Penyebab dan Efek Menopause Dini

Penyebab dan Efek Menopause Dini

Penulis: Mustika | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Meskipun semua wanita pasti akan mengalami fase menopause, tetapi menopause dini tetap menjadi salah satu momok yang paling ditakutkan. Menopause sendiri terjadi ketika ovarium Anda berhenti memproduksi telur dan menghasilkan kadar estrogen yang rendah.

Bagi kebanyakan wanita, menopause dimulai antara usia 45 dan 55 tahun. Sedangkan, menopause dini terjadi ketika menstruasi wanita berhenti sebelum usia 45 tahun yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Berikut faktor penyebab dan efek dari menopause dini.

1. Faktor Genetik

Usia menopause ibu Anda dapat memberikan petunjuk usia Anda memasuki masa menopause. Itu sebabnya Anda perlu mengetahui di umur berapa ibu Anda mengalami menopause. Jika Ibu Anda mulai masa menopause lebih awal, akan ada kecenderungan Anda akan memasuki periode yang sama.

Baca Juga : Kenali Gejala Memasuki Masa Menopause

2. Gaya Hidup

Selain genetika, gaya hidup juga berkontribusi akan terjadinya menopause dini. Misalnya saja apabila Anda perokok. Kandungan nikotin pada rokok memiliki efek anti-estrogen yang dapat mempercepat menopause.

Dilansir dari Healthline, beberapa studi menunjukkan bahwa perokok jangka panjang atau reguler (pengguna rokok elektrik) cenderung mengalami menopause lebih cepat. Wanita yang merokok dapat mengalami menopause satu atau dua tahun lebih awal daripada wanita yang tidak merokok.

Di samping itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa diet vegetarian, kurang olahraga, dan kurangnya paparan sinar matahari sepanjang hidup Anda dapat menyebabkan awal menopause.

3. Indeks Massa Tubuh (BMI)

Indeks massa tubuh atau sering disebut dengan BMI juga bisa menjadi salah satu faktor menopause dini. Estrogen adalah hormon yang mengendalikan siklus reproduksi yang tersimpan dalam jaringan lemak. Wanita yang sangat kurus cenderung memiliki cadangan estrogen yang sedikit sehingga dapat habis lebih cepat.

4. Penyakit Autoimun

Tahukah Anda bahwa menopause dini adalah salah satu gejala autoimun seperti tiroid dan artritis reumatoid? Penyakit autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel tubuh Anda yang lain. Peradangan yang ditimbulkan oleh penyakit ini dapat memengaruhi kesehatan dan kinerja ovarium yang menjadi tanda Anda mengalami menopause.

5. Efek Samping Mengonsumsi Obat-obatan

Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat berkontribusi dalam mempercepat menopause. Obat-obatan dengan dosis tinggi, seperti obat tumor, kanker, HIV/AIDS dan lain-lain juga bisa menyebabkan Anda mengalami menopause dini.

6. Efek Kemoterapi

Apabila Anda tengah dalam proses kemoterapi, salah satu efek samping dari pengobatan ini adalah menopause dini. Efek samping yang ditimbulkan kemoterapi bisa menimbulkan kerusakan pada ovarium dan menyebabkan ovarium berhenti bekerja.

Namun, efek samping kemoterapi ini bisa terjadi dalam waktu yang berbeda-beda pada tiap wanita. Dilansir dari Cleveland Clinic, efek samping yang ditimbulkan bisa terjadi secara langsung atau dalam waktu beberapa bulan kemudian. Efek kemoterapi terhadap kerusakan ovarium ini amat bergantung dengan frekuensi kemoterapi yang dijalani.

7. Epilepsi

Epilepsi adalah gangguan kejang yang berasal dari otak. Wanita yang mengalami epilepsi lebih cenderung mengalami kegagalan ovarium prematur sehingga menyebabkan menopause.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasi dalam National Center for Biotechnology Information pada 2001 menemukan bahwa pada sekelompok wanita dengan epilepsi, sekitar 14 persen dari mereka yang diteliti mengalami menopause dini, berbeda dengan 1 persen dari populasi umum.

8. Cacat Kromosom

Beberapa cacat kromosom dapat menyebabkan menopause dini. Misalnya, sindrom turner yang merupakan kelainan diakibatkan adanya kerusakan atau kecacatan salah satu kromosom X pada wanita. Sindrom ini diturunkan dalam keluarga.

Dalam kondisi ini, wanita dengan sindrom turner memiliki ovarium yang tidak berfungsi dengan baik sehingga sering menyebabkan mereka memasuki menopause sebelum waktunya.

9. Pengangkatan Ovarium

Mengangkat kedua ovarium melalui operasi juga akan menyebabkan menopause dini. Sebagai contoh, ovarium mungkin perlu diangkat selama histerektomi (operasi untuk mengangkat rahim) karena memiliki penyakit tertentu seperti miom atau kanker serviks.

Baca Juga : Apa itu Akupresur dan Manfaatnya untuk Tubuh?

Efek Terjadinya Menopause Dini

Tak hanya berdampak pada kesehatan, menopause juga berimbas pada keberlangsungan mood Anda sehari-hari. Lalu apa saja efek yang terjadi pada tubuh ketika terjadi menopause dini?

1. Mood Swing

Dampak yang paling terasa saat terjadi menopause dini adalah emosi yang tak beraturan. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon di dalam tubuh. Perasaan seperti sedih, takut, dan khawatir merupakan efek emosional dari menopause dini.

2. Risiko Osteoporosis

Selain emosional, osteoporosis menjadi salah satu efek yang terjadi apabila Anda mengalami menopause dini. Wanita yang mengalami menopause dini biasanya memiliki kadar estrogen yang rendah sehingga risiko hilangnya kepadatan tulang akan meningkat. Namun, tak perlu khawatir karena osteoporosis dapat Anda hindari dengan mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D.

3. Masalah Kesuburan (Infertilitas)

Wanita yang mengalami menopause dini akan menghadapi tantangan kesuburan, terutama jika mereka ingin memiliki anak. Hal ini dikarenakan ovarium yang berhenti menghasilkan telur sebelum waktunya sehingga sebagian besar wanita yang mengalami menopause dini tidak bisa hamil.

4. Demensia (Pikun)

Berdasarkan penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Nature Journal, menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menopause sebelum usia 47 memiliki peningkatan risiko demensia 19 persen bila dibandingkan dengan wanita yang mengalami menopause setelah usia 47 tahun.

Untuk itu, lakukan pemeriksaan dan konseling psikologis jika Anda merasa sedang menuju menopause dini. Selain itu, bicara dengan pasangan dan keluarga Anda untuk meminta dukungan positif.

Baca Juga : 6 Cara Ampuh Menghilangkan Kulit Belang