Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Keringat Dingin

Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Keringat Dingin

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 29 April 2023

 

Keringat dingin merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika Anda berkeringat sangat banyak, namun bukan karena panas atau beraktivitas.

Ternyata keringat dingin adalah sebuah sinyal yang menandakan bahwa bagian tubuh Anda sedang mengalami stres.

Baca Juga: Berkeringat Saat Tidur? Waspadai Pertanda Penyakit Tertentu

Gejala yang Menyertai

Keringat dingin pasti muncul akibat kondisi medis seseorang. Sehingga, keringat dingin dapat terjadi bersamaan dengan gejala-gejala lainnya, antara lain:

  • Kedinginan
  • Rasa nyeri
  • Pusing
  • Kulit pucat
  • Lemas
  • Mual
  • Muntah

Kenali berbagai penyebab terjadinya keringat dingin berikut ini.

  • Terkejut

Penyebab pertama Anda mengalami keringat dingin adalah terkejut atau syok.

Saat tubuh mengalami syok, maka aliran darah Anda menurun, sehingga otak bisa kekurangan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, stres bisa muncul di seluruh tubuh.

Biasanya, syok disebabkan oleh berbagai cedera. Apabila Anda mengalami syok yang parah, maka Anda perlu mencari pertolongan medis secepat mungkin.

  • Cemas atau takut

Mungkin Anda sudah tak asing lagi mendengar bahwa rasa cemas dan takut bisa membuat seluruh tubuh menjadi stres.

Sebagai respons dari stres tersebut, maka tubuh akan berkeringat dingin.

Rasa cemas dan takut yang menyebabkan keringat dingin secara berkala, perlu mendapatkan penanganan medis.

  • Infeksi

Berbagai infeksi seperti bakteri atau virus bisa membuat Anda merasakan keringat dingin. Bahkan, beberapa infeksi yang parah bisa membuat syok septik.

Gejala lain yang menyertai infeksi seperti demam, kedinginan, serta batuk.

  • Sesak napas

Sesak napas bisa mengakibatkan kurangnya oksigen pada aliran darah Anda, sehingga bisa memunculkan respon stres pada tubuh. Akhirnya, keringat muncul menjadi tanda bahaya.

Umumnya, sesak napas juga disertai dengan berbagai gejala, seperti:

Sama halnya dengan kekurangan oksigen, saat tubuh kekurangan gula, maka gejala keringat dingin akan muncul.

Seringkali, pengidap gula darah rendah atau diabetes mengalami keringat dingin di malam hari.

Apabila Anda mengalami kondisi ini, maka pertolongan pertama harus segera diberikan untuk mencegah terjadinya risiko yang fatal. Jika gula darah Anda sudah kembali normal, maka keringat dingin bisa berhenti.

  • Ketidakseimbangan hormon tiroid

Salah satu gangguan kelenjar tiroid yaitu hipertiroid bisa membuat Anda mengalami keringat dingin. Sebab, hipertiroid membuat tiroid Anda bekerja berlebihan dan mempercepat metabolisme tubuh.

Selain keringat dingin, Anda juga akan mengalami gejala lain saat mempunyai hipertiroid, seperti:

Meskipun serangan jantung memiliki berbagai tanda lainnya, namun keringat dingin adalah pertanda yang umum terjadi.

Gejalanya juga bisa meliputi:

Penggunaan obat-obatan tertentu bisa mengakibatkan beberapa efek samping, salah satunya adalah keringat dingin.

Contoh obat yang mengakibatkan gejala tersebut seperti:

Penanganan Keringat Dingin 

Cara terbaik untuk mengatasi keringat dingin adalah dengan mengobati penyebabnya.

Apabila Anda mengalami infeksi, maka Anda mungkin perlu mengonsumsi antibiotik.

Apabila obat-obatan menjadi alasan Anda berkeringat dingin, maka mintalah dokter untuk mengatur dosis obat Anda atau mencari alternatif obat pengganti.

Meski demikian, Anda tetap bisa mengontrol keringat berlebih yang mungkin mengganggu.

  • Antiperspiran

Obat yang digunakan untuk mengatasi keringat di bawah ketiak adalah antiperspiran. Anda dapat menemukannya dalam bentuk roll-on, semprot, hingga bubuk.

Antiperspiran bekerja dengan cara menghambat saluran keringat Anda, sehingga jumlah keringat yang muncul di permukaan kulit bisa berkurang.

  • Antikolinergik

Anda bisa mengonsumsi pil antikolinergik untuk mencegah kelenjar keringat terstimulasi.

Obat yang termasuk ke dalam antikolinergik adalah:

    • Oxybutynin
    • Glycopyrrolate
  • Terapi Iontophoresis

Iontophoresis adalah metode yang digunakan untuk menghentikan keringat yang berlebih sejak puluhan tahun lalu.

Biasanya, terapi ini disarankan untuk orang-orang yang sudah mencoba antiperspiran klinis atau obat-obatan lain namun hasilnya belum memuaskan.

Caranya adalah dengan mencelupkan tangan atau kaki Anda, ke dalam air keran ketika alat medis mengirimkan aliran listrik bertegangan rendah. Efeknya adalah untuk mematikan kelenjar keringat Anda.

Karena iontophoresis merupakan sebuah terapi, maka Anda perlu menjalani beberapa sesi sebelum merasakan hasilnya.

Anda harus ingat bahwa iontophoresis bukanlah obat melainkan sebuah alat medis, sehingga Anda perlu mempelajarinya dengan baik.

Baca Juga: Keringat Berlebih? Waspadai Gejala Hiperhidrosis

Sumber

Verywell Health. (2022). Causes and Treatment of Cold Sweats. www.verywellhealth.com

RO Health Guide. (2020). Diaphoresis: What It Is and What You Can Do to Treat It – Health Guide. ro.co

Healthgrades. (2021). Cold Sweat | Healthgrades. www.healthgrades.com

DermNet NZ. (2005). Antiperspirants | DermNet NZ. dermnetz.org

International Hyperhidrosis Society. Iontophoresis – International Hyperhidrosis Society | Official Site. www.sweathelp.org