Penyebab Migrain dan Cara Mengatasinya

Penyebab Migrain dan Cara Mengatasinya

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 3 April 2023

 

Migrain merupakan sakit kepala yang menyebabkan nyeri berdenyut parah atau sensasi berdenyut, biasanya di satu sisi kepala.

Kondisi sakit kepala sebelah ini sering disertai dengan mual, muntah, dan kepekaan berlebihan terhadap cahaya dan suara. Selain dapat berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari, rasa sakitnya juga bisa sangat parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari Anda.

Biasanya, sebelum mengalami migrain, Anda akan mengalami kesemutan di satu sisi wajah, lengan, dan kaki, serta kesulitan berbicara.

Anda bisa mengonsumsi beberapa jenis obat-obatan untuk bantu mencegah migrain dan mengurangi rasa sakitnya. Obat-obatan yang tepat, dikombinasikan dengan perubahan gaya hidup, mungkin dapat mencegah migrain.

Baca Juga: Sakit Kepala Sebelah Kanan Hingga Terasa di Leher

Penyebab Migrain

Ada beberapa pemicu migrain, di antaranya adalah:

Hormon estrogen wanita berkaitan dengan migrain karena estrogen mengontrol bahan kimia di otak yang memengaruhi sensasi rasa sakit.

  • Minuman beralkoholAlkohol tidak hanya mengandung bahan kimia histamin, namun juga memicu sistem kekebalan untuk memproduksi lebih banyak bahan kimia tersebut yang meningkatkan peradangan di seluruh tubuh.

Etanol adalah bahan kimia utama alkohol yang setelah masuk ke sistem tubuh diubah menjadi bahan kimia yang memicu migrain.

  • Stres – Migrain bisa terjadi ketika stres reguler mereda. Misal, setelah menghabiskan 5 hari stres bekerja, Anda mungkin mengalami migrain saat ingin istirahat di akhir pekan.

Ini bisa terjadi karena otak terbiasa dengan stres terus-menerus. Perubahan mendadak dalam rutinitas memicu sakit kepala.

  • Stimulus sensorik – Lampu yang terang atau berkedip dapat menyebabkan migrain, begitu juga dengan suara yang keras.

Bau yang kuat, seperti parfum, pengencer cat, asap rokok, dan lainnya juga memicu migrain pada beberapa orang.

  • Perubahan tidur – Kurang tidur meningkatkan pembentukan protein dalam tubuh yang menyebabkan rasa sakit kronis dan dapat memicu sakit kepala migrain yang hebat.
  • Perubahan cuaca – Perubahan cuaca atau tekanan barometrik juga dapat memicu migrain. Perubahan tekanan yang menyebabkan perubahan cuaca diduga memicu perubahan kimia dan listrik di otak yang mengiritasi saraf dan menyebabkan sakit kepala.
  • Makanan – Makanan asin dan olahan yang mengandung natrium tingkat tinggi dapat meningkatkan tekanan darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain.
  • Aditif makanan – MSG adalah asam amino rangsang yang menyebabkan pelepasan oksida nitrat dan menyebabkan pelebaran pembuluh darah di sekitar tengkorak.

Beberapa orang memiliki kepekaan terhadap MSG yang mengakibatkan sakit kepala dan gejala lainnya.

Faktor Risiko Migrain

Ada beberapa faktor yang membuat Anda lebih rentan mengalami migrain, antara lain:

  • Riwayat kesehatan keluarga – Jika Anda memiliki anggota keluarga yang sering mengalami migrain, maka Anda memiliki peluang lebih besar untuk juga mengalami kondisi ini.
  • Usia – Migrain dapat dimulai pada usia berapa pun, meskipun biasanya pertama kali terjadi selama masa remaja. Migrain cenderung memuncak selama usia 30-an dan secara bertahap menjadi kurang parah dan kurang sering setelahnya.
  • Jenis kelamin – Wanita tiga kali lebih mungkin mengalami migrain daripada pria.

Pengobatan Migrain dengan Obat

Berikut beberapa obat yang bisa Anda gunakan untuk meredakan nyeri migrain:

  • Obat pereda nyeri – Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas atau diresepkan seperti aspirin atau ibuprofen.
  • Triptan – Obat resep seperti sumatriptan dan rizatriptan digunakan untuk mengobati migrain karena memblokir jalur nyeri di otak. Diminum sebagai pil, suntikan, atau semprotan hidung, obat ini dapat meredakan banyak gejala migrain. Namun, obat ini  mungkin tidak aman bagi Anda yang berisiko terkena stroke atau serangan jantung.
  • Obat-obatan opioid – Untuk orang yang tidak dapat mengonsumsi obat migrain lainnya, obat opioid narkotik dapat membantu. Bisa sangat membuat ketagihan, obat ini biasanya digunakan hanya jika tidak ada pengobatan lain yang efektif.
  • Obat anti mual – Anda dapat mengonsumsi obat ini jika migrain Anda disertai dengan mual dan muntah. Misalnya klorpromazin, metoklopramid, atau proklorperazin.

Pengobatan Migrain dengan Gaya Hidup

Selain beristirahat atau menggunakan kompres es yang dibungkus handuk ke dahi dan minum banyak air, Anda juga bisa melakukan hal-hal berikut untuk dapat meredakan nyeri migrain:

  • Teknik relaksasi – Relaksasi membantu Anda menghadapi situasi stres yang dapat membantu mengurangi jumlah migrain yang Anda alami.
  • Rutinitas tidur dan makan – Jangan tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit. Tetapkan dan ikuti jadwal tidur dan bangun yang konsisten setiap hari. Usahakan untuk makan pada waktu yang sama setiap hari.
  • Minum banyak cairan – Tetap terhidrasi dengan mengonsumsi banyak air bisa membantu meringankan migrain.
  • Berolahraga secara teratur – Latihan aerobik secara teratur mengurangi ketegangan dan dapat membantu mencegah migrain. Jika direkomendasikan oleh dokter, pilih aktivitas aerobik yang Anda sukai, seperti berjalan kaki, berenang, dan bersepeda. Selalu lakukan pemanasan secara perlahan karena olahraga yang tiba-tiba dan intens dapat menyebabkan sakit kepala.

Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Sakit Kepala Sebelah Kiri

Sumber

Mayo Clinic. (2021). Migrain. www.mayoclinic.com

Cleveland Clinic. (2021). Migraine Headaches: Causes, Treatment & Symptoms. my.clevelandclinic.org

WebMD. (2020). What Is Migraine?. www.webmd.com

NHS. (2019). Migraine. www.nhs.uk