Alami Kedutan di Bibir Terus-menerus, Pertanda Apa?

Alami Kedutan di Bibir Terus-menerus, Pertanda Apa?

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 21 Desember 2022

Bibir yang berkedut terlalu sering dapat mengganggu atau bahkan menyebabkan kekhawatiran.

Sayangnya, banyak orang mengartikan kondisi ini sebagai pertanda akan banyak hal yang tidak pasti dan hanya berbasis mitos.

Padahal, kedutan di bagian bibir bisa menjadi pertanda akan kondisi tubuh maupun kesehatan yang tidak baik.

Baca Juga: Kenali Jenis dan Cara Mengatasi Mata Kedutan

Penyebab Bibir Berkedut Terus-Menerus

Bibir yang berkedut bisa disebabkan oleh kejang otot, pola hidup tidak sehat dan bahkan kesehatan mental yang terganggu.

Kedutan biasanya terjadi di bibir atas atau bawah secara terpisah.

Anda bisa saja mengabaikannya jika hanya muncul sesekali, namun kedutan bibir yang terjadi secara terus-menerus dapat menjadi pertanda Anda harus memastikan kondisi kesehatan Anda saat ini.

1. Keracunan kafein

Konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan keguguran, energi yang berlebihan, dan otot berkedut termasuk di bagian bibir.

Jika mengalaminya, artinya tubuh Anda sudah keracunan kafein akibat asupan yang berlebihan.

Kebiasaan konsumsi teh, kopi dan makanan kemasan bisa menjadi sumber masalahnya.

Gejala yang dirasakan termasuk detak jantung tidak normal, pola buang air kecil yang tidak biasa, gelisah, sakit perut dan perasaan gugup yang sulit dijelaskan.

Biasanya ini akan dialami oleh orang yang mengonsumsi lebih dari tiga cangkir kopi atau kafein per hari.

Cara mengobatinya sangat mudah, yakni dengan mengurangi asupan kafein. Batasi konsumsi kafein Anda dan niscaya bibir tak akan berkedut lagi.

2. Kekurangan kalium

Kalium diperlukan untuk membawa sinyal saraf dengan benar ke dalam tubuh.

Kekurangan kalium dapat berdampak negatif pada otot, menyebabkan kejang dan kram hampir di mana saja, termasuk bibir.

Perawatan untuk kekurangan kalium termasuk menambahkan makanan kaya kalium ke dalam makanan, konsumsi suplemen dan menghindari obat-obatan yang berpengaruh.

3. Stres dan kelelahan

Stres, kecemasan, dan kelelahan ekstrem juga dapat menyebabkan bibir berkedut.

Kondisi tersebut bisa dipicu berbagai faktor termasuk beban pekerjaan menumpuk, gangguan kesehatan mental atau sekedar aktivitas fisik yang berlebihan.

Tubuh yang berada di bawah tekanan konstan mungkin terkunci dalam respons melawan atau lari, yang bisa membuat otot-otot di wajah mengencang.

Anda bisa mengobati kedutan di bibir akibat stres dengan berbagai teknik yoga atau meditasi.

Selain itu, tidur nyenyak sepanjang malam juga dapat mengurang stres dan kelelahan sehingga tubuh serta pikiran kembali bugar seperti sedia kala.

4. Bell’s palsy

Bell’s palsy menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan otot-otot wajah.

Gejalanya bisa berbeda-beda namun salah satunya adalah bibir yang terus-menerus berkedut.

Keluhan lain dari kondisi ini termasuk kesulitan mengendalikan otot-otot wajah sama sekali.

Penyebab pasti Bell’s palsy tidak diketahui, tetapi dokter percaya bahwa kondisi ini terkait dengan virus herpes mulut.

Pastikan untuk segera berkonsultasi dengan dokter karena Bell’s Palsy hanya bisa diobati dengan terapi dan obat-obatan dari dokter.

5. Trauma

Bibir yang berkedut juga bisa disebabkan oleh trauma fisik yang dialami di masa lalu.

Misalnya saja cedera pada batang otak yang mungkin telah merusak saraf wajah termasuk di bagian bibir.

Selain itu, cedera pada otot-otot wajah juga dapat merusak saraf, yang dapat menyebabkan sinyal campuran di otak dan kedutan di daerah sekitarnya.

Pastikan kembali apakah Anda memiliki trauma fisik yang bisa menjadi pemicunya. Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui cara terbaik menanganinya.

6. Kekurangan hormon

Bibir berkedut juga bisa menjadi pertanda Anda mengalami ketidakseimbangan hormon.

Umumnya, kondisi ini dipicu karena usia yang semakin bertambah atau karena kondisi seperti hipoparatiroidisme.

Orang dengan hipoparatiroidisme memiliki produksi hormon paratiroid yang rendah. Hal ini dapat menyebabkan gejala, termasuk wajah berkedut, rambut rontok, dan kelemahan otot.

Perawatannya termasuk upaya menyeimbangkan kembali hormon paratiroid dalam tubuh dan mengkonsumsi suplemen kalsium serta vitamin D secara teratur.

Baca Juga: Ingin Bibir Sehat? Ini Cara Membuat Scrub Bibir di Rumah