Infeksi Helicobacter Pylori: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Infeksi Helicobacter Pylori: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 26 November 2022

 

Helicobacter pylori atau yang juga dikenal dengan sebutan H. pylori merupakan jenis bakteri umum yang berkembang di dalam saluran pencernaan. Bakteri ini cenderung  menyerang lambung dan usus halus.

Umumnya infeksi H. pylori tidak berbahaya, tetapi infeksi tersebut bertanggung jawab atas sebagian besar tukak lambung dan usus halus.

H. pylori sering kali terjadi sewaktu masa kanak-kanak dan lebih sering terjadi di negara berkembang. Faktor risiko lainnya adalah tinggal bersama seseorang yang telah terpapar H. pylori, tinggal di perumahan yang padat, dan tidak memiliki akses air panas yang berperan untuk mempertahankan kebersihan area dari bakteri.

Baca Juga: 7 Jenis Gangguan Sistem Pencernaan Paling Umum

Gejala Infeksi Helicobacter Pylori

Sebagian besar orang dengan H.pylori tidak memperlihatkan tanda atau gejala apa pun. Namun, bila orang tersebut mengalami penyakit yang diakibatkan oleh H. pylori, mereka mungkin mengalami beberapa gejala.

Beberapa gejala tukak lambung yang sering terjadi berupa nyeri perut datang dan pergi, terutama ketika perut Anda kosong di malam hari atau beberapa jam setelah makan.

Nyeri tersebut bisa berlangsung selama beberapa menit atau jam. Kondisi ini akan membaik setelah Anda makan, minum susu, atau mengonsumsi antasida.

Beberapa gejala lain yang sering dihubungkan dengan infeksi H. pylori meliputi:

  • Bersendawa secara berlebihan
  • Gangguan pencernaan (dispepsia)
  • Kembung
  • Mual
  • Muntah
  • Tidak merasa lapar
  • Mengalami heartburn
  • Demam
  • Berat badan turun tanpa alasan yang jelas.

Kemungkinan Komplikasi akibat Tukak Lambung

Bila tidak segera ditangani, tukak lambung dapat memicu beberapa komplikasi serius meliputi:

  • Pendarahan internal yang sangat berbahaya.
  • Munculnya lubang di perut yang bisa memicu infeksi.
  • Muncul jaringan parut yang bisa menutupi lambung atau usus, yang berakibat pada terhambatnya proses pengosongan makanan.

Komplikasi tersebut memerlukan penanganan dari tim medis secepatnya. Tanda-tanda dari komplikasi tersebut meliputi:

  • Sakit perut parah
  • Feses yang keluar disertai dengan darah merah cerah
  • Muntah darah
  • Muntahan tampak seperti bubuk kopi
  • Merasa lemah atau sesak napas
  • Pusing atau pingsan
  • Menggigil atau demam
  • Anemia
  • Kesulitan untuk menelan.

Baca Juga: Ketahui Bahaya Asam Lambung Jika Dibiarkan Terus-Menerus

Penyebab Infeksi Helicobacter Pylori

Sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti bagaimana infeksi H. pylori menyebar. Bakteri sendiri telah hidup beriringan dengan manusia selama ribuan tahun.

Penyebaran infeksi ini diduga dari mulut ke mulut, serta dari kotoran ke mulut. Hal tersebut umumnya terjadi ketika seseorang tidak mencuci tangannya dengan bersih setelah menggunakan kamar mandi.

Kemungkinan cara penyebaran lainnya adalah melalui air atau makanan yang telah terkontaminasi bakteri tersebut.

H. pylori dipercaya menjadi pemicu gangguan perut ketika menerobos lapisan mukosa lambung dan menghasilkan zat yang membuang asam lambung. Akibatnya sel perut menjadi lebih sensitif terhadap asam yang keras.

Asam lambung dan H. pylori secara bersamaan menginfeksi lapisan lambung yang memicu terjadinya tukak di lambung atau usus dua belas jari, yaitu bagian pertama dari usus halus Anda.

Diagnosis Infeksi Helicobacter Pylori

Bila Anda tidak mengalami gejala tukak lambung, dokter tidak akan merekomendasikan tes pada Anda.

Namun, bila Anda mengalami gejalanya, baik sekarang atau di masa lalu, dokter akan melakukan tes. Dokter memulainya dengan menanyakan mengenai riwayat kesehatan Anda, gejala, dan jenis obat apa pun yang Anda konsumsi.

Untuk memulainya, mereka akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti menekan perut Anda untuk mengetahui apakah ada pembengkakan, atau nyeri. Selain itu, Anda juga akan menjalani tes lain yang meliputi:

  • Tes darah dan tes feses untuk mendeteksi infeksi.
  • Tes napas urea. Pada tes ini petugas medis akan meminta Anda untuk minum cairan khusus yang mengandung zat bernama urea. Lalu Anda bernapas ke dalam sebuah kantong. Kemudian kantong tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk dites. Bila Anda memiliki H. pylori, bakteri akan mengalihkan urea yang ada di tubuh Anda menjadi karbondioksida. Selanjutnya tes laboratorium akan memperlihatkan bahwa napas Anda memiliki tingkat gas yang lebih tinggi dari biasanya.
  • Sinar-X khusus yang berfungsi untuk menunjukkan bagian dalam perut.
  • Endoskopi. Dokter melihat bagian dalam perut menggunakan alat khusus. Sebelum melakukannya, pasien harus dibius terlebih dahulu.

Perawatan Infeksi Helicobacter Pylori

Infeksi H. pylori umumnya diobati dengan paling sedikit dua antibiotik yang berbeda sekaligus, untuk membantu menghindari bakteri menumbuhkan resistensi terhadap satu antibiotik tertentu.

Dokter Anda juga akan merekomendasikan obat penekan asam, untuk membantu penyembuhan lapisan perut Anda.

Obat-obatan yang bisa menekan asam diantaranya:

  • Penghambat Pompa Proton (PPI). Obat ini berfungsi untuk memberhentikan produksi asam di perut. Jenis PPI, seperti omeprazole dan esomeprazole.
  • Antagonis Reseptor H2. Obat-obatan ini berfungsi untuk menghambat zat bernama histamin, yang menjadi pemicu produksi asam. Salah satu contohnya yaitu simetidin.
  • Bismuth Subsalicylate. Obat yang lebih dikenal dengan nama merek Pepto-Bismol ini bekerja dengan cara melapisi tukak dan melindunginya dari asam lambung.

Dokter mungkin juga akan merekomendasikan Anda untuk melakukan tes H. pylori paling sedikit 4 minggu setelah Anda melakukan pengobatan. Apabila tes tersebut menunjukkan pengobatan belum berhasil, Anda bisa melakukan pengobatan selanjutnya dengan gabungan obat antibiotik yang berbeda.

Baca Juga: Sindrom Nefrotik: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Cara Pengobatannya

 

Sumber

Cleveland Clinic. (2021). H. pylori Infection. My.clevelandclinic.org

Healthline. (2019). H. pylori Infection. www.healthline.com 

Mayo Clinic. (2021). Helicobacter pylori (H. pylori) Infection. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2017). What’s to Know About H. pylori?. www.medicalnewstoday.com

WebMD. (2020). What Is H. pylori?. www.webmd.com