Pahami Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya

Pahami Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Bagi seorang ibu, menjaga kesehatan anaknya, terutama yang masih bayi, tentu menjadi prioritas utama. Sebab, seorang bayi masih rentan akan penyakit ataupun gangguan kesehatan lain. Salah satu permasalahan yang kerap ditemui seorang ibu saat anaknya masih bayi adalah ruam popok.

Sederhananya, ruam popok merupakan iritasi pada kulit bayi di area yang tertutup popok. Penyebabnya beragam, tetapi umumnya terjadi karena popok yang terlalu lembap dan ketat.

Sebagian besar ruam popok relatif ringan, tetapi beberapa kondisi dapat menyebabkan bekas merah hingga menyebabkan kulit pecah-pecah. Namun, Anda tidak perlu khawatir sebab ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ruam popok sesuai dengan penyebabnya.

Lalu, apa saja sebenarnya penyebab-penyebab ruam popok? Bagaimana cara mengatasinya?

Baca Juga: Penyebab Bayi Gumoh dan Cara Mengatasinya

Penyebab Ruam Popok

Ruam popok biasanya ditandai dengan memerahnya di area popok. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan gerak-gerik bayi Anda. Umumnya, jika mengalami ruam popok, bayi tampak lebih tidak nyaman dari biasanya, lebih rewel atau menangis saat area popok disentuh.

Berikut penyebab ruang popok pada bayi yang harus dihindari oleh seorang ibu:

1. Iritasi dari Feses dan Urine

Popok memang berfungsi untuk menampung kotoran, baik feses maupun urine. Namun, sebaiknya jangan membiarkan kotoran tersebut terlalu lama di dalam popok.

Sebab, paparan feses atau urine dalam waktu lama dapat mengiritasi kulit bayi yang masih sensitif. Namun, Anda perlu memberi perhatian lebih jika bayi Anda buang air besar, karena feses lebih mengiritasi daripada urine.

2. Lecet atau Gesekan

Pemasangan popok pada si kecil menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Jangan memasangnya terlalu ketat dengan alasan takut bocor. Karena popok yang dipakaikan terlalu ketat dapat bergesekan dengan kulit sehingga menyebabkan ruam.

Dibanding memasangnya terlalu ketat, jika takut popoknya bocor, lebih baik sering-sering menggantinya. Hal ini juga dapat menghindari terjadinya ruam popok karena kulit yang terlalu lembap.

3. Iritasi karena Produk Baru

Inilah pentingnya mencari merk popok yang sesuai dengan jenis kulit si kecil. Mengingat kulit bayi masih sangat sensitif, sebaiknya Anda mencari popok yang benar-benar terlihat nyaman saat dipakai oleh bayi Anda.

Tak selalu popok, produk baru ini bisa juga berupa tisu bayi, deterjen, pemutih, atau pelembut kain, ataupun losion, bedak, dan minyak bayi.

4. Infeksi Bakteri atau Jamur

Area yang tertutup popok, seperti pantat, paha, dan alat kelamin sangat rentan karena lebih hangat dan lembap. Area itulah yang menjadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri dan jamur.

Ruam ini dapat ditemukan di dalam lipatan kulit, biasanya ditandai dengan munculnya titik merah yang tersebar di sekitar lipatan tersebut.

Jika menemukan gejala seperti itu, sebaiknya Anda segera mengatasinya sebelum infeksi jamur tersebut menyebar ke wilayah sekitarnya.

5. Kulit sensitif

Jika sudah menghindari penyebab ruam popok yang sebelumnya, tetapi bayi Anda masih mengalami ruam popok, mungkin masalah utamanya terletak pada jenis kulit bayi.

Meskipun lebih umum menyerang area selain area popok, bayi dengan kondisi kulit dermatitis atopik atau dermatitis seboroik (eksim) lebih rentan mengalami ruam popok sehingga Anda harus lebih mewaspadainya.

Baca Juga: Jangan Khawatir Saat Bayi Cegukan, Ketahui Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Ruam Popok

Cara paling penting untuk mencegah dan mengobati ruam popok adalah dengan menjaga kebersihan popok bayi, serta pastikan popok tidak terbalut terlalu kencang. Anda bisa mengikuti cara-cara berikut untuk mengatasi ruam popok pada bayi.

  • Bersihkan area popok dengan lembut menggunakan air dan waslap yang lembut. Perlu diingat, sabun digunakan jika feses sulit untuk dibersihkan. Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan tisu popok sekali pakai, dengan catatan hindari tisu yang mengandung alkohol dan pewangi. Jika ruamnya parah, gunakan botol berbentuk spray agar Anda bisa membersihkan dan membilas tanpa menggosok kulit bayi.
  • Tepuk-tepuk bagian area popok yang telah dibersihkan sampai kering. Jangan digosok, biarkan area tersebut mengering sepenuhnya.
  • Setelah kering, Anda dapat mengoleskan salep atau krim yang tebal, seperti yang mengandung zinc oxide atau petroleum jelly. Namun, ingat, jangan menggosoknya secara berlebihan agar tidak semakin merusak kulit.
  • Jangan memakaikan popok terlalu kencang, apalagi untuk semalaman. Jaga agar popok tetap longgar sehingga bagian yang basah dan kotor tidak terlalu banyak bergesekan dengan kulit.
  • Untuk mencegah ruam popok, beri waktu bagi si kecil tanpa popok, setiap siang hari misalnya. Hal ini dapat membantu menjaga area popok tetap kering.

Terlepas dari berbagai penyebab ruam popok yang telah dibahas pada ulasan di atas, penting bagi seorang ibu untuk senantiasa menjaga kebersihan tubuh bayinya, termasuk pada area popok dengan mengganti popok secara rutin.

Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi Agar Tidak Bertambah Parah

Sumber

Cleveland Clinic. (2019). Diaper Rash: Causes, Symptops, Treatment & Prevention. my.clevelandclinic.org

Healthline. (2018). Tips for Treating Diaper Rash. www.healthline.com

Mayoclinic. (2020). Diaper Rash – Symptomps and Causes. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2018). How to get rid of diaper rash. www.medicalnewstoday.com