10 Penyebab Menstruasi Terlambat

10 Penyebab Menstruasi Terlambat

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 5 April 2023

 

Seorang wanita normal yang tidak memiliki kondisi kesehatan khusus umumnya akan mengalami siklus menstruasi setidaknya setiap 2830 hari. Artinya, setidaknya 30 hari setelah menstruasi terakhir, umumnya Anda akan mengalami menstruasi kembali.

Apabila dalam hitungan lebih dari 30 hari (atau maksimal 6 minggu) menstruasi tidak terjadi, maka Anda mengalami keterlambatan menstruasi bulanan.

Pada dasarnya, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan menstruasi terlambat. Bahkan perubahan gaya hidup yang sederhana pun dapat berpengaruh. Berikut 7 penyebab potensial mengapa Anda mengalami keterlambatan menstruasi.

1. Penggunaan Kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi dalam bentuk pil memang menjadi pilihan banyak wanita karena tidak mengganggu siklus menstruasi. Namun, kadang efek samping yang terjadi bisa sebaliknya.

Hal ini karena pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin, yang mencegah ovarium melepaskan telur sehingga kontrasepsi ini menunda jumlah waktu antar periode.

Bahkan diperlukan waktu hingga 6 bulan untuk siklus menstruasi menjadi teratur kembali setelah berhenti minum pil KB. Kontrasepsi lain termasuk jenis IUD, implan, atau suntik juga dapat mengganggu siklus datang bulan. Dalam beberapa kasus, menstruasi mungkin akan berhenti sama sekali selama masa penggunaan alat kontrasepsi.

Baca Juga: Efek Samping Penggunaan Pil KB, Wanita Wajib Tahu!

2. Stres

Menurut Ginekolog di Montefiore Medical Center, stres tingkat tinggi dapat menyebabkan menstruasi Anda terlambat, hilang, atau berhenti sama sekali. Bahkan beberapa wanita juga melaporkan kram menstruasi yang lebih menyakitkan ketika mengalami stres.

Ketika Anda berada dalam tekanan atau stres, bagian otak yang mengatur respons tubuh terhadap stres (hipotalamus) akan mengubah produksi hormon pelepas gonadotropin (salah satu hormon yang berperan penting dalam kesuburan), sehingga mengganggu ovulasi dan siklus menstruasi. Pada akhirnya ovulasi yang tidak teratur akan menyebabkan menstruasi tertunda.

3. Penurunan Berat Badan

Penelitian dari National Institutes of Health menunjukkan bahwa amenore hipotalamus (kurangnya siklus menstruasi) terjadi ketika hipotalamus otak menghentikan produksi estrogen, dan ovarium tidak lagi melepaskan telur. Kondisi ini dapat terjadi karena penurunan berat badan yang terkait dengan penyakit, olahraga berlebihan, atau gangguan makan.

Karena itu, jika Anda tidak menstruasi selama sebulan atau lebih setelah kehilangan berat badan, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter. Tenaga kesehatan akan membantu Anda mencari tahu berapa banyak vitamin, mineral, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh Anda.

4. Obesitas

Saat kelebihan berat badan, tubuh Anda dapat menghasilkan estrogen dalam jumlah berlebih, salah satu hormon yang mengatur sistem reproduksi pada wanita. Estrogen yang berlebihan ini dapat memengaruhi seberapa sering Anda mengalami menstruasi, dan juga dapat menyebabkan menstruasi Anda berhenti.

Dokter mungkin akan merujuk Anda ke ahli gizi jika kelebihan berat badan memengaruhi menstruasi Anda. Ahli diet akan dapat memberitahu Anda tentang cara menurunkan berat badan dengan aman.

5. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Selama siklus menstruasi, masing-masing ovarium mengembangkan kira-kira 5 folikel, di mana folikel-folikel tersebut bersaing untuk menjadi dominan yang akan melepaskan sel telur matang saat ovulasi.

Wanita dengan PCOS sering memiliki folikel tambahan, yang membuat proses ini memakan waktu lebih lama dari biasanya. Hal ini berarti jika tidak ada telur yang dikeluarkan maka tidak ada menstruasi.

Gejala PCOS lainnya termasuk kenaikan berat badan dan peningkatan kadar hormon androgen (seperti testosteron), yang dapat menyebabkan pertumbuhan rambut tebal pada wajah dan payudara. Namun dalam beberapa kasus, terdapat wanita yang mengalami PCOS meski tidak menunjukkan gejala.

6. Perimenopause

Perimenopause merupakan fase transisi menuju menopause yang umumnya dimulai ketika seorang wanita memasuki usia 44 hingga 55 tahun.

Fase ini biasanya berlangsung selama beberapa tahun sebelum menstruasi benar-benar berhenti. Dalam banyak kasus, terlambatnya menstruasi merupakan tanda awal perimenopause.

Ini karena kadar estrogen mulai berkurang dan ovulasi menjadi kurang teratur. Sehingga Anda mungkin saja tidak menstruasi selama sebulan kemudian dan menstruasi kembali selama 3 bulan berikutnya. Bahkan Anda juga bisa mengalami menstruasi yang lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.

Baca Juga: Kenali Gejala Memasuki Masa Menopause

7. Masalah Tiroid

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kurang aktif (hipotiroidisme) juga bisa menjadi penyebab menstruasi terlambat, terlewat, atau tidak teratur. Ini karena tiroid menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme tubuh Anda, sehingga kadar hormon juga dapat terpengaruh.

8. Kondisi Hormonal

Kondisi hormonal berlaku terutama untuk remaja yang baru mulai mendapatkan menstruasi atau wanita yang belum mengalami menstruasi selama beberapa tahun dan mulai kembali. Ini karena tubuh remaja berada dalam kondisi perubahan dan kematangan sehingga siklus menstruasi dapat berubah-ubah hingga siklus teratur.

9. Menyusui

Anda mungkin mengalami siklus menstruasi yang jarang atau tidak mengalami menstruasi sama sekali saat menyusui. Terutama jika Anda memberikan ASI eksklusif pada bayi Anda.

Kondisi ini disebut amenore laktasional yaitu fase yang mengganggu ritme siklus menstruasi Anda. Namun, periode bulanan Anda akan segera kembali normal setelah beberapa bulan.

10. Penyakit Kronis

Penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit celiac juga dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda. Ini karena pada penyakit celiac menyebabkan peradangan yang dapat merusak usus kecil Anda, sehingga dapat mencegah tubuh menyerap nutrisi penting. Pada akhirnya penyakit ini dapat menyebabkan menstruasi terlambat.

Jika Anda mengalami keterlambatan menstruasi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya. Dokter mungkin merekomendasikan tes darah atau USG untuk melihat ovarium untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi medis yang menyebabkan menstruasi yang terlewat.

Baca Juga: Cara Ampuh Menstruasi Tidak Teratur Kembali Normal

 

Sumber


Activebeat (2015). Reasons Why Your Period is Late. www.activebeat.com
Healthline (2019). How Late Can a Period Be? Plus, Why It’s Late. www.healthline.com
Medical News Today (2020). Eight Possible Causes of a Late Period. www.medicalnewstoday.com
Parents (2020). 7 Reasons for a Late Period That Don’t Mean You’re Pregnant. www.parents.com
Verywell Health (2020). 10 Reasons for a Missed Period. www.verywellhealth.com