Pahami Aneurisma Aorta Abdominalis, Pemicu Perut Berdenyut

Pahami Aneurisma Aorta Abdominalis, Pemicu Perut Berdenyut

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 27 Juni 2023

 

Aorta merupakan pembuluh darah paling besar yang ada di tubuh manusia. Perannya untuk mengangkut darah dari jantung Anda ke kepala dan lengan, lalu turun ke perut, kaki, dan panggul Anda. Dinding aorta yang melemah bisa membengkak atau menonjol. Kondisi ini dikenal dengan nama aneurisma aorta.

Aneurisma aorta abdominalis (AAA) adalah pembengkakan atau pembesaran aorta yang berada di bagian perut. AAA tidak selalu menimbulkan masalah, tapi aneurisma yang pecah bisa mematikan. Wanita berusia 70 tahun atau lebih yang mempunyai faktor risiko yang mendasari, seperti tekanan darah tinggi, direkomendasikan untuk mengikuti skrining AAA.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Aneurisma Aorta dan Pengobatannya

Gejala-Gejala

Aneurisma aorta abdominalis umumnya tidak menunjukkan gejala yang jelas. Bahkan lebih sering ditemukan saat pemeriksaan atau tes tertentu. Gejala yang muncul pada penderita AAA termasuk:

  • Sensasi perut berdenyut
  • Nyeri perut yang tidak kunjung menghilang
  • Sakit pinggang yang bertahan lama.

Bila aneurisma aorta abdominalis meletus, bisa memicu gejala yang lebih parah, seperti:

  • Nyeri parah di perut atau punggung bawah yang muncul secara tiba-tiba
  • Jantung berdenyut dengan cepat
  • Pusing
  • Kulit berkeringat, pucat, dan lembap
  • Sesak napas
  • Pingsan.

Jenis Aneurisma Aorta Abdominalis 

Aneurisma aorta abdominalis umumnya digolongkan berdasarkan ukuran serta kecepatan perkembangannya. Dua faktor ini bisa membantu memperkirakan efek kesehatan akibat aneurisma.

1. Kecil

Aneurisma aorta abdominalis kecil (kurang dari 5,5 cm) atau AAA yang berkembang lambat biasanya mempunyai potensi pecah lebih rendah daripada dengan aneurisma yang berukuran lebih besar atau yang perkembangannya lebih cepat.

2. Besar

Sebaliknya, aneurisma aorta abdominalis besar (lebih dari 5,5 cm) atau dikenal dengan AAA yang berkembang cepat, berpotensi lebih tinggi untuk pecah dibanding dengan aneurisma kecil. Pembedahan harus dilakukan untuk mengatasi aneurisma aorta abdominalis yang terus membesar.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Aneurisma Otak dan Cara Pengobatannya

Penyebab

Aneurisma bisa tumbuh pada bagian tubuh mana saja yang dilewati aorta, tetapi mayoritas aneurisma aorta muncul di bagian aorta yang ada di daerah perut. Berikut ini adalah beberapa faktor yang memainkan peran dalam pertumbuhan aneurisma aorta abdominalis:

  • Aterosklerosis: kondisi ini terjadi saat lemak serta zat buangan lainnya menimbun di dalam lapisan pembuluh darah.
  • Tekanan darah tinggi: kondisi ini juga berkontribusi besar merusak dan memperlemahkan dinding aorta.
  • Infeksi pada aorta: berkembangnya bakteri atau jamur di aorta yang dapat menimbulkan aneurisma aorta abdominalis. Kondisi tersebut jarang terjadi.

Kondisi medis lainnya yang juga bisa menimbulkan AAA meliputi:

  • Kelainan jaringan ikat, seperti sindrom Marfan, sindrom Ehlers-Danlos, sindrom Turner, dan penyakit ginjal polikistik.
  • Cacat bawaan, misalnya katup aorta bikuspid atau koarktasio aorta.
  • Arteritis temporal, atau gangguan yang menyerang arteri lain di kepala dan leher.
  • Infeksi, seperti sifilis, salmonella, atau staphylococcus (jarang terjadi).

Faktor Risiko

Penyakit ini berisiko lebih besar terjadi pada:

  • Laki-laki
  • Obesitas
  • Berumur di atas 60 tahun
  • Berkulit putih
  • Mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit jantung
  • Mengidap aneurisma jenis lainnya
  • Mempunyai tekanan darah tinggi, terutama bila Anda berumur antara 35 dan 60 tahun
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Gaya hidup tidak aktif
  • Pernah mengalami trauma pada perut atau gangguan lain pada bagian tengah tubuh
  • Merokok.

Komplikasi

Robekan yang terdapat pada satu atau lebih lapisan dinding aorta (diseksi aorta) atau aneurisma yang meletus merupakan bentuk komplikasi utama.

Aneurisma yang pecah bisa memicu perdarahan internal yang mematikan. Semakin besar ukuran dan semakin cepat perkembangannya, maka semakin besar juga potensi pecahnya.

Aneurisma aorta abdominalis juga bisa meningkatkan potensi munculnya pembekuan darah di bagian tersebut. Bila gumpalan darah lepas dari dinding bagian dalam aneurisma dan menghambat pembuluh darah di tubuh Anda, maka bisa berdampak pada timbulnya rasa sakit atau terhalangnya aliran darah menuju kaki, jari kaki, ginjal, atau organ perut.

Penanganan

Penanganan aneurisma aorta abdominalis dilakukan berdasarkan ukurannya. Biasanya penanganan segera tidak selalu dibutuhkan pada AAA dengan potensi meletus yang lebih rendah.

1. Aneurisma aorta abdominalis kecil (3cm-4,4cm)

Disarankan untuk melakukan pemindaian Ultrasound setiap tahunnya untuk mengecek apakah ukurannya terus membesar. Dokter juga akan menyarankan Anda mengenai pola gaya hidup sehat untuk membantu menghentikan pertumbuhannya.

2. Aneurisma aorta abdominalis (5,5cm atau lebih)

Dokter akan merekomendasikan prosedur pembedahan untuk menghalangi AAA menjadi semakin besar atau pecah.

Tindakan Pencegahan

Anda bisa melakukan beberapa hal agar membantu menurunkan risiko mengidap aneurisma aorta abdominalis, seperti:

  • Berhenti merokok
  • Konsumsi makanan sehat dan mengurangi makanan berlemak
  • Rutin berolahraga
  • Hindari minuman beralkohol
  • Menjaga kadar tekanan darah dan kolesterol Anda agar tetap terkendali.

Baca Juga: Pembuluh Darah Di Otak Pecah, Apa Penyebabnya?

Sumber

Healthline. (2018). Abdominal Aortic Aneurysm. www.healthline.com

Johns Hopkins Medicine. Abdominal Aortic Aneurysm. www.hopkinsmedicine.org

NHS. (2020). Abdominal Aortic Aneurysm. www.nhs.uk

Mayo Clinic. (2021). Abdominal Aortic Aneurysm. www.mayoclinic.org