Dermatitis Seboroik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Dermatitis Seboroik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 15 September 2022

Dermatitis seboroik merupakan masalah kulit yang tampak berkerak dan bersisik, umumnya masalah kulit ini  menyerang kulit kepala. Dermatitis seboroik juga dapat memengaruhi area tubuh dengan banyak kelenjar sebum (minyak), seperti wajah, sisi hidung, alis, telinga, dan dada.

Penyakit ini tidak menular dan secara umum juga tidak memengaruhi kondisi kesehatan penderitanya. Namun, masalah kulit ini akan sangat memengaruhi penampilan, ditambah rasa gatalnya yang luar biasa juga sering menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman bagi penderita.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Kepala Gatal

Penyebab

Penyebab dari penyakit ini belum sepenuhnya dapat dipastikan. Namun, ini sering dikaitkan dengan proliferasi ragi komensal Malassezia yang dapat menyebabkan reaksi inflamasi. 

Dermatitis seboroik dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering dialami oleh bayi di bawah usia 3 bulan dan biasanya sembuh pada usia 6-12 bulan, serta orang dewasa usia 30-60 tahun. 

Faktor-faktor pemicu

  • Kulit berminyak (seborrhoea)
  • Kecenderungan keluarga terhadap dermatitis seboroik atau riwayat psoriasis keluarga
  • Imunosupresi: daya tahan tubuh lemah karena baru menerima transplantasi organ
  • Penderita HIV, atau penderita kanker
  • Penyakit neurologis dan kejiwaan: penyakit parkinson atau depresi
  • Down Syndrome
  • Stres
  • Perawatan untuk psoriasis dengan terapi psoralen dan ultraviolet A (PUVA)
  • Kurang tidur
  • Terpapar cuaca yang ekstrim, misalnya cuaca yang sangat dingin atau terlalu panas dan lembab

Gejala

Dermatitis seboroik dan ketombe biasa sama-sama masalah kulit yang mempengaruhi area tubuh. Ketombe terbatas pada kulit kepala, melibatkan kulit yang gatal dan mengelupas tanpa peradangan yang terlihat. 

Dermatitis seboroik dapat memengaruhi kulit kepala serta daerah lainnya, dan melibatkan kulit gatal, mengelupas, peradangan, dan pruritus.

Cara mengatasi 

Pengobatan dermatitis seboroik dan ketombe sama-sama berfokus pada membersihkan tanda-tanda pengelupasan kulit; memperbaiki gejala terkait, dan menguranginya dengan terapi jangka panjang. 

Pengobatan yang paling umum adalah dengan shampo antijamur dan anti-inflamasi. Terapi alternatif telah dilaporkan juga, seperti tea tree oil. 

Baca Juga: Ketahui Beda Ketombe Biasa vs Dermatitis Seboroik

 

Sumber

MayoClinic. 2020. Seborrheic Dermatitis. www.mayoclinic.org

DermNet NZ. 2017. Seborrhoeic dermatitis. www.dermnetnz.org

NCBI. 2015. Seborrheic Dermatitis and Dandruff: A Comprehensive Review. www.ncbi.nlm.nih.gov

US Pharmacist. 2013. Is It Dandruff or Seborrheic Dermatitis?. www.uspharmacist.com