Penyebab Bayi Gumoh dan Cara Mengatasinya

Penyebab Bayi Gumoh dan Cara Mengatasinya

Penulis: Devita | Editor: Handa

Si kecil gumoh setelah minum asi atau makan? Gumoh merupakan kondisi yang sangat lumrah pada anak kecil apalagi jika tidak disertai dengan gejala yang menunjukan anak sakit. Gumoh juga bisa dipicu oleh refluks gastroesofagus yang umum terjadi pada bayi sehat selama tiga bulan pertamanya.

Refluks gastroesofagus adalah kembalinya makanan yang dicerna ke kerongkongan karena otot pencernaan belum bisa bekerja sempurna. Gumoh berbeda dengan muntah, gumoh adalah kondisi normal bayi yang sehat sedangkan muntah mengindikasikan gejala serius.

Gejala muntah dan gumoh juga berbeda, gumoh hanya berupa aliran makanan yang keluar dari mulut disertai sendawa, sedangkan muntah adalah keluarnya makanan yang telah dicerna dalam jumlah banyak dengan disertai mual. Untuk itu, sebaiknya Anda mengetahui kemungkinan penyebab anak gumoh dan apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Penyebab Bayi Gumoh Berdasarkan Waktu Terjadinya

Gumoh disebabkan beragam kondisi dari yang normal hingga membahayakan dan perlu penanganan ahli dengan segera. Berikut ini adalah penyebab umum bayi mengalami gumoh, di antaranya:

  • Bayi gumoh setelah makan disebabkan oleh kondisi normal. yaitu refluks gastroesofagus .
  • Bayi gumoh setelah makan dan banyak buang angin disebabkan oleh aerofagia, yaitu menelan ludah terlalu banyak.
  • Bayi gumoh setelah bermain disebabkan karena stimulasi dan gerakan berlebihan saat bermain.
  • Bayi yang awalnya gumoh lalu muntah setelah menyusu disebabkan striktur pilorus, yaitu penyempitan usus akibat penebalan dinding usus sehingga makanan kembali ke kerongkongan.
  • Bayi gumoh disertai darah disebabkan esofagitis atau radang kerongkongan.

Gejala Gumoh yang Tidak Normal

Walaupun gumoh merupakan kondisi normal, namun bisa berbahaya bahkan mengalami GERD bila gejalanya, seperti di bawah ini:

  • Tersedak gumoh
  • Gumoh disertai rasa tidak nyaman, merengek, dan perutnya terlihat membesar.
  • Penurunan berat badan yang signifikan.

Kapan Sebaiknya Menghubungi Dokter

Gumoh sebenarnya bisa ditangani dengan sendiri tanpa bantuan dokter. Anda hanya perlu membiarkan bayi dalam posisi tegak setelah makan agar makanan tidak keluar lagi melalui mulut. Namun, tidak semua gumoh sama, sehingga sebagai orang tua, Anda perlu cermat melihat gejalanya. Segera ke dokter jika si kecil mengalami hal berikut:

  • Jika anak Anda gumoh saat berusia lebih dari 12 bulan, gumohnya meningkat dari hari ke hari, berat badannya tampak turun.
  • Jika anak Anda gumoh disertai darah atau cairan empedu, tersedak susu hingga membiru atau lemas, berusia di bawah 12 minggu, gumoh menjadi muntah.

Baca Juga : Bayi Tidak Buang Air Besar, Apakah Berbahaya?

Cara Efektif Mengatasi Gumoh

Atasi gumoh dengan cara mudah tanpa perlu panik. Praktikan langkah berikut ini setiap si kecil gumoh, di antaranya:

  • Pastikan bayi dalam posisi tegak. Letakkan bayi di dada pada posisi berdekatan dengan kepala disandarkan ke bahu. Salah satu tangan Anda memegang kepala dan tangan yang lainnya menjadi penyangga yang memegang bagian bokong bayi. Lakukan tindakan ini sekitar 30 menit setelah bayi Anda menerima asupan.
  • Hindari menggunakan ayunan bayi setelah makan. Ketika bayi diayun setelah makan, perut mengalami guncangan yang bisa memicu gumoh terlebih jika dia kekenyangan.
  • Jangan biarkan bayi makan terlalu kenyang. Bayi yang makan dengan lahap memang terlihat menggemaskan. Namun kekenyangan membuat bayi gumoh karena perutnya masih terlalu kecil sehingga tidak bisa menampung banyak makanan. Daripada memberi makan dengan jumlah banyak dalam sekali waktu, lebih baik Anda memberi makan sedikit namun sering.
  • Buat bayi bersendawa. Gendong bayi pada posisi tegak, kemudian usap dan tepuk pelan bagian punggungnya. Membiarkan bayi bersendawa setelah menyusu bisa mengurangi penumpukan gas penyebab kembung.
  • Tempatkan bayi agar tidur terlentang. Bayi yang tidur dalam posisi terlentang bisa mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak. Posisi ini juga baik untuk mencegah bayi gumoh.

Cara Mencegah Bayi Gumoh

Teknik pemberian ASI atau makanan yang tepat bisa mencegah bayi Anda dari gumoh. Berikut ini cara pencegahannya, meliputi:

  • Menyusui dan memberi makan secara perlahan.
  • Jangan menunggu bayi kelaparan baru menyusuinya. Menyusu dalam keadaan lapar menyebabkan bayi menelan banyak udara yang menyebabkan gumoh.
  • Jangan biarkan bayi terganggu saat sedang menyusu. Hindari mengajaknya bercanda saat sedang minum asi sebab bisa memperbanyak udara yang ditelan.

Baca Juga : 7 Tanda Bayi Tumbuh Gigi dan Cara Mengatasinya

Sumber

Emedicine Health (2019). Spitting Up in Babies, Vomiting, Color, and Texture. www.emedicinehealth.com
Enfamil. How Prevent Baby Spitting Up. www.enfamil.com
Healthy Children. Why Babies Spit Up. www.healthychildren.org
Healthline Parentood. Is All This Baby Spit-Up Normal?. www.healthline.com
Mayo Clinic. Spitting up in babies: What’s normal, what’s not. www.mayoclinic.com
Medela. Managing Spit-Ups: Why It Happens. www.medela.us