Kanker Ovarium: Jenis, Diagnosis, dan Pengobatan

Kanker Ovarium: Jenis, Diagnosis, dan Pengobatan

Penulis: Dita | Editor: Umi

Kanker ovarium merupakan jenis kanker yang muncul di ovarium atau indung telur. Indung telur sendiri merupakan organ kecil dalam sistem reproduksi wanita tempat terbentuknya sel telur. Kanker ovarium terjadi ketika sel di ovarium atau saluran tuba (tuba falopi) Anda tumbuh dan berkembang secara abnormal dan di luar kendali.

Sayangnya, kanker ovarium kadang sulit dideteksi karena banyak penderitanya tidak mengalami gejala hingga stadium lanjut. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang jenis kanker ovarium, diagnosis dan pengobatannya, simak secara lengkap dalam artikel ini!

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Gejala Kanker Ovarium

Jenis-jenis Kanker Ovarium

Jenis sel tempat munculnya kanker pertama kali akan menentukan jenis kanker ovarium apa yang Anda alami. Ini juga akan membantu dokter dalam menentukan perawatan apa yang terbaik untuk Anda. Jenis kanker ovarium meliputi:

  • Kanker ovarium epitel adalah jenis kanker yang paling umum. Jenis kanker ovarium ini mencakup beberapa subtipe, termasuk karsinoma serosa dan karsinoma mucinous
  • Tumor stroma. Tumor langka ini biasanya terdiagnosis di stadium awal daripada jenis kanker ovarium lainnya
  • Tumor sel germinal. Kanker ovarium langka ini cenderung terjadi pada wanita di usia muda.

Stadium Kanker Ovarium

Berdasarkan tingkat keparahannya, ada empat stadium kanker ovarium. Semakin serius kondisinya, semakin tinggi angka stadiumnya.

  • Stadium 1: kanker hanya ada di salah satu atau kedua ovarium atau tuba falopi (belum menyebar ke organ lain).
  • Stadium 2: Sel kanker telah menyebar ke organ panggul (seperti rahim dan tuba falopi), tapi belum ke organ perut.
  • Tahap 3: Kanker telah menyebar ke organ perut (seperti permukaan usus) atau kelenjar getah bening di panggul atau perut.
  • Stadium 4: Sel kanker telah menyebar ke organ yang letaknya lebih jauh, seperti paru-paru, hati, otak, atau kelenjar getah bening di perut atau panggul.

Selain itu, ada juga kanker ovarium berulang yang mengacu pada kanker yang kembali muncul selama atau setelah perawatan. Jika kanker kembali dalam tiga bulan pertama, biasanya dianggap sebagai perkembangan daripada kekambuhan.

Baca Juga: Mengenal Sel Kanker Beserta Tingkatan Stadium Kanker

Cara Mendiagnosa Kanker Ovarium

Terlepas dari penelitian bertahun-tahun yang dilakukan, para ahli masih kesulitan mengembangkan tes skrining kanker ovarium yang sempurna. Karena itulah di tahap awal, kanker ini sering kali sulit didiagnosis.

Jika dokter mencurigai Anda memiliki kanker ovarium, dokter akan menanyakan gejala apa saja yang Anda alami dan melakukan pemeriksaan panggul. Selama pengujian, dokter akan melihat apakah ada pertumbuhan yang abnormal atau organ yang membesar.

Dokter juga mungkin akan merekomendasikan beberapa tes tambahan antara lain:

  • Tes Pencitraan. Tes ini termasuk USG panggul, MRI, CT Scan, dan pemindaian PET.
  • Tes Darah. Tes darah dilakukan untuk mencari zat yang disebut CA-125. Tingginya kadar CA-125 dalam darah bisa menjadi tanda kanker. Namun, ada juga pasien yang CA-125-nya normal meskipun ada kanker. Ada juga yang lebih tinggi padahal bukan kanker. Oleh karena itu, tes darah pada kasus kanker sifatnya hanya tes pendukung saja
  • Evaluasi bedah. Kanker ovarium bisa saja ditemukan selama prosedur operasi. Dokter biasanya akan langsung membuangnya selama prosedur tersebut
  • Laparoskopi. Laparoskopi dilakukan dengan menggunakan alat yang dimasukkan lewat sayatan di perut. Alat ini dilengkapi berbagai peralatan untuk melihat, melakukan biopsi, dan dalam beberapa kondisi juga bisa untuk mengangkat sel abnormal (tumor) yang ada.

Cara Pengobatan Kanker Ovarium

Tujuan pengobatan kanker ovarium adalah untuk menghilangkan sebanyak mungkin sel kanker dari tubuh Anda. Beberapa cara yang mungkin akan dilakukan dokter adalah:

1. Operasi

Pembedahan biasanya melibatkan pengangkatan organ reproduksi atau organ apa pun yang memiliki sel kanker. Operasi bisa dilakukan dengan laparoskopi (menggunakan sayatan kecil) atau laparotomi (bedah terbuka dengan sayatan besar di perut).

2. Kemoterapi

Jenis pengobatan ini mungkin dapat dilakukan sebelum dan setelah operasi. Kemoterapi adalah obat yang dirancang untuk menargetkan dan menghancurkan sel kanker di seluruh tubuh. Obat bisa diberikan lewat intravena (infus) dan bisa juga lewat oral (dalam bentuk pil).

3. Terapi yang Ditargetkan

Pengobatan kanker ini dilakukan dengan menggunakan obat-obatan untuk untuk mengubah cara sel kanker membelah, tumbuh, atau berinteraksi dengan sel lain.

Umumnya pengobatan ini dapat digunakan bersamaan dengan kemoterapi pada pasien dengan kanker ovarium stadium 3 dan 4. Pemberian obat bisa melalui oral (dalam bentuk pil) maupun melalui infus ke pembuluh darah.

4. Terapi Hormon

Beberapa jenis kanker ovarium diobati dengan menggunakan terapi hormon. Terapi ini dilakukan untuk memblokir hormon (seperti estrogen) yang merangsang pertumbuhan tumor, sehingga dapat memperlambat atau menghentikan pertumbuhan kanker. Jenis perawatan ini biasanya dilakukan untuk mengobati tumor stroma ovarium.

5. Terapi Radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar-X untuk menghancurkan sel kanker. Perawatan untuk kanker ovarium mungkin melibatkan terapi radiasi IP, di mana selama prosedur cairan radioaktif dimasukkan ke dalam perut melalui kateter.

Namun, radiasi jarang digunakan untuk mengobati kanker ovarium daripada pengobatan lain, seperti pembedahan dan kemoterapi.

Perlu Anda ketahui bahwa kanker ovarium merupakan kanker nomor tiga yang paling sering menyerang wanita di Indonesia. Kasus kanker ovarium di tahun 2020 sendiri sebanyak 14.896 dengan angka kematian mencapai 9.581 kasus. Maka dari itu, penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan lewat skrining kanker secara berkala agar kanker bisa dideteksi pada stadium awal dan mencegahnya semakin parah.

Segera periksakan ke dokter jika Anda melihat perubahan yang tidak normal pada tubuh Anda atau memiliki kemungkinan gejala kanker ovarium. Gejala yang Anda alami mungkin bukan karena kanker. Namun jika iya, semakin dini kanker terdeteksi maka semakin tinggi peluang keberhasilan pengobatan.

Baca Juga: Kanker Vulva: Gejala, Jenis, Pengobatan dan Fakta Lainnya

 

Sumber

CDC (2023). Ovarian Cancer: Basic Information. www.cdc.gov

Cleveland Clinic (2022). Ovarian Cancer. www.clevelandclinic.org

Healthline (2019). Ovarian Cancer. www.healthline.com

Mayo Clinic (2023). Ovarian Cancer. www.mayoclinic.org