Seputar Prosedur Bedah Laparotomi

Seputar Prosedur Bedah Laparotomi

Penulis: Dea | Editor: Umi

Laparatomi merupakan tindakan pembedahan yang dilakukan dengan membuat sayatan besar di perut. Prosedur ini dilakukan untuk memeriksa organ perut dan membantu mendiagnosis atau mengobati masalah pada sistem pencernaan

Prosedur laparotomi dapat menghabiskan waktu hingga beberapa jam tergantung pada kerumitan operasi.

Pembedahan dapat dilakukan secara darurat atau secara terjadwal. Pasien akan menjalani prosedur ini di bawah pengaruh bius total.

Baca Juga: Berbagai Macam Jenis Operasi Bedah yang Perlu Anda Tahu

Tujuan Laparotomi

Dokter dapat merekomendasikan laparotomi jika tes pencitraan perut belum memberikan diagnosis yang akurat.

Laparotomi dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi kesehatan, termasuk:

Selain itu, laparotomi juga sering kali menjadi pilihan bagi pasien yang tidak dapat menjalani laparoskopi.

Persiapan Sebelum Laparatomi

Terkadang laparotomi dilakukan dalam situasi darurat. Prosedur persiapan untuk laparotomi darurat akan berbeda karena pasien memiliki kondisi yang berpotensi mengancam jiwa (seperti setelah kecelakaan).

Jika laparotomi dilakukan terjadwal, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan sebelum prosedur, meliputi:

  • Pemeriksaan fisik lengkap
  • Tes pencitraan termasuk X Ray, CT scan, dan MRI
  • Pemeriksaan darah, untuk memantau kadar elektrolit dan gula darah pasien, serta fungsi organ tubuh (seperti jantung dan paru-paru).

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, seperti:

  • Pastikan tiba di rumah sakit tepat waktu agar operasi berjalan sesuai jadwal
  • Pastikan semua kondisi kesehatan lainnya terkelola dengan baik sebelum operasi
  • Kapan harus berhenti minum dan makan sebelum operasi
  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi dan semua obat yang Anda gunakan.

Dokter juga akan menyarankan untuk berhenti atau tetap melanjutkan minum obat-obatan tertentu. Jika Anda harus minum obat, minumlah dengan sedikit air agar menghindari minum terlalu banyak cairan.

Baca Juga: Seputar Bedah Bariatrik yang Perlu Diketahui

Prosedur Laparotomi

Sebelum memulai operasi, pasien akan dipasangkan kateter urine dan diberikan anestesi umum melalui infus. Pemberian anestesi ini bertujuan agar pasien tetap tertidur selama tindakan operasi.

Setelah anestesi mulai bekerja, area perut akan didesinfeksi dengan larutan antibakteri untuk mencegah infeksi.

Berikut ini urutan prosedur laparotomi:

  • Dokter bedah akan membuat sayatan secara vertikal di sekitar perut (bisa di tengah, atas, atau bawah perut). Ukuran sayatan berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung pada kondisi pasien dan tujuan laparotomi.
  • Setelah sayatan terbuka, dokter akan memeriksa organ dan jaringan untuk melihat masalah, seperti adanya perdarahan, robekan, atau kelainan organ internal lainnya. Jika ada jaringan yang mencurigakan, dokter akan mengambil sampel untuk melakukan biopsi.
  • Langkah selanjut berupa pembersihan rongga perut menggunakan cairan steril.
  • Jika dokter menemukan letak permasalahanya, dokter dapat langsung mengatasi kondisi tersebut. Sementara untuk kondisi yang tidak bisa segera ditangani, pasien mungkin memerlukan operasi ulang.
  • Setelah seluruh proses pembedahan selesai, dokter akan memeriksa kembali kondisi organ perut sebelum menjahitnya.
  • Otot dinding perut dan kulit dapat dijahit dengan berbagai cara. Untuk sayatan yang lebih besar, biasanya ditutup dengan jahitan atau staples. Sedangkan untuk sayatan yang lebih kecil, bisa ditutup dengan strip penutup luka perekat.
  • Sayatan kemudian ditutup dengan perban bedah steril. Anestesi dihentikan dan pasien dibawa ke ruang pemulihan.

Pemulihan Pasca Laparatomi

Setelah prosedur laparotomi dilakukan, pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan. Sementara bagi pasien yang menjalani laparotomi darurat, dokter mungkin akan memindahkan pasien ke ruang ICU.

Tim medis akan terus memantau pasien secara intensif, termasuk:

  • Memantau suhu, denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah pasien
  • Memantau luka bekas operasi
  • Memberikan obat pereda nyeri, seperti parasetamol atau morfin
  • Memberikan obat antiemetik untuk mengurangi rasa mual akibat anestesi

Setelah pasien sadar dan tidak mengalami komplikasi, pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan.

Selama pemulihan di rumah sakit, pasien tidak diperbolehkan makan dan minum selama beberapa hari sampai usus bisa berfungsi normal. Pasien akan diberikan cairan infus sebagai pengganti makanan. Kateter juga akan dilepas dalam beberapa hari.

Fisioterapi mungkin juga dianjurkan, terutama bagi pasien yang menjalani laparotomi darurat untuk mencegah pembekuan darah.

Secara umum, pemulihan laparotomi membutuhkan waktu 4–6 minggu, tetapi bisa bervariasi pada setiap pasien.

Demikian juga, bagi pasien dengan kanker mungkin membutuhkan pemulihan yang lebih rumit, karena pengobatan untuk kanker dapat dilakukan bersamaan dengan masa pemulihan. Hal yang sama juga berlaku ketika menjalani prosedur bedah tambahan dengan laparotomi.

Setelah dokter memperbolehkan pasien untuk pulang, dokter akan memberikan instruksi tentang cara merawat luka bekas operasi di rumah dan meresepkan obat yang diperlukan.

Pastikan untuk mengikuti semua instruksi dari dokter. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan selama masa pemulihan di rumah:

  • Banyak beristirahat selama beberapa minggu
  • Jangan mengangkat ]benda berat (termasuk menarik atau mendorong barang) selama 6 minggu setelah operasi
  • Minum obat sesuai resep dokter
  • Jangan mandi sampai Anda mendapat izin dari dokter
  • Jaga agar luka tetap bersih dan kering
  • Untuk mencegah infeksi, cuci tangan sebelum dan sesudah mengobati luka bekas operasi
  • Waspadai tanda-tanda infeksi.

Risiko Infeksi Setelah Laparotomi

Segera hubungi dokter jika ada gejala infeksi yang muncul di sekitar area luka, seperti:

  • Mual atau muntah
  • Kesulitan buang air kecil atau buang air besar
  • Pembengkakan dan kemerahan pada luka operasi
  • Keluar cairan dari luka
  • Nyeri perut yang semakin memburuk
  • Demam, menggigil, atau nyeri otot.

Beberapa komplikasi juga bisa terjadi setelah menjalani laparotomi, termasuk terbukanya jahitan pada dinding perut, perdarahan, kerusakan organ dalam, hernia insisional, hingga terbentuknya jaringan parut.

Baca Juga: Seputar Operasi Angkat Kandung Empedu dengan Laparoskopi

Sumber

Better Health Channel. Laparotomy. www.betterhealth.vic.gov.au 

Medical News Today. (2020). Laparotomy: Everything you need to know. www.medicalnewstoday.com

Cleveland Clinic. (2022). Peritoneum. my.clevelandclinic.org 

Advanced Gynecology. Laparotomy. www.advancedgynecology.com

Top Doctors. Laparotomy. www.topdoctors.co.uk