Waspadai Asfiksia pada Bayi Baru Lahir

Waspadai Asfiksia pada Bayi Baru Lahir

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 30 Desember 2022

 

Secara umum asfiksia adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen untuk mencegah Anda pingsan. Kondisi ini bisa menjadi situasi membahayakan yang mengancam nyawa.

Asfiksia juga bisa terjadi pada bayi yang baru lahir, yang dikenal dengan istilah asfiksia perinatal atau asfiksia neonatorum. Asfiksia perinatal merupakan kondisi ketika bayi tidak menerima oksigen yang cukup sebelum, selama, atau setelah kelahiran.

Dalam kondisi yang parah, asfiksia pada bayi bisa menyebabkan komplikasi serius yang mengancam nyawanya. Perawatan darurat dibutuhkan segera untuk memastikan bayi menerima oksigen yang cukup.

Baca Juga: Mengenal Tes Apgar Score untuk Cek Kondisi Bayi Baru Lahir

Apa Itu Asfiksia Perinatal?

Dikenal juga dengan istilah asfiksia neonatal, asfiksia pada bayi baru lahir terjadi ketika jumlah oksigen yang dibutuhkan bayi baru lahir tidak terpenuhi.

Kondisi ini berpotensi menyebabkan kesulitan bernapas dan kerusakan otak pada bayi. Asfiksia perinatal bisa terjadi sebelum, selama, atau setelah persalinan.

Pasokan oksigen yang tidak mencukupi ke tubuh bisa menyebabkan rendahnya kadar oksigen atau menumpuknya asam di dalam darah bayi. Efek ini bisa mengancam jiwa dan memerlukan perawatan darurat.

Dalam kasus yang ringan atau sedang, bayi bisa pulih sepenuhnya. Namun, dalam kasus yang parah, asfiksia perinatal bisa menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan organ tubuh, sehingga berakibat fatal.

Berdasarkan data dari WHO, asfiksia neonatal menyumbang 900.000 kematian bayi baru lahir setiap tahunnya dan merupakan salah satu penyebab kematian lahir pada bayi.

Tingkat kasus asfiksia neonatal lebih rendah di negara maju dengan perbandingan 2 per 1.000 kelahiran. Pada negara-negara berkembang di mana akses kesehatan masih terbatas, angka ini jumlahnya bisa meningkat sampai 10 kali lipat.

Penyebab Asfiksia pada Bayi Baru Lahir

Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan bayi mengalami asfiksia perinatal. Kondisi ini bisa berhubungan dengan ibu atau kondisi janin itu sendiri. Berbagai faktor tersebut antara lain:

  • Prolaps tali pusat. Komplikasi ini terjadi ketika tali pusat keluar dari serviks sebelum bayi
  • Kompresi tali pusat
  • Sindrom aspirasi mekonium. Sindrom ini terjadi ketika bayi menghirup campuran cairan ketuban dan mekonium (kotoran pertama bayi)
  • Kelahiran prematur. Jika bayi lahir sebelum 37 minggu, paru-parunya mungkin belum berkembang sepenuhnya. Ini akan menyebabkan bayi tidak bisa bernapas dengan baik
  • Emboli cairan ketuban. Meskipun jarang terjadi, komplikasi ketika cairan ketuban masuk ke aliran darah ibu bisa menyebabkan reaksi alergi yang sangat serius
  • Ruptur uteri. Penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara robekan (ruptur) di dinding otot rahim dengan asfiksia saat lahir
  • Plasenta terpisah dari rahim. Pemisahan ini bisa terjadi sebelum kelahiran
  • Infeksi selama persalinan
  • Persalinan yang lama atau sulit
  • Tekanan darah rendah atau tinggi selama kehamilan
  • Anemia. Pada bayi yang lahir dengan anemia, sel darah tidak bisa memasok oksigen dengan cukup
  • Rendahnya kadar oksigen pada darah ibu. Kadar oksigen yang rendah atau tidak mencukupi bisa terjadi selama atau sebelum proses persalinan.

Selain itu, terdapat sejumlah faktor risiko yang bisa menyebabkan asfiksia pada bayi baru lahir, yakni:

  • Ibu yang mengandung berusia antara 20 sampai 25 tahun
  • Kelahiran kembar baik kembar dua maupun kembar tiga
  • Berat badan lahir bayi rendah
  • Posisi janin yang tidak normal saat persalinan
  • Preeklampsia atau eklampsia
  • Adanya riwayat asfiksia pada kelahiran sebelumnya.

Baca Juga: Protein Urine Berlebih pada Anak dan Ibu Hamil, Apakah Berbahaya?

Tanda Asfiksia pada Bayi yang Baru Lahir

Tanda asfiksia perinatal bisa terjadi sebelum, selama, atau setelah kelahiran. Sebelum lahir, bayi mungkin memiliki detak jantung janin yang tidak normal atau tingkat pH darah yang rendah, menunjukkan kelebihan asam.

Meski begitu, tanda asfiksia pada bayi baru lahir bisa berbeda-beda. Bahkan terkadang, gejala asfiksia dapat langsung muncul, atau bisa juga tidak terdeteksi sesaat setelah bayi lahir.

Gejala asfiksia pada bayi saat lahir antara lain:

  • Warna kulit yang tidak biasa
  • Bayi diam atau tidak menangis
  • Detak jantung lemah
  • Tonus otot lemah
  • Refleks lemah
  • Mengalami kesulitan bernapas
  • Cairan ketuban diwarnai dengan mekonium
  • Kejang
  • Bayi lemas atau lesu
  • Tekanan darah rendah
  • Sedikit buang air kecil
  • Pembekuan darah tidak normal.

Dokter dan tenaga kesehatan akan menilai kondisi bayi untuk menentukan apakah gejala yang muncul memang karena asfiksia atau bukan. Penanganan yang tepat pada asfiksia perinatal akan mengurangi risiko jangka panjang yang membahayakan bayi.

Perawatan Asfiksia pada Bayi Baru Lahir

Jenis perawatan akan tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab asfiksia saat lahir. Dokter biasanya akan melakukan perawatan dengan segera yang meliputi:

  • Memberikan oksigen ekstra kepada ibu hamil jika asfiksia terjadi sebelum melahirkan
  • Persalinan darurat atau caesar
  • Menyedot cairan dari saluran pernapasan dalam kasus sindrom aspirasi mekonium
  • Pemasangan ventilator pada bayi baru lahir.

Jika bayi mengalami asfiksia ringan saat lahir, dokter dan tim medis akan memberikan bantuan pernapasan sampai bayi dapat bernapas dengan cukup baik dengan sendirinya.

Sementara untuk bayi dengan asfiksia yang lebih serius mungkin memerlukan sejumlah perawatan berupa:

  • Bantuan pernapasan dari mesin oksigen hiperbarik, yang mengirimkan embusan udara kecil dan cepat ke paru-paru bayi. Beberapa bayi mungkin memerlukan oksida nitrat melalui tabung pernapasan atau pompa jantung-paru untuk mendukung kehidupan
  • Pendinginan tubuh (hipotermia)
  • Obat untuk mengontrol tekanan darah
  • Dialisis untuk mendukung ginjal dan membuang kelebihan limbah dari tubuh
  • Obat untuk mengendalikan kejang
  • Nutrisi intravena (IV).

Baca Juga: Sepsis Neonatorum, Infeksi Darah pada Bayi Baru Lahir

 

Sumber

Medical News Today. (2020). What are the Causes of Birth Asphyxia?. www.medicalnewstoday.com

NCBI. (2021). Birth Asphyxia. www.ncbi.nlm.nih.gov

WHO. (2021). Perinatal Asphyxia. www.who.int

Webmd. (2019). What Is Asphyxia?. www.webmd.com