Sakit Saraf: Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Sakit Saraf: Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Penulis: Novi | Editor: Handa

Sakit saraf adalah gangguan yang terjadi pada sistem saraf. Gangguan sistem saraf dapat menyebabkan permasalahan dalam beraktivitas. Gangguan yang muncul dapat berupa perubahan yang signifikan dalam panca indera, ingatan, ataupun suasana hati.

Manusia memiliki dua bagian sistem saraf, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari dua bagian, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Sementara itu, sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik (memandu pergerakan tubuh) dan otonom (mengontrol gerakan tanpa berpikir atau tidak sengaja).

Sistem saraf tepi berupa serabut saraf dari sumsum tulang belakang yang menutupi seluruh tubuh, termasuk organ dalam dan otot. Sistem saraf tepi memiliki fungsi sebagai penghubung antara seluruh organ tubuh dengan sistem saraf pusat. Sistem saraf manusia memiliki tiga jenis, yaitu:

  • Saraf otonom. Jenis saraf ini bertugas untuk mengontrol aktivitas tubuh yang tidak disengaja, seperti pencernaan, pengaturan suhu tubuh, tekanan darah, dan detak jantung.
  • Saraf motorik. Saraf jenis ni bertanggung jawab dalam mengontrol gerakan dan tindakan dengan cara meneruskan informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot.
  • Saraf sensorik. Saraf ini memiliki fungsi untuk menyampaikan informasi dari kulit dan otot kembali ke sumsum tulang belakang dan otak. Informasi tersebut kemudian diproses untuk membuat Anda merasakan rasa sakit ataupun sensasi lainnya.

Sistem saraf memiliki fungsi sebagai pengontrol keseluruhan fungsi organ tubuh. Beberapa contoh fungsi kontrol yang dilakukan sistem saraf, yaitu:

  • Pikiran, pembelajaran, dan ingatan.
  • Mengontrol perasaan atau suasana hati.
  • Mengontrol panca indera, seperti menafsirkan apa yang dirasakan, disentuh, didengar, dan dilihat.
  • Pernapasan dan pola detak jantung.
  • Memberikan respon terhadap stres.
  • Proses perkembangan tubuh, seperti pubertas.
  • Pencernaan, serta rasa lapar dan haus.
  • Tidur, penuaan, dan penyembuhan.
  • Gerakan, seperti koordinasi dan keseimbangan tubuh.

Baca Juga : Neurobion: Pahami Jenis, Manfaat, dan Efek Sampingnya

Gejala Sakit Saraf

Gangguan sistem saraf dapat menyebabkan timbulnya beragam gejala sesuai dengan lokasi terjadinya gangguan saraf. Berikut gejala-gejala sakit saraf yang perlu diketahui, yaitu:

Gangguan saraf otonom

  • Mata dan mulut kering.
  • Terlalu banyak atau sedikitnya keringat.
  • Sembelit.
  • Sakit kepala.
  • Disfungsi kandung kemih.
  • Disfungsi seksual.
  • Tidak mampu merasakan nyeri atau sakit, seperti serangan jantung.

Gangguan saraf motorik

  • Terjadinya kedutan ataupun tremor.
  • Kelemahan otot.
  • Atrofi otot atau mengecilnya ukuran otot.
  • Terjadinya kelumpuhan.

Gangguan saraf sensorik

  • Berkurang atau hilangnya kepekaan.
  • Munculnya rasa kesemutan atau tusukan.
  • Rasa sakit atau nyeri.
  • Munculnya sensasi terbakar.
  • Mati rasa.
  • Masalah dengan kesadaran posisi.

Penderita gangguan sistem saraf dapat mengalami dua atau lebih gejala, bahkan pada lebih dari satu jenis saraf. Hal tersebut menunjukan adanya kemungkinan terjadinya gangguan pada lebih dari satu jenis saraf. Contohnya adalah adanya rasa nyeri dibarengi dengan kedutan otot pada tangan Anda. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa Anda mungkin mengalami gangguan saraf motorik dan sensorik.

Baca Juga : Diagnosis dan Pengobatan Turun Peranakan

Penyebab dan Faktor Risiko Sakit Saraf

Sama halnya dengan beragamnya gejala, penyebab sakit saraf pun beragam. Beberapa penyebab sakit saraf secara umum, meliputi:

  • Trauma dan cedera. Salah satu contohnya adalah saraf terjepit dan kecelakaan.
  • Tidak sempurnanya perkembangan saraf.
  • Keturunan.
  • Terjadinya kerusakan atau matinya sel saraf. Contoh penyakit yang disebabkan karena kerusakan atau matinya sel saraf adalah Alzheimer.
  • Penurunan fungsi saraf karena penuaan.
  • Mengalami serangan penyakit pada pembuluh otak.
  • Infeksi mikroba, seperti bakteri, jamur, virus atau parasit.
  • Menderita penyakit neuron motorik.
  • Efek samping obat atau zat beracun. Jenis obat yang mungkin menyebabkan gangguan pada saraf, salah satunya adalah beberapa obat kemoterapi untuk kanker dan obat-obatan tertentu untuk mengobati HIV.
  • Penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan konsumsi alkohol.
  • Diabetes.
  • Penyakit autoimun.
  • Kanker.
  • Kekurangan gizi. Kurangnya asupan nutrisi vitamin B6 dan B12 pun dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem saraf.
  • Penyakit menular, seperti HIV, herpes, dan hepatitis.
  • Gangguan pada kesehatan mental, seperti depresi, stres, dan gangguan kecemasan.

Komplikasi Sakit Saraf

Sakit saraf atau gangguan sistem saraf dapat menyebabkan terjadinya komplikasi, termasuk juga karena gagalnya pengobatan. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi, yaitu:

  • Nyeri kronis atau permanen.
  • Gangguan tidur.
  • Cacat fisik.
  • Kerusakan saraf permanen.

Baca Juga : Cara Mengatasi Saraf Kejepit di Rumah dan Pencegahannya

Sumber

Cleveland Clinic. (2020). Nervous System. my.clevelandclinic.org

Healthgrades. (2021). Neurological Symptoms. www.healthgrades.com

John Hopkins Medicine. Overview of Nervous System Disorders.  www.hopkinsmedicine.org

Michigan Medicine. (2019). Nervous System Problems. ww.uofmhealth.org

Topdoctors UK. Nervous System. www.topdoctors.co.uk

WebMD. (2020). Nerve Pain and Nerve Damage. www.webmd.com