Varises Esofagus: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya

Varises Esofagus: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 8 Maret 2023

 

Varises esofagus adalah kondisi pembuluh darah yang abnormal, membesar, atau bengkak pada lapisan esofagus (tabung yang menghubungkan tenggorokan dan perut). Kondisi ini paling sering terjadi pada penderita penyakit hati yang serius.

Varises esofagus muncul saat aliran darah normal ke hati tersumbat oleh gumpalan atau jaringan parut di hati.

Untuk mengatasi penyumbatan, darah mengalir ke pembuluh darah yang lebih kecil namun tidak berfungsi membawa darah dalam jumlah besar.

Akibatnya, pembuluh darah bisa bocor atau bahkan pecah, menyebabkan pendarahan yang mengancam jiwa.

Baca Juga: Kenali Berbagai Penyebab Muntah Darah Berikut Ini

Penyebab Varises Esofagus

Pada beberapa kasus, varises esofagus terbentuk saat aliran darah ke hati tersumbat, umumnya oleh jaringan parut di hati yang disebabkan oleh penyakit hati.

Saat aliran darah kembali berjalan, terjadi peningkatan tekanan di dalam vena besar (vena portal) yang membawa darah ke hati.

Peningkatan tekanan ini (hipertensi portal) memaksa darah untuk mencari jalur lain melalui vena yang lebih kecil, seperti yang ada di bagian bawah kerongkongan.

Vena berdinding tipis ini menggembung akibat darah tambahan. Akibatnya, pembuluh darah terkadang pecah dan berdarah.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa penyebab varises esofagus:

  • Jaringan parut hati yang parah (sirosis) – Sejumlah penyakit hati, termasuk infeksi hepatitis, penyakit hati alkoholik, penyakit hati berlemak dan gangguan saluran empedu yang disebut sirosis bilier primer dapat menyebabkan sirosis.
  • Bekuan darah (trombosis) – Bekuan darah di vena portal atau di vena yang masuk ke vena portal (vena limpa) dapat menyebabkan varises esofagus.
  • Infeksi parasit – Parasit dapat merusak hati, paru-paru, usus, kandung kemih, dan organ lainnya.

Gejala Varises Esofagus

Penderita varises esofagus mungkin tidak mengalami gejala apa pun, terutama jika varisesnya kecil.

Sebagian orang dengan kondisi ini hanya mengalami gejala jika varises berdarah. Namun, jika mengalami gejala, penderita varises esofagus mungkin merasakan beberapa kondisi berikut:

Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala yang disebutkan di atas, pastikan Anda segera mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Pahami Berbagai Cara Menyembuhkan Varises

Faktor Risiko Varises Esofagus

Seseorang yang menderita penyakit hati berisiko terkena varises esofagus.

Namun, ada tidaknya sirosis memainkan peran penting. Oleh karenanya, jika Anda menderita penyakit hati namun tidak mengalami sirosis, Anda memiliki risiko varises yang lebih rendah.

Kemungkinan komplikasi penyakit hati seperti hipertensi portal juga merupakan penyebab paling umum dari varises esofagus.

Adapun beberapa faktor risiko utama untuk penyakit hati adalah:

  • Kegemukan
  • Infeksi hepatitis
  • Penyalahgunaan alkohol

Pengobatan Varises Esofagus

Pengobatan varises esofagus bertujuan untuk mencegah ruptur dan perdarahan. Dokter mungkin meresepkan beta-blocker untuk mengurangi tekanan darah.

Beta-blocker merupakan obat yang bekerja menghalangi efek hormon yang disebut epinefrin, membuat jantung berdetak lebih lambat dan dengan kekuatan yang lebih kecil.

Untuk pengobatan, penderita varises esofagus juga mungkin memerlukan salah satu dari prosedur bedah berikut:

  • Skleroterapi endoskopi – Penggunaan endoskopi untuk melakukan tugas medis kecil, seperti menyuntikkan obat ke dalam pembuluh darah yang bengkak untuk membuatnya menyusut.
  • Banding varises endoskopi – Penggunaan endoskopi untuk menempatkan karet gelang di sekitar varises untuk mencegah pembuluh darah dari pendarahan.

Selain itu, perawatan tambahan mungkin diperlukan untuk varises yang mengalami pendarahan berulang. Di antaranya:

  • Prosedur shunt portosystemic intrahepatik transjugular – Dokter dapat merekomendasikan prosedur yang melibatkan penggunaan sinar-X ini untuk memandu penempatan tabung kecil guna menghubungkan vena portal dengan vena hepatik. Prosedur ini menciptakan saluran baru untuk darah, sehingga mengurangi tekanan di vena portal.
  • Prosedur shunt splenorenal distal – Pilihan pengobatan lain adalah prosedur shunt splenorenal distal yang menghubungkan vena utama limpa ke vena ginjal kiri.

Pencegahan Varises Esofagus

Berikut adalah beberapa langkah pencegahan varises esofagus:

  • Memperoleh pengobatan – Varises esofagus sulit dicegah. Namun, penderita sirosis harus menerima pengobatan untuk mengurangi risiko komplikasi seperti varises.
  • Perubahan gaya hidup – Perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi kerusakan hati lebih lanjut. Dengan demikian ikut mengurangi risiko mengembangkan varises.
  • Menggunakan beta-blocker – Jika Anda memiliki varises, Anda dapat menggunakan beta-blocker untuk membantu mencegah varises dari pendarahan.

Menghindari varises esofagus pecah adalah kunci untuk mencegah komplikasi.

Baca Juga: Mengenal 6 Jenis Ekokardiografi

Sumber

Mayo Clinic. (2021). Esophageal varices. www.mayoclinic.org

Cleveland Clinic. (2019). Esophageal varices. my.clevelandclinic.org

Medical News Today. (2020). Everything you need to know about esophageal varices. www.medicalnewstoday.com

Medscape. (2021). Esophageal Varices Imaging and Diagnosis. emedicine.medscape.com