Ketahui Hal-Hal Seputar Konsultasi Penyakit Saraf

Ketahui Hal-Hal Seputar Konsultasi Penyakit Saraf

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Mungkin sebagian besar dari Anda ingin mengetahui hal-hal seputar konsultasi penyakit saraf. Berikut adalah penjelasannya serta hal-hal apa saja yang meliputinya.

Namun sebelum mengetahui seputar konsultasi penyakit saraf, ada baiknya mengetahui tentang gangguannya terlebih dahulu.

Penyakit saraf merupakan gangguan kesehatan yang terjadi pada sistem saraf tubuh, meliputi otak dan sumsum tulang (sistem saraf pusat), serta saraf yang terhubung dengan sistem saraf pusat dan organ tubuh (sistem saraf perifer).

Penyakit saraf dapat menyebabkan terganggunya sebagian atau bahkan seluruh fungsi tubuh seperti kesulitan untuk bernapas, berbicara, bergerak, gangguan ingatan, serta gangguan fungsi organ tubuh bagian dalam, seperti paru-paru dan jantung.

Oleh sebab itu, untuk mengetahui adanya gangguan kesehatan yang terjadi pada sistem saraf tubuh Anda perlu melakukan konsultasi penyakit saraf. Konsultasi ini merupakan prosedur pemeriksaan kondisi dan mendeteksi gangguan pada sistem saraf tubuh serta mendiagnosis penyakit saraf yang mungkin terjadi.

Hasil konsultasi tersebut nantinya berguna sebagai panduan dokter spesialis saraf (Sp.S) atau neurolog untuk menentukan dan merencanakan jenis pengobatan yang sesuai.

Jenis-jenis penyakit saraf

Berikut ini beberapa jenis gangguan kesehatan pada sistem saraf.

  • Infeksi seperti meningitis, polio, dan ensefalitis.
  • Penyakit pembuluh darah (vaskular) seperti stroke, perdarahan subarachnoid, dan TIA (transient ischaemic attack).
  • Gangguan fungsional seperti trigeminal neuralgia dan epilepsi.
  • Penyakit degeneratif seperti Parkinson, Alzheimer, penyakit motor neuron, dan multiple sclerosis.
  • Gangguan struktur saraf seperti carpal tunnel syndrome (CTS), bell’s palsy, sindrom guillain-barré, dan neuropati perifer.

Gejala penyakit saraf

Terdapat beberapa gejala yang dapat terjadi pada penderita penyakit saraf, di antaranya:

  • Sakit kepala
  • Kejang
  • Otot melemah
  • Tremor
  • Disfagia
  • Nyeri punggung hingga menyebar ke area lengan atau tungkai
  • Hilangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh.
  • Daya ingat menurun atau hilang
  • Kemampuan indra tubuh menurun atau hilang
  • Gangguan berbicara (afasia), kesulitan berbicara, atau bicara cadel.
  • Lumpuh (paralisis)

Baca Juga : Cara Mengatasi Saraf Kejepit di Rumah dan Pencegahannya

Konsultasi penyakit saraf

Terdapat tiga tahap yang akan Anda lalui ketika ingin melakukan konsultasi penyakit saraf yaitu pra konsultasi, prosedur konsultasi, dan pasca konsultasi.

Tahap 1, pra konsultasi penyakit saraf

Sebenarnya Anda tidak perlu melakukan persiapan khusus sebelum melakukan konsultasi penyakit saraf. Namun terdapat beberapa daftar yang perlu Anda bawa.

  • Surat rujukan
  • Daftar pertanyaan yang mungkin ingin Anda ajukan
  • Riwayat kesehatan secara menyeluruh
  • Daftar jenis obat, vitamin, atau suplemen yang Anda konsumsi

Tahap 2, Prosedur konsultasi penyakit saraf

Anda akan menjalani beberapa pemeriksaan sebagai bagian dari prosedur konsultasi penyakit saraf. Adapun jenis pemeriksaan akan bergantung pada kondisi dan gejala yang Anda alami. Jenis pemeriksaan tersebut meliputi:

1. Penelusuran riwayat kesehatan yang Anda miliki.

2. Pemeriksaan fisik (physical examination), meliputi:

  • Tinggi dan berat badan.
  • Adanya tanda vital.
  • Pemeriksaan saraf, mencangkup pemeriksaan fungsi saraf, pemeriksaan saraf kranial, pemeriksaan sistem saraf sensorik, pemeriksaan sistem saraf motorik, pemeriksaan refleks, otak kecil, dan meningeal, serta pemeriksaan sistem saraf otonom.
  • Medical check-up secara menyeluruh.

3. Pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Pemeriksaan laboratorium mencakup tes darah, tes urine (urinalysis), dan biopsi.
  • Radiologi mencakup CT scan, rontgen, MRI, positron emission tomography (PET), neurosonography, dan mielografia.
  • Tes konduksi saraf, mencangkup elektromiografi (EMG), elektroensefalografi (EEG). electronistagmografia (ENG), dan polisomnogram.
  • Pungsi lumbal (spinal tap).
  • Cerebral angiography.

Tahap 3, pasca konsultasi penyakit saraf

Setelah menjalani tahap pemeriksaan penyakit saraf, dokter saraf atau neurolog akan menilai dan menganalisis hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Melalui hasil pemeriksaan tersebut, dokter atau neurolog dapat menentukan beberapa hal, meliputi:

1. Diagnosis penyakit saraf yang Anda alami.

2. Rencana terapi atau pengobatan yang tepat sesuai dengan penyakit saraf yang Anda alami. Adapun beberapa rencana terapi atau pengobatan, meliputi:

  • Rencana perawatan berupa rawat jalan atau rawat inap
  • Operasi seperti foraminotomy, laminektomi, kraniotomi, atau transplantasi saraf
  • Obat-obatan yang akan digunakan
  • Fisioterapi

Baca Juga : Diagnosis dan Pengobatan Sakit Saraf yang Perlu Diketahui

Sumber

Johns Hopkins Medicine. (2021). Neurological Exam. www.hopkinsmedicine.org

Medscape. (2021). Neurological History and Physical Examination . www.emedicine.medscape.com

NCBI. (2016). What happens during a neurological examination?. www.ncbi.nlm.nih.gov

NINDS. (2021). Neurological Diagnostic Tests and Procedures Fact Sheet. www.ninds.nih.gov

URMC. (2021). Diagnostic Tests for Neurological Disorders. www.urmc.rochester.edu