Pankreatitis Kronis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Pankreatitis Kronis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penulis: Umi Fatimah

Pankreatitis kronis adalah suatu kondisi di mana pankreas mengalami kerusakan permanen akibat peradangan. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala yang terasa menyakitkan dan memengaruhi pencernaan penderitanya.

Pankreas adalah organ kecil yang terletak di belakang lambung dan di bawah tulang rusuk. Pankreas berfungsi memproduksi enzim untuk mencerna makanan di usus dan insulin mengontrol kadar gula dalam darah.

Berbeda dengan  pankreatitis akut yang peradangannya hanya bersifat jangka pendek, pankreatitis kronis terjadi ketika pankreas rusak akibat peradangan yang berkepanjangan. Peradangan pada pankreatitis kronis menyebabkan jaringan parut dan kerusakan permanen pada pankreas sehingga tidak dapat berfungsi normal.

Baca Juga: Kenali Fungsi dan Gangguan Pankreas

Penyebab Pankreatitis Kronis 

Ada banyak penyebab pankreatitis kronis yang berbeda. Penyebab paling umum pankreatitis kronis, di mana sekitar 70% kasus terjadi akibat konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dan dalam jangka panjang. Sementara itu, pankreatitis kronis juga dapat disebabkan oleh:

  • Kelainan genetik pada pankreas, seperti fibrosis kistik atau pankreatitis herediter
  • Pankreatitis autoimun
  • Merokok
  • Penyumbatan saluran pankreas akibat batu empedu, tumor, atau kanker
  • Cedera pada pankreas
  • Radioterapi di area perut
  • Kadar trigliserida tinggi dalam darah
  • Kadar kalsium tinggi dalam darah
  • Penyebabnya tidak diketahui dalam beberapa kasus, yang disebut sebagai pankreatitis kronis idiopatik.

Pankreatitis kronis dapat menyerang siapa saja dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada pria dewasa berusia antara 45 dan 54 tahun.

Gejala Pankreatitis Kronis 

Kebanyakan penderita pankreatitis kronis mengalami nyeri hebat di perut bagian atas, meski ada pula yang tidak merasakan nyeri sama sekali. Rasa sakitnya bisa terjadi berulang-ulang, menjalar ke punggung, dan terasa semakin nyeri saat makan atau minum.

Dalam beberapa kasus, sakit perut akan hilang seiring dengan memburuknya kondisi, tetapi hal ini jarang terjadi.

Pankreatitis kronis juga dapat menimbulkan gejala lain meliputi:

  • Mual
  • Muntah (berwarna kekuningan, kehijauan atau kecoklatan)
  • Diare
  • Tinja atau feses berbau tidak sedap dan berminyak
  • Kesulitan mencerna makanan dan kekurangan gizi
  • Gejala diabetes, seperti merasa sangat lelah, sering buang air kecil, sering merasa haus
  • Penyakit kuning
  • Nyeri punggung atau nyeri bahu kiri.

Di sisi lain, penderita pankreatitis kronis dapat tidak merasakan gejala sampai mereka mengalami komplikasi.

Selain gejala di atas, penderita pankreatitis kronis sering mengalami penurunan berat badan, meskipun nafsu makan dan kebiasaan makannya normal. Penurunan berat badan terjadi karena pankreatitis kronis menyebabkan kerusakan parah pada pankreas, sehingga tubuh tidak mampu membuat enzim untuk mencerna makanan. Hal ini terjadi karena tubuh tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi dan mengakibatkan kekurangan gizi.

Pankreatitis kronis juga dapat menyebabkan diabetes. Hal ini terjadi karena pankreas tidak dapat membuat insulin, sementara insulin membantu mengontrol gula darah (glukosa) dalam tubuh.

Bahkan akibat rasa sakit yang dialami, penderita pankreatitis kronis dapat mengalami penurunan kualitas hidup dan memerlukan perawatan di rumah sakit untuk meredakan gejalanya.

Diagnosis Pankreatitis Kronis

Untuk mendiagnosis pankreatitis kronis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada perut pasien. Dokter juga akan menanyakan terkait kebiasaan minum alkohol yang dimiliki pasien dan riwayat kesehatannya.

Pemeriksaan penunjang lainnya juga dilakukan  untuk memastikan diagnosis, termasuk:

Pengobatan Pankreatitis Kronis

Kerusakan pada pankreas bersifat permanen, tetapi pengobatan dapat membantu meringankan gejala yang dirasakan pasien, memperlambat atau menghentikan kerusakan pankreas, serta menangani komplikasi akibat kerusakan pankreas.

Perawatan pankreatitis dapat mencakup pengobatan, terapi endoskopi, atau pembedahan.

1. Obat-obatan

Obat-obatan yang diresepkan dokter untuk pankreatitis kronis dapat meliputi:

  • Analgesik atau obat pereda nyeri
  • Suplemen enzim untuk membantu pencernaan
  • Insulin jika pasien menderita diabetes
  • Obat golongan steroid jika pasien menderita pankreatitis autoimun, yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang pankreas.

2. Perubahan Gaya Hidup

Penderita pankreatitis kronis biasanya disarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup, seperti

  • Berhenti minum minuman beralkohol
  • Minum banyak air putih
  • Jangan merokok
  • Hindari minum minuman berkafein
  • Konsumsi makanan rendah lemak dan tinggi protein
  • Makanlah dalam porsi kecil dan lebih sering.

4. Pembedahan

Pembedahan berupa pengangkatan sebagian pankreas yang rusak biasanya dilakukan untuk penderita pankreatitis kronis yang mengalami nyeri parah yang tidak dapat diobati dengan obat-obatan. Metode ini juga dapat digunakan untuk membuka sumbatan saluran pankreas yang tersumbat atau mengangkat tumor pada pankreas.

Namun, untuk kasus pankreatitis kronis yang sangat parah, di mana ketika pankreas telah rusak parah dan masih menimbulkan rasa sakit hebat, dokter akan menyarankan pengangkatan seluruh pankreas (pankreatektomi total).

Komplikasi Pankreatitis Kronis

Pankreatitis kronis berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi, terutama jika penderita pankreatitis kronis terus minum alkohol setelah didiagnosis.

Rasa nyeri hebat yang dirasakan secara terus-menerus atau berulang dapat membuat penderita pankreatitis kronis mengalami kecemasan, mudah tersinggung, stres, dan depresi.

Selain menyebabkan diabetes dan kekurangan gizi, pankreatitis kronis dapat meningkatkan risiko kanker pankreas, meski kemungkinannya masih kecil.

Penting untuk mengobati pankreatitis kronis sesegera mungkin karena peradangan yang berulang dapat menyebabkan kerusakan pada pankreas secara permanen. Jika Anda tiba-tiba merasakan sakit perut yang parah, mual dan muntah, atau menderita sakit perut yang berkepanjangan, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

Sampaikan juga pada dokter jika Anda pernah memiliki kebiasaan minum alkohol atau menderita batu empedu. Informasi yang Anda berikan dapat membantu dokter memastikan Anda memiliki diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.

Baca Juga: Kanker Pankreas: Penyebab, Gejala, serta Komplikasinya

 

Sumber

Healthline. Chronic Pancreatitis. healthline.com

John Hopkins Medicine. Chronic Pancreatitis. hopkinsmedicine.org

MSD Manuals (2022). Chronic Pancreatitis. msdmanuals.com

National Health Service. Chronic pancreatitis. nhs.uk

Verywell Health (2023). Medications for the Treatment of Chronic Pancreatitis. verywellhealth.com