Program Keluarga Berencana (KB)

Program Keluarga Berencana (KB)

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 21 Agustus 2023

 

Keluarga Berencana atau terkenal dengan KB merupakan sebuah program skala nasional yang berfungsi untuk menekan angka kelahiran serta mengontrol pertumbuhan penduduk.

Di Indonesia, KB merupakan sebuah program yang sudah diatur dalam UU No. 10 tahun 1992, di mana telah dijalankan dan diawasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Perlu Anda ketahui, pada dasarnya program KB mempunyai tujuan khusus untuk menciptakan kestabilan, kesejahteraan, dan kemajuan ekonomi, sosial, serta spiritual seluruh penduduk.

Sejak akhir tahun 70-an, motto dan tagline Keluarga Berencana tidak pernah berubah. Oleh karena itu, kata-kata “Dua Anak Lebih Baik” mungkin sudah tidak asing di telinga Anda.

Adapun wujud dari KB ini adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi bagi pasangan suami istri untuk menunda dan mencegah kehamilan.

Jenis alat kontrasepsi

Dalam program KB, terdapat beragam jenis alat kontrasepsi yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Di antaranya sebagai berikut.

  • Kondom
  • Pil KB
  • Suntik KB 
  • KB implant atau susuk
  • Cincin vagina
  • Koyo ortho evra
  • Intrauterine device (IUD)
  • Cervical cup
  • Spermisida
  • Diafragma
  • KB permanen berupa vasektomi dan tubektomi.

Efektivitas program KB di Indonesia

Program KB sebenarnya sudah mulai berjalan secara intensif sejak tahun 1970 bersamaan dengan BKKBN. Pada pemerintah Orde Baru, program KB menjadi program prioritas yang dikampanyekan dengan gegap gempita.

Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dari BKKBN menyebutkan bahwa angka kelahiran (total fertility rate/TFR) di Indonesia berhasil mengalami penurunan.

Melansir World Population View (Fertility Rate by Country 2021) dari 189 negara, Indonesia menduduki posisi ke-92 (dari skala besar ke kecil) dengan angka kelahiran total sebesar 2.3 anak per wanita usia subur.

Meski angka total kelahiran mengalami penurunan, namun angka tersebut belum mencapai sasaran rencana strategis yang bertujuan menurunkan angka kelahiran hingga 2.1 anak per wanita usia subur.

Selain itu, kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan alat kontrasepsi masih tergolong rendah, sekitar 5,72% dengan target peserta aktif sekitar 61,2%. Hal ini yang mendorong pemerintah untuk kembali menyemarakkan kampanye Keluarga Berencana demi tercapainya target sasaran rencana strategis.

Baca Juga : Tunda Kehamilan dengan Alat Kontrasepsi Aman dan Tepat

Manfaat program KB

Bukan hanya untuk memenuhi target pemerintah saja, program ini juga memiliki beragam manfaat yang dapat Anda rasakan secara langsung oleh pasangan suami istri dan anak.

Berikut adalah beragam manfaat dari program KB.

1. Meminimalisir risiko kehamilan yang tidak diinginkan

Dengan menjalani program KB, Anda dapat meminimalisir risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Di Indonesia, setidaknya ada sekitar 20% insiden kehamilan semacam ini dari total jumlah kehamilan yang telah tercatat pada populasi pasangan menikah.

Kasus kehamilan semacam ini umumnya terjadi karena kecerobohan atau faktor lain, seperti rendahnya pengetahuan mengenai kontrasepsi.

KB memiliki dampak yang baik bagi kesehatan, ekonomi, serta meminimalisir tindakan aborsi.

2. Meningkatkan kesejahteraan keluarga

Memiliki banyak anak tentu akan berbeda dengan hanya memiliki 2 anak. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko anak kurang terurus dan kurangnya kasih sayang orang tua kepada anak.

Oleh sebab itu, program KB memiliki manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan begitu, orang tua dapat fokus mencurahkan kasih sayang, waktu, dan rencana pendidikan dengan matang.

3. Mengurangi risiko terjangkitnya kanker serviks dan kanker rahim

Jurnal kesehatan The Lancet Oncology menyatakan bahwa wanita yang menggunakan alat kontrasepsi, seperti IUD, dapat menurunkan risiko terjadinya kanker serviks dan kanker rahim.

Penggunaan IUD yang telah ditanam dalam rahim dapat merespons terjadinya peradangan, sehingga dapat membantu menghilangkan virus human papillomavirus (virus HPV) sebagai penyebab utama kanker serviks.

4. Mengurangi angka kematian maternal dan meningkatkan IPM

Kematian ibu hamil dan anak masih merupakan kejadian yang cukup sering. Umumnya terjadi saat proses persalinan, pasca persalinan, atau hari-hari pertama kehidupan bayi.

Adanya program KB dapat menurunkan angka kematian maternal. Selain itu, program ini juga dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

5. Mengurangi risiko aborsi

Menjalani program KB dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, sehingga dapat mengurangi risiko aborsi yang dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin.

Sebagaimana pada UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, aborsi merupakan tindakan yang melanggar hukum.

6. Mengurangi risiko terkena berbagai penyakit berbahaya

Penggunaan kondom saat berhubungan intim dapat mencegah penularan berbagai penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS.

7. Menjaga kesehatan mental keluarga

Melalui program KB, Anda dan pasangan tentunya dapat menentukan waktu yang tepat untuk program kehamilan dan memiliki momongan. Hal ini membantu Anda untuk mempersiapkan kehamilan secara finansial, fisik, dan mental dengan sangat baik.

8. Pendidikan anak lebih terjamin

Program KB dapat membantu Anda merencanakan masa depan anak, termasuk dalam hal pendidikan. Hal ini akan membuat pendidikan anak lebih terjamin karena perencanaan yang matang berdasarkan kesiapan orang tua.

Baca Juga : Belum Ingin Hamil Lagi? Ini Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui

Beragam manfaat yang dapat Anda rasakan dari adanya program KB. Diharapkan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung program ini untuk menunjang kesejahteraan keluarga Anda.

Sumber

BKKBN. (2019). Melihat TFR Indonesia dalam Konteks Global. www.ntb.bkkbn.go.id

DPPKBPMD. (2021). Kenali Jenis dan Cara Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat. dppkbpmd.bantulkab.go.id

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. bppsdmk.kemkes.go.id

New York State. (2021). Family Planning Benefit Program. www.health.ny.gov

WHO. (2020). Family planning/contraception methods. www.who.int

World Population Review. (2021). Total Fertility Rate 2021. www.worldpopulationreview.com