Gejala Hepatitis yang Tak Boleh Diabaikan

Gejala Hepatitis yang Tak Boleh Diabaikan

Penulis: Dhiya | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 25 Juli 2020

Hepatitis mengacu pada kondisi peradangan hati. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Hepatitis terjadi sebagai akibat sekunder dari obat-obatan, racun, dan alkohol. Jika Anda memiliki hepatitis yang kronis seperti hepatitis B dan C, kemungkinan Anda tidak memiliki gejala pada awalnya.

Gejala mungkin tidak terjadi sampai kerusakan mempengaruhi fungsi hati. Biasanya ketika gejala infeksi telah berkembang dari infeksi akut menjadi penyakit kronis yang serius, pada gilirannya memiliki komplikasi yang mengerikan dan bahkan mengancam jiwa. Namun, terdapat gejala-gejala hepatitis umum yang muncul seperti di bawah ini:

Baca Juga: Penyebab Nyeri Ulu Hati dan Cara Mengatasinya

1. Kelelahan

Kelelahan merupakan gejala umum dari banyak kondisi medis yang berkisar dari tingkat keparahannya. Kelelahan bisa menjadi salah satu gejala hepatitis yang berasal dari gaya hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi terlalu banyak kafein, mengkonsumsi alkohol, obesitas, kekurangan tidur dan pola makan yang buruk. Kelelahan yang tidak teratasi akibat dari nutrisi dan istirahat yang kurang. Sebaiknya Anda konsultasikan kepada dokter untuk membantu mendiagnosis penyebab pasti kelelahan Anda.

2. Kehilangan Nafsu Makan

Nafsu makan yang berkurang atau dalam istilah medis disebut anoreksia merupakan salah satu gejala penyakit hepatitis. Jika Anda kehilangan nafsu makan, Anda akan mengalami penurunan berat badan atau kekurangan gizi. Hal ini penting untuk segera ditangani. Kehilangan nafsu makan ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Namun, jangan khawatir untuk mengatasi gejala yang satu ini Anda tidak memerlukan pengobatan khusus, karena akan cepat kembali setelah infeksi Anda sembuh.

3. Nyeri Sendi dan Otot

Nyeri sendi juga merupakan gejala umum dari hepatitis akut dan hepatitis kronis. Ini juga merupakan efek samping dari obat hepatitis seperti peginterferon dan ribavirin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hampir sepertiga orang dengan hepatitis akan menderita radang sendi.

Selain itu, nyeri otot atau dalam istilah medis disebut myalgia bisa menjadi gejala hepatitis. Obat-obatan seperti interferon yang biasa digunakan untuk mengobati hepatitis juga dapat menyebabkan myalgia. Myalgia bisa berkisar dari yang ringan sampai yang parah dan berlangsung mulai beberapa hari hingga beberapa bulan. Myalgia dapat berkembang di bagian tubuh seperti leher, kaki, punggung, dan tangan.

4. Warna Urin yang Gelap

Warna urin yang berwarna gelap menjadi salah satu gejala hepatitis. Warna urin yang berbeda dari biasanya seperti cokelat, kuning pekat bahkan merah marun. Urin diproduksi di ginjal dan saat Anda mengambil cairan atau makanan, akan mengalir dari sistem pencernaan ke sistem peredarah darah yang kemudian ke ginjal untuk disaring.

Sementara itu, ginjal membuang produk-produk limbah cairan melalui urin. Urin yang berwarna gelap ini biasanya disebabkan oleh dehidrasi, terutama bagi Anda yang terlalu sering mengkonsumsi alkohol maupun kafein. Karena kedua minuman tersebutlah yang bisa menyebabkan hepatitis.

5. Penyakit Kuning

Penyakit kuning merupakan gejala abnormal yang ditandai dengan menguningnya bagian putih mata. Gejala ini dikaitkan dengan kondisi yang disebut hiperbilirubinemia yang di mana anda terlalu memiliki banyak zat alami yang disebut bilirubin dalam tubuh. Penyakit kuning paling sering dikaitkan dengan penyakit hati termasuk virus hepatitis. Namun, juga dapat disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan dan gangguan autoimun.

Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh produksi berlebihan dan kerusakan sel darah merah atau ketika saluran hati menjadi terhambat dan kurang mampu memproses bilirubin. Dalam kasus terakhir, virus hepatitis dan penyakit hati merupakan kondisi teratas yang akan dijelajahi oleh dokter.

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas, bisa menjadi tanda bahwa Anda mengidap hepatitis. Untuk memastikan diagnosis yang tepat, sebaiknya Anda konsultasikan pada dokter. Serta mulailah mengubah gaya hidup yang sehat dan pola makan yang baik.

Baca Juga : Seputar Fakta Manfaat Air untuk Kesehatan Ginjal