Tulang Panggul dan Penyakit yang Mengintainya

Tulang Panggul dan Penyakit yang Mengintainya

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 November 2022

 

Tulang panggul adalah tulang berukuran besar yang berhubungan dengan tulang yang sama pada sisi yang berlawanan. Panggul memiliki fungsi sebagai penopang berbagai organ penting seperti pencernaan dan reproduksi. Panggul manusia terdiri dari tiga bagian berikut.

  • Tulang kelangkang, tulang ini dibentuk dari perpaduan 5 vertebra sakral yang awalnya terpisah dan berbentuk sekop.
  • Tulang ekor (Coccyx), terbentuk dari perpaduan 4 tulang coccygeal yang awalnya terpisah.
  • Tiga tulang panggul, yaitu tulang pangkal paha (ilium), tulang kemaluan (pubis) dan Ischium.

Pembentukan penuh tulang panggul setelah usia 15-25 tahun. Sebelum usia tersebut, ketiga tulang tersebut masih dihubungkan oleh tulang rawan.

Kerangka panggul seseorang dipengaruhi oleh gizi, lingkungan, faktor ras, ekonomi, serta bentuk dan ukuran panggul yang berbeda pada tiap-tiap bangsa.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Anatomi Panggul Pria dan Wanita

Beda Panggul Wanita dan Pria

Karena fungsi panggul pada wanita lebih menekankan pada fungsi reproduksi, terdapat sejumlah perbedaan anatomi panggul pria dan wanita.

  • Panggul laki-laki. Panggul pria dewasa kurang melebar dan sempit. Pintu atas panggul berbentuk oval atau hati, dan sudut lengkung pubis kurang dari 90 derajat.
  • Panggul Wanita. Panggul wanita dewasa lebih lebar dari pria. Jika pintu atas panggul laki-laki berbentuk oval, pada wanita berbentuk bundar dengan lengkung pubis lebih besar dari 90 derajat.

Penyakit yang Dapat Terjadi di Area Panggul

Panggul seringkali memiliki permasalahan. Berikut beberapa permasalahan yang terjadi di area tulang panggul.

  • Fraktur Panggul

Fraktur panggul dapat terjadi karena pukulan langsung pada tulang panggul, atau melalui femur (tulang paha).

Fraktur panggul acap kali terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Penanganan disesuaikan dengan tingkat keparahan.

Cedera ringan mungkin dapat sembuh sendiri, tetapi jika berat dibutuhkan penanganan medis lanjut seperti operasi.

  • Osteitis Pubis

Osteitis pubis seringkali terjadi akibat tekanan panggul yang berulang seperti terus menerus menendang bola ketika bermain sepak bola.

Hal ini menyebabkan peradangan pada simfisis pubis, yaitu sendi di bagian depan panggul. Ini menyebabkan rasa sakit di selangkangan dan nyeri seperti tertekan di bagian depan panggul.

Mengistirahatkan panggul dari aktivitas berat dapat meredakan peradangan ini.

  • Nyeri Panggul Kronis (Chronic Pelvic Pain)

Kondisi ini terjadi ketika Anda mengalami nyeri di area panggul yang telah terjadi lebih dari enam bulan lamanya. Berikut adalah beberapa penyebab dari nyeri panggul kronis:

    • EndometriosisYaitu keadaan ketika sel-sel yang melapisi bagian dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar organ seperti ovarium, kandung kemih, atau rektum.

Salah satu gejalanya adalah nyeri panggul atau kram sebelum atau saat periode menstruasi.

    • Sistitis Interstisial – Kondisi di mana kandung kemih mengalami peradangan. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita di usia 30-40 tahun.
    • Infeksi saluran kemih – Bakteri dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Salah satu gejala dari infeksi ini adalah sakit punggung bagian bawah, rasa tertekan di bagian bawah panggul, dan nyeri saat buang air kecil.
    • Pelvic Congestion Syndrome – Varises yang dialami beberapa wanita terkadang mempengaruhi pembuluh darah daerah panggul. Hal ini mengakibatkan rasa nyeri panggul yang kronis.

Nyeri panggul ini pun lebih terasa sakit ketika duduk atau berdiri. Biasanya nyeri ini dirasakan 7-10 hari sebelum menstruasi

    • Sebab psikologis – Kadang Kala nyeri panggul tidak disebabkan karena masalah fisik, tetapi emosi. Rasa sakit tersebut tidak nyata, tetapi seseorang merasa bahwa ia sakit.

Nyeri panggul karena sebab psikologis ini seringkali dialami oleh korban pelecehan dan penyerangan seksual. Individu yang merasa depresi, cemas, atau stres pun dapat mengalami hal ini.

Apabila Anda mengalami masalah pada panggul, segeralah mengunjungi rumah sakit atau dokter terdekat. Selain mendengar keluhan Anda, dokter juga mungkin akan melakukan USG transvaginal.

CT Scan, MRI pada perut dan panggul untuk mengetahui penyebab sakit pada panggul Anda.

Baca Juga: Penyebab dan Mengatasi Nyeri Panggul

Sumber

Benoudina, S.  (2016). Normal pelvis: gender differences. Case study, Radiopaedia.org.

Healthline. (2018).  Pelvis. www.healthline.com

URMC.  Pelvis Problems. www.urmc.rochester.edu

WebMD. (2021). Causes and Symptoms of Chronic Pelvic Pain www.webmd.com