Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Antraks

Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Antraks

Penulis: Dea | Editor: Umi

Antraks merupakan infeksi menular berbahaya akibat bakteri yang memiliki bentuk seperti batang, yang dikenal dengan nama Bacillus anthracis. Antraks bisa ditemukan secara alami di tanah dan biasanya menyerang hewan ternak, seperti sapi dan domba.

Kemungkinan terinfeksi penyakit ini sangat besar apabila Anda melakukan kontak dengan hewan yang telah terpapar atau mengonsumsi produk yang berasal dari hewan tersebut.

Antraks juga bisa terjadi pada orang yang menyuntikkan heroin. Kelompok orang yang juga berpotensi tinggi mengalami penyakit ini adalah peneliti yang bekerja dengan antraks di laboratorium.

Baca Juga: Apa Bedanya? Infeksi Virus Vs Bakteri

Penyebab Antraks

Anda bisa mengalami antraks melalui kontak tidak langsung atau langsung dengan menyentuh, menghirup, atau menelan spora antraks. Saat spora antraks sudah masuk ke dalam tubuh Anda, bakteri akan berkembang biak, menyebar, dan memproduksi racun.

Hewan

Manusia bisa terpapar antraks melalui:

  • Paparan hewan ternak domestik atau liar yang terinfeksi
  • Paparan produk hewan yang telah terinfeksi, misalnya wol atau kulit
  • Menghirup spora, umumnya terjadi ketika berlangsung pemrosesan produk hewani yang telah terpapar
  • Mengonsumsi daging setengah matang dari hewan yang telah terpapar.

Senjata Biologis

Meski masih sangat jarang, antraks juga bisa digunakan sebagai senjata biologis. Pada tahun 2001 di Amerika Serikat pernah terjadi serangan bioterorisme. Sebanyak 22 orang mengalami antraks setelah terinfeksi spora yang dikirim melalui pos, dan lima orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Baca Juga: Waspadai Infeksi Bakteri Staphylococcus Aureus

Gejala Antraks

Terdapat 4 jalur umum infeksi antraks, masing-masing memiliki tanda dan gejala yang berbeda. Pada banyak kasus, gejala terjadi dalam waktu 6 hari setelah terkena bakteri. Namun, gejala antraks inhalasi baru akan terlihat setelah 7 hari hingga 2 bulan setelah terpapar bakteri.

1. Antraks Kulit

Antraks kulit merupakan jenis antraks yang terjadi melalui kontak dengan kulit. Umumnya, antraks memasuki tubuh Anda melalui luka. Proses penularan ini merupakan jalur antraks yang paling umum dan paling ringan.

Melalui penanganan yang tepat, antraks kulit jarang mematikan. Beberapa gejala yang muncul pada antraks kulit diantaranya:

  • Benjolan disertai rasa gatal, yang mirip dengan gigitan serangga bisa tumbuh dengan cepat menjadi luka tanpa rasa sakit. Bagian tengahnya berwarna hitam
  • Kelenjar getah bening membengkak dan disertai dengan rasa sakit
  • Kadang-kadang disertai dengan gejala flu, seperti demam dan sakit kepala.

2. Antraks Inhalasi

Antraks inhalasi atau juga disebut antraks pernapasan terjadi ketika seseorang menghirup spora antraks. Jenis antraks ini paling berbahaya dan sering kali berakibat fatal, walaupun sudah mendapatkan pengobatan. Beberapa gejalanya mencakup:

  • Gejala menyerupai flu, seperti demam, kelelahan, tubuh terasa nyeri, dan sakit tenggorokan yang terjadi beberapa jam atau hari
  • Sesak napas
  • Mual
  • Batuk berdarah
  • Muncul rasa nyeri ketika menelan
  • Rasa ketidaknyamanan di dada
  • Pusing atau kebingungan
  • Menggigil
  • Berkeringat.

Bila kondisi terus memburuk, Anda berisiko tinggi mengalami gejala lain yang dapat mengancam jiwa, seperti syok atau kesulitan untuk bernapas, atau bahkan mengalami meningitis, yaitu kondisi meradangnya selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang Anda.

3. Antraks Gastrointestinal

Antraks gastrointestinal terjadi akibat mengonsumsi daging setengah matang dari hewan yang telah terpapar antraks. Kondisi ini dapat mengganggu saluran pencernaan Anda, mulai dari tenggorokan hingga usus besar Anda.

Gejalanya timbul dalam waktu seminggu setelah terinfeksi. Beberapa gejalanya termasuk:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut parah
  • Sakit kepala
  • Hilangnya selera makan
  • Demam
  • Tenggorokan sakit dan kesulitan menelan
  • Leher menjadi bengkak
  • Diare berdarah.

4. Antraks Injeksi

Antraks injeksi merupakan penularan infeksi antraks yang baru-baru ini teridentifikasi dan sejauh ini hanya terjadi di Eropa. Penularan antraks injeksi terjadi melalui penyuntikan obat-obatan terlarang. Beberapa gejala awalnya meliputi:

  • Area injeksi menjadi merah, tetapi tidak ada area yang berubah warna menjadi hitam
  • Pembengkakan yang signifikan
  • Syok
  • Kegagalan multi organ
  • Meningitis.

Pengobatan Antraks

Perawatan untuk antraks dilakukan berdasarkan apakah Anda memiliki gejala atau tidak. Apabila Anda mengalami antraks tanpa gejala apa pun, dokter akan menerapkan perawatan pencegahan. Perawatan pencegahan dilakukan dengan mengonsumsi antibiotik dan melakukan vaksin antraks.

Bila Anda mengalami antraks dengan gejala, dokter akan memberikan Anda antibiotik selama 60 sampai 100 hari. Beberapa jenis antibiotik yang diberikan adalah ciprofloxacin, doksisiklin, dan levofloxacin.

Pasien yang mengalami antraks serius harus dirawat di rumah sakit. Pasien membutuhkan perawatan intensif, seperti drainase cairan secara berulang dan ventilasi mekanik untuk membantu pernapasan.

Baca Juga: Waspadai Infeksi Bakteri Penyebab Pes atau Sampar

Sumber

Centers for Disease Control and Prevention. (2020). What is Anthrax?. www.cdc.gov

Healthline. (2019). Anthrax. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2020). Anthrax. www.mayoclinic.org

Web MD. (2020). What Is Anthrax?. www.webmd.com