Gastritis: Penyebab, Gejala, dan Metode Pengobatannya

Gastritis: Penyebab, Gejala, dan Metode Pengobatannya

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 14 September 2022

Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung. Penyakit ini terbagi menjadi gastritis akut yang terjadi tiba-tiba dan gastritis kronis yang terjadi secara bertahap. Penggunaan alkohol yang berlebihan, stres, atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti aspirin atau obat anti inflamasi lainnya merupakan beberapa faktor penyebabnya.

Bagi beberapa orang penyakit ini tidak terlalu menjadi masalah dan dapat sembuh dengan pengobatan yang cepat. Namun, pengobatan yang terlambat menyebabkannya bertahan selama bertahun-tahun.

Faktor Penyebab Gastritis

Hal-hal berikut ini mungkin menyebabkannya, antara lain:

• Infeksi bakteri H. pylori
• Menggunakan kokain atau alkohol secara berlebihan
• Merokok
• Mengonsumsi aspirin, ibuprofen atau obat penghilang rasa sakit lainnya, dan obat antiinflamasi non steroid (NSAID) secara berkelanjutan
• Mengalami trauma setelah cedera parah atau penyakit kritis, atau operasi besar
• Autoimun, penyakit ini terjadi ketika tubuh menyerang sel-sel yang menyusun lapisan lambung sehingga dapat merusak pelindung lambung.

Gejala Gastritis

Pada sebagian orang penyakit ini tidak menimbulkan gejala. Namun, pada umumnya dapat menimbulkan gejala-gejala, antara lain:

• Gangguan pencernaan
• Merasa mual disertai muntah
• Sakit perut
• Merasa sangat kenyang setelah makan
• Nyeri, pendarahan, atau tukak lambung.

Faktor Resiko

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko, antara lain:

1. Menggunakan pereda nyeri secara teratur

Pereda nyeri seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan gastritis akut dan kronis. Menggunakan pereda nyeri ini secara teratur atau mengonsumsi terlalu banyak obat ini dapat mengurangi zat utama yang membantu menjaga lapisan pelindung lambung.

2. Usia yang lebih tua

Orang dewasa yang lebih tua memiliki peningkatan risiko gastritis karena lapisan lambung cenderung menipis seiring bertambahnya usia dan karena orang dewasa yang lebih tua lebih mungkin mengalami infeksi H. pylori atau gangguan autoimun daripada orang yang lebih muda.

3. Penggunaan alkohol yang berlebihan

Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan lambung. Hal ini dapat membuat lambung lebih rentan terhadap cairan pencernaan. Mengonsumsi alkohol yang berlebihan lebih mungkin menyebabkan gastritis akut.

4. Stress

Seseorang yang mengalami stress berat akibat pembedahan besar, cedera, luka bakar atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis akut.

Metode Pengobatan

Mengobati gastritis biasanya tergantung pada penyebab spesifiknya. Seseorang dapat melakukan metode pengobatan berikut ini, antara lain:

1. Antibiotik

Memberikan obat antibiotik bertujuan untuk membunuh H. pylori di saluran pencernaan. Dokter mungkin merekomendasikan kombinasi antibiotik, seperti klaritromisin (Biaxin) dan amoksisilin atau metronidazol (Flagyl), untuk membunuh bakteri. Pastikan untuk meminum resep antibiotik lengkap, biasanya selama tujuh hingga 14 hari.

2. Obat penghambat pompa proton

Mengurangi produksi asam lambung dengan memblokir kinerja bagian-bagian sel yang menghasilkan asam. Obat-obatan ini termasuk omeprazole (Prilosec), lansoprazole (Prevacid), rabeprazole (Aciphex), esomeprazole (Nexium), dexlansoprazole (Dexilant) dan pantoprazole (Protonix).

Baca Juga: 6 Makanan Sehat untuk Penderita Asam Lambung

3. Penghambat Histamin (H-2)

Mengurangi jumlah asam yang dilepaskan ke saluran pencernaan, sehingga dapat mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan. Jenis obat-obatan ini adalah famotidine (Pepcid), simetidin (Tagamet HB) dan nizatidine (Axid AR).

4. Antasida

Dokter mungkin memberikan antasida untuk menetralkan asam lambung. Selain menetralkan asam lambung antasida juga dapat meredakan nyeri dengan cepat. Efek sampingnya bisa berupa sembelit atau diare, tergantung bahan utamanya.

Baca Juga: 9 Gejala GERD yang Perlu Anda Waspadai

Sumber