Penyebab Keringat Dingin (Diaforesis)

Penyebab Keringat Dingin (Diaforesis)

Penulis: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 18 Agustus 2023

 

Ada banyak hal yang menyebabkan keringat dingin. Umumnya, kondisi ini menunjukkan adanya infeksi, demam, atau gangguan kesehatan lain, seperti serangan jantung maupun gula darah rendah.

Keringat dingin bisa menjadi tanda perubahan hormon, seperti menopause atau mengandung. Selain itu, emosi dan stres juga bisa menyebabkan keringat dingin.

Pada dasarnya, keringat dingin muncul karena tubuh tidak menerima cukup oksigen dan darah. Sehingga, keringat menjadi respon tubuh terhadap kondisi tersebut. Berikut adalah penyebab keringat dingin.

Syok

Terjadi ketika tubuh cedera parah atau bereaksi terhadap kondisi ekstrim. Saat syok, tubuh tidak menerima oksigen maupun darah sesuai kebutuhan.

Syok yang terlalu lama bisa merusak organ tubuh serta berakibat fatal jika tidak mendapat penanganan. Beberapa gejala yang menyertainya yaitu:

  • Pucat
  • Napas menjadi cepat
  • Denyut nadi tidak normal
  • Merasa mual dan muntah
  • Pupil membesar
  • Merasa lemah dan lelah
  • Pusing
  • Cemas dan stres

Infeksi atau sepsis

Penyebab infeksi adalah virus atau bakteri yang menyerang jaringan tubuh. Infeksi bisa menyebabkan peradangan karena sistem imun mencoba melawan virus.

Sepsis terjadi karena sistem imun merespon infeksi di jaringan utama tubuh (perut, paru-paru, saluran kencing, dsb). Sehingga, peradangan mungkin terjadi di seluruh tubuh dan mengakibatkan penggumpalan darah.

Kondisi tersebut menyulitkan tubuh menerima oksigen dan darah, sehingga menyebabkan keringat dingin. Jika dibiarkan, sepsis dapat memunculkan masalah serius.

Sebaiknya Anda mencari pertolongan medis jika mengalami sepsis dengan gejala berikut:

  • Demam tinggi
  • Kedinginan dan menggigil
  • Napas menjadi pendek dan cepat
  • Kesulitan bernapas
  • Denyut nadi tidak normal (tinggi)
  • Hilang kesadaran

Mual dan vertigo

Ketika merasa mual, biasanya menunjukkan bahwa tubuh berada dalam kondisi tidak sehat. Mual bisa terjadi karena beberapa hal, seperti terlalu banyak makan atau efek obat tertentu.

Sedangkan vertigo adalah pusing karena gangguan fungsi pendengaran-dalam dengan otak. Biasanya, penderita merasa ruangan di sekitarnya bergerak padahal hal itu tidak terjadi.

Baca Juga : Ketahui 7 Cara Menangani Vertigo Secara Mandiri

Pingsan

Syncope (pingsan) terjadi karena kekurangan oksigen di otak. Keringat dingin bisa muncul sebelum atau sesudah pingsan.

Pingsan karena kekurangan oksigen bisa terjadi karena beberapa hal:

  • Kekurangan cairan atau dehidrasi.
  • Suhu tubuh terlalu panas atau terlalu banyak mengeluarkan berkeringat.
  • Darah tidak mengalir keluar dari kaki dengan normal.
  • Tubuh terlalu lemah.
  • Kondisi jantung tidak normal, detak terlalu lemah atau terlalu cepat.

Nyeri karena cedera

Sakit karena cedera (patah tulang atau pukulan di kepala) bisa menyebabkan keringat dingin. Kondisi ini mengakibatkan asupan oksigen berkurang.

Mengonsumsi obat anti nyeri (obat anti radang dan paracetamol) bisa mengurangi nyeri dan menghentikan keringat dingin.

Migrain

Ini merupakan jenis sakit kepala yang mengakibatkan rasa sakit dalam waktu lama. Keringat dingin muncul sebagai respons terhadap rasa sakit.

Migrain dapat melemahkan fisik dan mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, periksalah ke dokter apabila migrain mengganggu rutinitas dan disertai beberapa gejala lain.

Baca Juga : 10 Tips untuk Mencegah Migrain agar Tidak Kambuh Lagi

Stres dan gelisah

Gelisah dan stres karena kondisi lingkungan baik rumah, kantor, atau sekolah bisa memicu keringat dingin. Umumnya ditandai dengan:

  • Nyeri tanpa penyebab jelas
  • Merasakan mual
  • Otot tegang

Efek tersebut merupakan hasil stres yang muncul karena gelisah, sehingga tubuh tidak mampu menjaga oksigen dengan baik.

Gangguan kecemasan dapat mengganggu dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Periksakan diri Anda ke dokter atau terapis bila mempunyai gangguan kecemasan, sehingga dapat segera diatasi.

Tekanan darah rendah

Hipotensi terjadi ketika tekanan darah menurun. Umumnya terjadi ketika tidur atau melakukan aktivitas kecil. Namun perlu Anda ketahui, hipotensi bisa menjadi ancaman serius jika otak atau tubuh kekurangan asupan oksigen.

Tubuh Anda mungkin juga merasa syok ketika tekanan darah turun dengan tiba-tiba. Carilah bantuan medis jika hal ini terjadi.

Baca Juga : Waspada Tekanan Darah Rendah, Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Hipoksia

Hipoksia terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Ini mungkin saja terjadi ketika Anda bernapas dengan paparan asap atau berada di dataran tinggi dimana suplai udara segar menipis.

Dalam istilah medis terdapat istilah cerebral hipoksia, kondisi ketika otak tidak mempunyai cukup oksigen. Tubuh meresponnya dengan keringat dingin disertai gejala lainnya yaitu:

  • Kesulitan dalam mengontrol pergerakan tubuh, seperti berjalan
  • Sulit bernapas
  • Kesulitan untuk memperhatikan sesuatu maupun berkonsentrasi
  • Kehilangan kemampuan mengambil keputusan

Beberapa hipoksia muncul karena koma atau kehilangan kesadaran. Sebaiknya Anda mencari bantuan medis jika hipoksia menjadi penyebab Anda berkeringat dingin.

Menopause

Pada wanita, menopause terjadi karena keseimbangan hormon estrogen dan progesteron berubah drastis dan siklus menstruasi berakhir.

Pada diagnosa kesehatan, keringat dingin bisa menjadi tanda menopause. Gejala umum menopause meliputi:

  • Mengalami perubahan siklus menstruasi.
  • Kesulitan mengontrol buang air kecil.
  • Mengalami gangguan tidur.
  • Terjadi perubahan kondisi mental atau suasana hati.
  • Berat badan bertambah.
  • Merasa kurang nikmat saat berhubungan seksual.

Baca Juga : Kenali Gejala Memasuki Masa Menopause

Hiperhidrosis

Keringat berlebih atau hiperhidrosis terjadi saat Anda berkeringat setelah berolahraga atau cuaca yang panas. Namun, keringat dingin dengan hiperhidrosis bisa saja muncul tanpa tanda.

Hiperhidrosis sebenarnya tidak berbahaya karena faktor genetik bisa menjadi penyebabnya. Sehingga, gejala ini mungkin saja bukan karena kondisi kesehatan. Sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika gangguan ini mengganggu.

Hipoglikemia

Ini merupakan kondisi ketika gula darah turun di bawah normal. Tubuh yang kekurangan gula darah mempunyai reaksi yang sama dengan kekurangan oksigen. Sehingga, tubuh akan merespon dengan mengeluarkan keringat dingin.

Mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti snack bar dan jus, dapat membantu mengembalikan gula darah pada jumlah yang cukup untuk tubuh.

Baca Juga : Tanda Tanda Hipoglikemia yang Harus Diwaspadai

Sumber

Health. 2020. Cold Sweats: What to Know About Causes and Treatments, According to Experts. www.health.com
Health Grades. 2021. Cold Sweats. www.healthgrades.com
Healthline. 2018. What Causes Cold Sweats and What Can You Do About It? www.healthline.com
Verywell Health. 2019. Causes and Treatment of Cold Sweats. www.verywellhealth.com