleransi terhadap makanan tertentu, yang dapat menyebabkan mual beberapa jam setelah makan.
Umumnya makanan yang memicu alergi antara lain seafood, kacang-kacangan, telur, makanan yang mengandung laktosa, dan mengandung gluten.
Makanan yang sudah basi pasti mengalami penurunan kualitas dan kondisi sehingga tidak layak untuk dikonsumsi lagi.
Kondisi ini menarik bakteri, virus, dan parasit hingga berkembang pada makanan tersebut.
Jika dikonsumsi, gejala paling umum yang muncul pada diri Anda adalah sakit perut, kram perut, demam, diare, mual, dan muntah.
- Virus pada Perut
Virus perut biasanya menginfeksi usus dan memicu gejala gastrointestinal, yang menyebabkan munculnya gejala seperti mual, muntah, dan diare.
Virus ini dapat menular jika berada terlalu dekat dengan orang yang sakit, atau dengan memakan makanan atau air minum yang telah terkontaminasi virus.
Baca Juga: Penyebab Mual dan Cara Mengatasinya
- Refluks Gastroesofageal
Cairan dan gas dari lambung yang berbalik mengalir ke kerongkongan biasanya menyebabkan mulut terasa pahit, mual, dan dada terasa terbakar.
Kondisi ini disebut refluks asam atau refluks gastroesofagus.
Jika gejalanya mengganggu, maka Anda perlu melakukan pemeriksaan dan meminum obat-obatan yang menetralisir sekresi asam lambung.
- Penyakit Kantung Empedu
Adanya batu pada kantung empedu bisa menyebabkan peradangan ringan pada empedu.
Peradangan ini jika dibiarkan akan memengaruhi kemampuan empedu untuk mencerna lemak sebagaimana mestinya, sehingga akan menimbulkan rasa mual, terutama setelah Anda mengonsumsi makanan yang berlemak.
- Sindrom Iritasi Usus
Sindrom Iritasi Usus atau Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah kelainan sistem pencernaan yang mempengaruhi kinerja usus besar.
Keluhan yang paling umum timbul adalah mual, sakit perut, kram perut, kembung, diare, konstipasi atau sembelit, dan perut mulas.
- Kecemasan
Kecemasan adalah respons terhadap stres dan dapat menyebabkan berbagai gejala psikologis dan fisik.
Perasaan ini dapat memengaruhi hampir setiap sistem tubuh, seperti:
- Sistem kardiovaskular
- Endokrin
- Muskuloskeletal
- Saraf
- Reproduksi
- Pernapasan
- Pencernaan
Pada sistem pencernaan sendiri, stres dapat menyebabkan:
- Rasa mual
- Muntah
- Mulas
- Refluks asam
- Sakit perut
- Gas
- Kembung
- Diare
- Sembelit
- Kejang
Cara Mengatasi Mual Setelah Makan
Terlepas dari apa penyebab mual setelah makan yang Anda alami, Anda bisa melakukan hal-hal berikut untuk mengatasinya:
- Minum dalam jumlah yang lebih banyak secara bertahap
- Menghindari makanan padat mual reda
- Jika muntah dan diare berlangsung lebih dari 24 jam, larutan rehidrasi oral seperti Pedialyte harus digunakan untuk mencegah dan mengobati dehidrasi
- Ibu hamil yang mengalami morning sickness bisa makan kerupuk sebelum bangun dari tempat tidur atau makan camilan berprotein tinggi sebelum tidur (daging tanpa lemak atau keju)
- Muntah yang terkait dengan perawatan kanker seringkali dapat diobati dengan terapi obat jenis lain
Mencegah Mual Setelah Makan
Jika Anda merasa mual setelah makan, Anda bisa mencoba beberapa tips berikut:
- Mengisap es batu atau es yang dihancurkan
- Hindari makanan berminyak, gorengan, atau pedas
- Makan terutama makanan hambar, seperti biskuit atau roti panggang
- Makanlah dalam porsi kecil lebih sering, daripada tiga kali makan besar
- Bersantai dan duduk diam setelah Anda makan untuk memberi waktu makanan Anda untuk dicerna
- Makan dan minum perlahan
- Sajikan makanan dingin atau pada suhu kamar jika bau makanan yang dimasak membuat Anda merasa mual
Segera Hubungi Dokter
Biasanya, mual setelah makan tidak menandakan adanya kondisi serius pada kesehatan Anda. Namun, jika masih berlanjut selama lebih dari 5 hari atau jika beberapa gejala yang disebutkan di atas terjadi bersamaan, maka Anda harus menghubungi dokter untuk menyingkirkan kondisi yang mendasarinya.
Baca Juga: Ketahui Obat Mual Alami yang Mudah Dicari
SumberMedical News Today. (2020). What to know about nausea after eating. www.medicalnewstoday.com
Healthline. (2019). What Causes Nausea After Eating? www.healthline.com
WebMD. (2020). Nausea and Vomiting. www.webmd.com
Mayoclinic. (2020). Symptoms Nausea and Vomiting. www.mayoclinic.org
WebMD. (2021). Understanding Nausea and Vomiting — Prevention. www.webmd.com
Insider. (2021). Feeling nauseous after eating? 7 possible causes and tips to prevent post-meal queasiness. www.insider.com