Beda Hepatitis B Akut dan Kronis Serta Gejalanya

Beda Hepatitis B Akut dan Kronis Serta Gejalanya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Hepatitis artinya adalah peradangan hati. Ketika hati meradang atau rusak, fungsinya bisa terganggu. Konsumsi alkohol jangka panjang, racun, penggunaan obat-obatan hingga kondisi medis tertentu bisa menyebabkan hepatitis. Namun, hepatitis sering kali disebabkan oleh virus. Salah satu jenis hepatitis yang paling umum adalah hepatitis B.

Hepatitis B bisa terjadi ketika seseorang terinfeksi oleh virus hepatitis B atau HBV. Bagi sebagian orang, infeksi hepatitis B bisa menjadi kronis (berlangsung lebih dari 6 bulan).

Ketika virus bertahan dalam tubuh penderitanya kurang dari 6 bulan, maka itu disebut dengan hepatitis akut. Untuk memahami lebih jauh perbedaan antara hepatitis akut dan kronis, simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Vaksin Hepatitis B: Manfaat dan Kapan Waktu Pemberiannya

Apa Itu Hepatitis B Akut?

Hepatitis B akut disebut juga infeksi hepatitis jangka pendek yang terjadi dalam 6 bulan pertama setelah seseorang terpapar virus hepatitis B.

Beberapa orang yang terinfeksi hepatitis B akut tidak menunjukkan gejala sama sekali atau hanya mengalami sakit ringan. Namun, ada juga orang yang terinfeksi hepatitis B akut mengalami gejala parah yang membutuhkan rawat inap di pusat kesehatan.

Apa Itu Hepatitis B Kronis?

Beberapa orang, terutama mereka yang terinfeksi hepatitis B di usia dewasa akan sembuh dan bersih dengan sendirinya dari virus ini tanpa pengobatan. Bagi sebagian yang lain, infeksi hepatitis B akut bisa menyebabkan infeksi seumur hidup yang dikenal sebagai hepatitis B kronis.

Seiring berjalannya waktu, hepatitis B kronis bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius termasuk kerusakan hati, sirosis, kanker hati, bahkan kematian.

Gejala Hepatitis B

Ada berbagai macam gejala yang bisa membuat seseorang mengetahui bahwa dirinya terinfeksi virus hepatitis. Kadang, gejalanya tidak spesifik, seperti kelelahan misalnya.

Dalam kondisi ini, diagnosis hanya bisa dilakukan dengan tes darah. Banyak orang yang baru mengetahui dirinya memiliki virus hepatitis B ketika melakukan tes darah untuk berbagai kebutuhan, seperti donor darah atau medical checkup.

Baca Juga: Gejala Hepatitis yang Tak Boleh Diabaikan

Gejala Hepatitis B Akut

Dalam kasus yang parah, hepatitis B akut bisa membuat penderitanya merasa sangat sakit. Ada yang merasa, seperti sedang mengalami demam atau flu biasa. Sementara sebagian lagi mungkin tidak mengalami tanda-tanda sama sekali.

Beberapa gejala yang umum meliputi penyakit kuning, demam, sakit perut, nafsu makan memburuk, mual, muntah, urine berwarna gelap, kelelahan, tinja berwarna terang, nyeri otot, sendi, dan muncul ruam-ruam. Hati juga bisa mengalami pembengkakan yang ditandai dengan rasa nyeri ketika ditekan.

Gejala Hepatitis B Kronis

Gejala hepatitis B kronis juga bisa bervariasi dan banyak orang tidak menyadarinya. Hal ini bisa termasuk kelelahan ringan, gelisah, penyakit kuning, dan nati yang membesar.

Sayangnya, jika penyakit hepatitis B kronis tidak bisa dihilangkan dari tubuh atau tidak berhasil diobati dan disembuhkan, penyakit hati atau gagal hati bisa terjadi.

Perlu Anda ketahui bahwa pengidap hepatitis B kronis juga memiliki risiko lebih besar untuk mengalami sirosis atau terkena kanker hati.

Bagaimana Cara Mencegah Hepatitis B?

Salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi hepatitis B adalah dengan menerima vaksin. Vaksin hepatitis tersedia di Indonesia dan diklaim memiliki efektivitas antara 80–100% mencegah hepatitis B termasuk yang kronis.

Jika Anda mengidap hepatitis B, tidak perlu khawatir. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter khususnya yang memiliki spesialisasi dalam hepatologi.

Dokter akan merekomendasikan perawatan terbaik termasuk berbagai saran kesehatan agar Anda tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan maksimal.

Baca Juga: Kenali Anti HBs untuk Mengindikasikan Hepatitis B