Berbagai Jenis dan Penanganan Alergi Kulit pada Bayi

Berbagai Jenis dan Penanganan Alergi Kulit pada Bayi

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 15 Maret 2023

Alergi kulit pada bayi merupakan hal yang umum terjadi sebab bayi memiliki kulit yang sangat sensitif.

Kulit bayi yang sangat baru dan sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang membuatnya sangat sensitif dan rentan terhadap banyak sumber iritasi atau infeksi.

Reaksi alergi sendiri terjadi saat tubuh merespons zat yang biasanya tidak berbahaya, seperti sabun atau makanan tertentu.

Dalam kebanyakan kasus, reaksi alergi kulit pada bayi biasanya ringan dan perawatan bisa dilakukan di rumah.

Mengidentifikasi penyebab reaksi alergi atau sensitivitas dapat membantu Anda mencegah dan mengobati alergi kulit pada bayi ke depannya.

Baca Juga: Susu Formula Terhidrolisis untuk Bayi Alergi

Jenis Alergi Kulit pada Bayi

Ada banyak jenis alergi kulit pada bayi yang disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut beberapa jenis alergi kulit pada bayi yang paling umum:

1. Eksim

Eksim merupakan salah satu jenis alergi kulit pada bayi yang paling umum. Jenis eksim ada banyak, tapi eksim atopik adalah salah satu yang paling mungkin menyerang bayi dan anak kecil.

Bayi yang menderita ruam eksim mungkin mengalami benjolan merah kecil di kulitnya, atau kulit tampak kering dan bersisik.

Tidak diketahui secara pasti mengapa sebagian bayi mengalami eksim sementara yang lainnya tidak.

Namun, kombinasi genetik dan lingkungan diperkirakan sebagai faktor utama.

Pemicu umum eksim pada bayi termasuk penggunaan kain (seperti pakaian) yang mengiritasi, sabun, dan cuaca panas.

2. Ruam Popok 

Ruam popok merupakan masalah kulit yang umum terjadi pada bayi dan balita.

Alergi kulit pada bayi ini dapat menyebabkan munculnya bercak dan sisik merah di area genital dan pantat anak.

Pada sebagian kasus, ruam mungkin menyebar ke kaki dan perut.

Ruam popok sering terjadi akibat lingkungan yang hangat dan lembap sehingga membuat popok menjadi tempat yang sempurna untuk perkembangan ruam.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat membuat ruam popok lebih mungkin terjadi pada bayi:

• Penggunaan popok yang terlalu ketat
• Kulit sensitif
• Kulit teriritasi
• Antibiotik
• Memperkenalkan makanan baru

3. Gatal-Gatal (Biduran)

Saat tubuh alergi terhadap suatu zat, tubuh akan melepaskan zat kimia yang disebut histamin.

Histamin inilah yang dapat menyebabkan biduran (ruam kemerahan pada kulit) dan gejala alergi lainnya.

Biduran merupakan kondisi alergi kulit pada bayi yang menyebabkan timbulnya bercak-bercak yang terasa gatal pada kulit.

Ukuran dan bentuknya bisa bervariasi, namun biasanya berwarna merah muda atau merah.

4. Alergi Makanan

Berikut beberapa tanda alergi makanan pada bayi:

• Gatal-gatal
• Diare
• Batuk
• Muntah
• Tinja berdarah

Berikut sejumlah makanan yang paling mungkin menyebabkan alergi pada anak-anak:

• Susu dan produk susu
• Kacang-kacangan
• Kerang

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Alergi pada Bayi

5. Ruam Air Liur

Bayi biasa mengeluarkan air liur sebagai efek samping umum dari tumbuh gigi.

Namun, banyak bayi ngiler bahkan saat giginya sedang tidak tumbuh.

Keluarnya air liur yang konstan di dagu, leher, dan bahkan dada bayi dapat berubah menjadi iritasi merah yang dikenal sebagai ruam air liur.

Ruam air liur dapat muncul di sekitar mulut dan pipi, di lipatan leher bayi, dan di dada bayi akibat terlalu banyak air liur yang menyebabkan kulit basah.

6. Ruam Panas

Jika bayi banyak bergerak atau tinggal di lingkungan panas, ia pasti akan berkeringat.

Keringat pada bayi kemungkinan membuatnya terkena ruam panas.

Anak-anak dan bayi cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi daripada orang dewasa.

Ruam panas terjadi saat saluran keringat di kulit tersumbat dan keringat terperangkap, menciptakan benjolan berisi cairan di kulit.

Cara Mengatasi Alergi Kulit pada Bayi

Tidak semua kondisi alergi kulit pada bayi memerlukan pengobatan.

Misalnya, ruam ringan kemungkinan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam dan mungkin tidak mengganggu bayi dan menimbulkan ketidaknyamanan yang berarti.

Namun, jika gejala alergi kulit pada bayi menyebabkan ketidaknyamanan yang terlihat, pengobatan mungkin diperlukan.

Anda dapat melakukan beberapa cara mengatasi alergi kulit pada bayi sesuai dengan jenis ruam atau reaksi alergi, di antaranya:

1. Menghindari Pemicu Alergi Kulit pada Bayi

Berikut beberapa pemicu alergi kulit pada bayi yang harus dihindari:

• Sabun
• Deterjen
• Losion beraroma

Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan pembersih kimia dan beralih pada produk hipoalergenik atau produk yang dibuat khusus agar tidak menimbulkan alergi.

2. Menggunakan Sabun Bebas Pewangi

Pastikan Anda menggunakan sabun lembut bebas pewangi.

Setelah memandikan bayi dengan sabun bebas pewangi, tepuk-tepuk kulit bayi hingga kering dan hindari menggosok kulit bayi terlalu keras agar tidak mengiritasi kulit.

3. Menggunakan pelembap

Memakai pelembap hipoalergenik setelah memandikan bayi dapat membantu mencegah kulit bayi menjadi kering.

Pelembap juga memberikan penghalang sehingga kulit bayi lebih terlindungi dan terhindar dari iritasi.

Tanda Alergi Kulit pada Bayi Perlu Perawatan Dokter

Berikut beberapa tanda kondisi alergi kulit pada bayi harus diperiksakan ke dokter:

1. Demam

Jika bayi mengalami ruam disertai demam atau setelah demam, segera hubungi dokter anak.

Penyebab ruam mungkin menular sehingga perlu pemeriksaan dokter.

2. Ruam selama seminggu

Jika bayi mengalami ruam yang berlangsung selama lebih dari seminggu, tidak kunjung sembuh dengan pengobatan rumahan, atau menyebabkan bayi sakit atau mengalami iritasi, Anda harus segera menghubungi dokter.

3. Ruam menyebar

Kondisi bayi mengalami gatal-gatal yang meluas, terutama di sekitar mulut, atau mengalami gatal-gatal yang disertai dengan batuk, muntah, mengi, atau gejala pernapasan lainnya, juga perlu perawatan medis segera.

Kondisi ini mungkin merupakan tanda dari reaksi alergi yang sangat serius yang disebut anafilaksis.

Baca Juga: Ketahui Jenis Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya