Memahami Lebih Jauh tentang Bakteri

Memahami Lebih Jauh tentang Bakteri

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Bakteri merupakan organisme bersel satu yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Butuh alat seperti mikroskop untuk bisa melihat mikroorganisme ini. Faktanya, bakteri termasuk organisme pertama yang ada di bumi, yakni telah ada sekitar 4 juta tahun lalu.

Mikroorganisme ini dapat hidup dalam cuaca atau suhu ekstrem. Misalnya bakteri hyperthermophiles yang bisa bertahan hidup dalam suhu sampai 113 derajat Celcius. Selain daya tahan tinggi, bakteri juga ternyata dapat hidup di hampir semua tempat yang ada di bumi baik di permukaan dan bawah tanah, laut, binatang, tumbuhan, dan termasuk di dalam tubuh manusia, khususnya daerah mulut dan perut.

Sebagian orang masih menganggap bakteri cenderung berdampak buruk. Padahal, tak semua bakteri memiliki sifat yang sama. Bahkan, beberapa jenis bakteri termasuk dalam golongan baik dan bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Baca Juga: Ketahui 5 Bakteri Menguntungkan bagi Tubuh

Jenis Bakteri Berdasarkan Bentuk

Bakteri memiliki bentuk yang beragam, mulai bulat, spiral, maupun batang. Meski ada bentuk lain, ketiga jenis berikut ini yang paling sering dikelompokkan sebagai bentuk dasar:

  • Spiral: Beberapa penyakit yang disebabkan bakteri jenis ini yakni lyme dan sifilis.
  • Bulat (spherical): bakteri dengan bentuk ini disebut kokus. Termasuk dalam jenis ini adalah bakteri streptokokus yang menyebabkan radang tenggorokan.
  • Basil atau batang: disebut juga dengan vibrio. Contoh bakteri jenis batang yaitu bacillus anthracis dan anthrax.

Jenis Bakteri Berdasarkan Sifatnya

Hubungan manusia dan bakteri memang cukup kompleks. Beragam bakteri baik yang bermanfaat bagi manusia, tapi ada pula yang jahat atau bersifat patogen, serta membahayakan bagi manusia, seperti menyebabkan kesakitan hingga kematian.

1. Bakteri jahat (patogen) 

Bakteri bersifat toksin atau yang bisa menyebabkan kesakitan misalnya Escherichia Coli (E. Coli), yakni penyebab beberapa masalah pencernaan. Ketika Anda melakukan kontak dengan E. Coli dan kemudian bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh, tubuh bisa mengalami infeksi atau keracunan.

Selain itu, sebuah penelitian mengungkapkan jika ada jenis bakteri yang berkoloni di dalam tubuh perempuan dengan obesitas dan orang dengan gangguan perilaku makan, seperti anoreksia. Penelitian tersebut menyatakan jika kondisi tersebut memungkinkan seseorang mengalami dampak psikologis.

2. Bakteri baik (probiotik)

Meski beberapa bakteri bersifat patogen, jumlah bakteri baik di dalam tubuh yang memberikan manfaat, jauh lebih banyak. Misalnya saja bakteri lactobacillus acidophilus yang membantu tubuh dalam mencerna makanan dan memecah nutrisi.

Probiotik dalam tubuh juga membantu produksi oksigen dan menciptakan antibiotik alami, di mana patogen yang masuk dan menyerang tubuh akan diperangi.

Di alam bebas, ekosistem banyak bergantung pada bakteri. Misalnya dalam proses mengurai organisme yang mati, seperti tumbuhan, hewan, maupun manusia. Selain itu, tumbuhan juga mendapatkan manfaat dari bakteri dalam pelepasan karbondioksida yang berperan penting untuk proses pertumbuhannya.

Baca Juga: Infeksi Bakteri: Penyebab dan Gejalanya

Penyakit Akibat Bakteri, Penanganan, dan Pencegahan

Banyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Tiga di antara yang paling sering dialami yakni tuberculosis, radang tenggorok, dan infeksi saluran kemih.

Munculnya penyakit karena bakteri sendiri terjadi ketika sel-sel yang terinfeksi rusak. Saat itulah sel darah putih atau sistem imun tubuh bereaksi memeranginya sehingga memunculkan gejala.

Beberapa infeksi akibat bakteri bisa diobati dengan memberikan antibiotik dalam 3 cara, yakni secara oral, suntik, atau penggunaan luar, seperti oles (krim) dan semprot. Antibiotik hanya diberikan jika memang diperlukan. Cara kerja antibiotik sendiri yakni dengan membunuh bakteri atau mencegahnya berkembang.

Anda bisa jadi tidak memerlukan antibiotik untuk infeksi bakteri tertentu, seperti pada telinga. Justru penggunaan antibiotik ketika tidak dibutuhkan bisa menyebabkan efek samping. Maka dari itu, jangan pernah membeli antibiotik tanpa resep dokter.

Penggunaan antibiotik untuk infeksi yang tidak memerlukannya juga bisa membuat bakteri resisten atau kebal. Sehingga, ketika Anda mendapatkan infeksi dan memerlukan antibiotik, tetapi karena bakteri sudah resisten, antibiotik pun sudah tidak dapat membantu.

Adapun cara terbaik mencegah penyakit akibat infeksi bakteri adalah dengan melakukan hal-hal sederhana mulai dari menjaga kebersihan terutama mencuci tangan secara berkala, menghindari kontak dengan orang yang sakit, dan membersihkan permukaan benda yang sering tersentuh. Hindari juga makanan dan minuman yang terkontaminasi, melakukan vaksin, dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Itulah informasi umum mengenai bakteri. Apabila Anda mengalami infeksi bakteri, sebaiknya lakukan pemeriksaan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Sangat tidak dianjurkan untuk melakukan diagnosis dan preskripsi obat sendiri.

Baca Juga: Efek Samping Konsumsi Obat Antibiotik dalam Waktu Lama

Sumber

Healthline. (2015). What are Bacteria?. www.healthline.com 

Live Science. (2019). What are Bacteria?. www.livescience.com 

Mayo Clinic. (2020). Germs: Understand and Protect against Bacteria, Virus, and Infection. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2019). What are Bacteria and What Do They Do?. www.medicalnewstoday.com 

Microbiology Society. (2020). Understanding Bacteria and Challenges in Microbiology. www.microbiologysociety.org 

Medline Plus. (2021). Antibiotics. www.medlineplus.gov

National Human Genome Research Institute.  Bacteria. genome.gov