Ketahui Tujuan KB Steril dan Prosedurnya

Ketahui Tujuan KB Steril dan Prosedurnya

Penulis: Nunik | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 20 Februari 2023

 

Mengikuti program KB atau keluarga berencana memang patut dipertimbangkan jika Anda sudah memiliki lebih dari 2 anak atau memiliki risiko kehamilan tinggi di usia yang tidak lagi muda. Salah satunya yakni dapat menggunakan KB steril. KB ini sering disebut dengan tubektomi dalam istilah kedokteran.

Steril merupakan salah satu cara mencegah terjadinya pembuahan atau kehamilan dengan cara permanen. Ini diperuntukkan bagi pasangan yang sudah tidak ingin memiliki anak lagi.

Cara kerja dari KB Steril yakni dengan mengikat atau memotong saluran tuba falopi, sehingga, sel telur tidak dapat menuju rahim dan sel sperma tidak bisa membuahi sel telur. Nah, dengan begitu kehamilan dapat dicegah dengan KB Steril.

Manfaat Melakukan Tubektomi atau KB Steril

Tubektomi tidak hanya berfungsi mencegah kehamilan, jika dilakukan dengan prosedur yang benar tubektomi memiliki banyak manfaat lain, berikut diantaranya:

1. Efektif Mencegah Kehamilan

KB steril atau tubektomi merupakan salah satu metode yang efektif untuk mencegah kehamilan. Bahkan, dinilai 99% ampuh mencegah kehamilan.

KB jenis ini juga bersifat permanen sehingga Anda tidak mungkin hamil seumur hidup Anda.

2. Sangat Memudahkan

Setelah Anda melakukan KB steril atau tubektomi, Anda tidak perlu lagi menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Selain itu, Anda juga tidak harus mengkonsumsi pil KB ataupun kontrol rutin ke dokter untuk mengecek kontrasepsi.

3. Tidak Mempengaruhi Hormon

Salah satu manfaat yang diperoleh dari KB steril yakni tidak memengaruhi hormon dalam tubuh Anda. Sehingga, Anda tidak akan mengalami menopause dini.

Prosedur Tubektomi atau KB Steril

Prosedur tubektomi atau KB steril dapat dilakukan dengan 3 cara, yakni

  • Minilaparotomy, dilakukan tepat setelah persalinan normal dengan cara memotong sebagian kecil kulit di bawah pusar. Minilaparotomy juga dinilai jauh lebih hemat biaya daripada laparoskopi dan efek samping yang dirasakan cukup lebih minimal.
  • Setelah melakukan proses melahirkan melalui operasi caesar.
  • Tidak ada waktu khusus sebagai pasien rawat jalan yang menjalani prosedur menggunakan laparoscope dan anestesi lokal.

Setiap cara yang akan diterapkan pada pasien tentunya melalui pertimbangan yang matang terutama melihat kondisi kesehatan Anda. Pasalnya, penanganan terhadap pasien sangat bergantung dengan kondisi kesehatan setiap pasien.

Prosedur Sebelum, Saat dan Setelah Tubektomi

Dalam menjalankan proses KB steril atau tubektomi tentu akan ada beberapa prosedur yang harus dilalui baik sebelum, saat dan setelah proses berlangsung.

1. Prosedur Sebelum Tubektomi

Sebelum melakukan tubektomi umumnya Anda diminta untuk melakukan tes kehamilan terlebih dahulu, hal ini guna memastikan tidak ada janin yang ada di rahim. Selain itu, Anda juga diminta puasa sehari sebelum melakukan proses tubektomi.

2. Prosedur Saat Tubektomi

Prosedur saat tubektomi tergantung pada cara yang akan diterapkan. Jika Anda melakukan tubektomi saat persalinan normal maka dokter akan menyuntik di bawah pusar yang bertujuan memberikan akses ke tuba falopi. Berbeda hal, jika Anda melakukan tubektomi saat operasi caesar biasanya dokter hanya akan membuat sayatan untuk mengeluarkan bayi dari dalam rahim.

Sedangkan, jika Anda sebagai pasien rawat jalan, dokter akan menyuntikkan di bagian pusar hal ini agar perut dapat terisi gas. Setelah itu, laparoscope dimasukkan ke dalam perut Anda. Dokter biasanya menggunakan alat tersebut untuk menutup tuba falopi dengan menggunakan cincin yang terbuat dari plastik.

3. Prosedur Setelah Tubektomi

Setelah melakukan proses tubektomi, gas akan dikeluarkan lagi dari perut. Umumnya Anda juga akan diperbolehkan untuk langsung pulang. Akan tetapi mungkin ada efek samping yang ditimbulkan seperti keram perut, perut kembung, lelah, dan pundak terasa sakit. Jika hal tersebut berlangsung Anda rasakan ada baiknya untuk konsultasi ke dokter.

Baca Juga: Tips Mencegah Kehamilan dengan KB Alami

Sumber

Mayo Clinic. (2021). Tubal ligation. www.mayoclinic.org

Medline Plus. (2016). Tubal Ligation. medlineplus.gov

Johns Hopkins. Tubal Ligation. www.hopkinsmedicine.org

Web MD. (2021). Getting Your Tubes Tied: Pros, Cons, What to Know. www.webmd.com