Ketahui Penyebab dan Gejala Polio

Ketahui Penyebab dan Gejala Polio

Penulis: Lely | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 20 Februari 2023

 

Poliomielitis atau yang sering dikenal dengan polio adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat dan disebabkan oleh virus yang sangat mudah menyebar. Polio sangat mudah menyebar, terutama pada anak- anak di bawah berusia 5 tahun. Polio dapat menyebabkan cedera saraf, kelumpuhan, kesulitan bernapas,bahkan kematian.

Menurut laporan WHO 2019, kasus polio menurun drastis hingga 99 persen sejak tahun 1988, yaitu dari jumlah laporan kasus sekitar 350.000 menjadi 175 saja di 125 negara beriklim tropis. Di Indonesia sendiri, dinyatakan sebagai negara bebas polio mulai tahun 2014. Meskipun begitu, pencegahan masih terus dilakukan mengenal ganasnya virus polio ini.

Penyebab dan Faktor Risiko

Virus polio ini menyebar melalui feses orang yang terinfeksi. Bahkan barang-barang yang dekat dengan feses dan terkontaminasi virus tersebut juga dapat menjadi pusat penyebaran virus polio ini. Tidak jarang pula virus ini disebarkan melalui lendir ketika penderita bersin atau batuk.

Virus polio masuk melalui hidung dan mulut, kemudian menginfeksi sistem saraf pusat. Masa inkubasi waktu mulai dari terinfeksi hingga munculnya gejala adalah 1 minggu sampai 2 minggu.

Jika Anda sebelumnya tidak menerima imunisasi untuk melawan penyakit tersebut kemungkinan Anda memiliki risiko terkena polio. Beberapa faktor lain yang bisa memicu Anda mengidap penyakit polio, yaitu:

  • Bayi dan anak-anak
  • Wanita hamil
  • Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh, seperti penderita HIV
  • Bepergian ke daerah di mana wabah polio masih terjadi
  • Bekerja di laboratorium tempat dimana mungkin Anda menangani spesimen yang mengandung virus polio
  • Bekerja dengan pasien yang mungkin menderita polio atau yang mungkin telah tertular orang lain yang terinfeksi polio

Baca Juga : Kenali Perbedaan Nyeri Otot dan Cedera Otot

Gejala Polio

Polio sendiri diartikan sebagai penyakit paralitik yang menyebabkan kelumpuhan hingga kematian. Virus polio dapat menyerang segala usia, tidak hanya menyerang anak-anak berusia 5 tahun atau lebih muda saja.

Ketika Anda terpapar oleh virus polio, gejala yang muncul biasanya 1 hingga 2 minggu. Namun, sebagian besar orang yang terinfeksi virus ini tidak mengalami sakit bahkan tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi. Pada kasus polio non-paralitik, gejala yang ditimbulkan meliputi:

  • Demam
  • Tubuh mudah merasa lelah dan lemah
  • Sakit kepala
  • Nafsu makan berkurang
  • Mual dan muntah
  • Otot kaku
  • Meningitis, yang merupakan radang selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakan

Sedangkan pada polio paralitik virus polio berhasil masuk ke dalam saraf motorik dan mulai menghancurkan sel. Sel-sel ini berada di sumsum tulang belakang, batang otak, atau korteks motorik yang merupakan area otak yang penting dalam mengontrol gerakan.

Gejala polio paralitik sering kali dimulai dengan cara yang mirip dengan polio non-paralitik, tetapi kemudian berkembang menjadi gejala yang lebih serius, seperti:

  • Nyeri otot yang parah dan mengalami kejang
  • Ensefalitis, yaitu radang otak yang disebabkan oleh virus polio
  • Kelumpuhan, anggota tubuh yang mengalami kelumpuhan atau terkulai, bisa terjadi hanya di satu sisi tubuh atau keseluruhan
  • Kaku pada leher dan punggung
  • Masalah menelan dan pernapasan
  • Kematian bisa terjadi dalam kasus yang paling parah, saat otot napas dan otot telan mengalami lumpuh.

Sindrom Paska Polio (PPS)

SIndrom paska polio kemungkinan dapat kambuh kembali bahkan setelah Anda dinyatakan sembuh. PPS ini dapat terjadi 15-40 tahun setelah seseorang pertama kali terinfeksi. Gejala umum sindrom PPS, meliputi:

  • Otot dan sendi mulai kendur dan lemah, yang terjadi secara berkelanjutan
  • Nyeri pada otot yang semakin parah
  • Tubuh mudah lelah atau lemas
  • Pengecilan jaringan otot, yang disebut atrofi otot
  • Kesulitan bernapas dan menelan
  • Sleep apnea, kondisi masalah pernapasan saat tidur
  • Toleransi rendah terhadap suhu dingin
  • Depresi
  • Sulit konsentrasi dan mudah lupa

Baca Juga : 6 Manfaat Talas untuk Kesehatan yang Belum Banyak Diketahui

Sumber

World Health Organization. Poliomyelitis (polio). www.who.int
Mayo Clinic. 2020. Polio. www.mayoclinic.org
Healthline. 2018. Polio. www.healthline.com
Center of Disease Control and Prevention. 2019. What is Polio?. www.cdc.gov
Med Life. 2020. Poliomyelitis: Polio Causes, Symptoms, Treatment, And Prevention. www.medlife.com
Medical News Today. 2017. Everything you need to know about polio. www.medicalnewstoday.com
Cleveland Clinic. 2014. Polio. my.clevelandclinic.org