Penyebab dan Gejala Kejang yang Perlu Anda Pahami

Penyebab dan Gejala Kejang yang Perlu Anda Pahami

Penulis: Novi | Editor: Handa

Kejang merupakan salah satu gangguan pada tubuh yang terjadi karena tidak normalnya aktivitas listrik pada otak. Umumnya, kondisi tersebut ditandai oleh tidak terkendalinya gerakan tubuh yang disertai oleh hilangnya kesadaran. Kejang menjadi sinyal adanya kondisi yang memengaruhi fungsi dan penyakit pada otak.

Kejang tidak selalu ditunjukkan dengan adanya getaran tubuh yang tidak terkendali, seperti anggapan yang berkembang di masyarakat. Kejang juga bisa terjadi dengan gejala lain, seperti tatapan mata yang kosong.

Biasanya kejang terjadi dalam waktu yang singkat, yakni 30 detik hingga 2 menit saja. Saat kejang terjadi lebih dari 2 menit, penderita kejang perlu segera mendapatkan penanganan medis secepat mungkin sebab tergolong keadaan yang gawat darurat.

Jenis-Jenis Kejang

Kejang terdiri dari dua jenis, yakni kejang umum dan kejang parsial (fokal). Kejang umum ditandai dengan gangguan listrik yang dialami oleh seluruh bagian otak, mulai dari awal kejang hingga berakhirnya kejang. Kejang umum dibagi menjadi empat subtipe, yaitu:

  • Tonik-klonik (grand mal), yaitu subtipe yang paling sering terjadi. Kondisi ini ditandai dengan kekakuan yang terjadi pada lengan dan kaki hingga mungkin Anda akan berhenti bernapas sebentar. Selanjutnya, anggota tubuh akan tersentak, kepala pun akan bergerak.
  • Kejang absen, yaitu kondisi di mana Anda mengalami kehilangan kesadaran sebentar (bengong) saat kejang terjadi. Jenis kejang juga disebut dengan petit mal ini sering kali menyerang anak-anak, terutama di usia 4 hingga 14 tahun.
  • Kejang demam, yaitu kejang yang disebabkan oleh demam tinggi karena infeksi. Kejang jenis ini tidak termasuk kejang yang berbahaya dan bisa terjadi selama beberapa menit.
  • Kejang infantil, yaitu kondisi tubuh menjadi kaku dengan kepala yang mengarah ke depan. Kejang jenis ini biasa menyerang anak-anak dan akan berhenti di usia 4 tahun.

Sementara itu, kejang parsial (fokal) adalah gangguan aktivitas listrik yang terjadi pada bagian otak tertentu. Jenis kejang ini memiliki dua subtipe, yaitu:

  • Kejang sadar onset fokal, yaitu kondisi di mana Anda tetap sadar hingga mampu menanggapi orang di saat kejang terjadi.
  • Kejang tidak sadar onset fokal, yaitu kondisi hilangnya kesadaran saat kejang terjadi. Pada kondisi ini, Anda bisa melakukan beberapa tindakan tanpa sadar, seperti mengunyah, menggerakkan kaki, atau menyodorkan panggul.

Baca Juga : Ketahui Penyebab Telapak Kaki Panas

Penyebab Kejang

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kejang muncul karena adanya gangguan aktivitas listrik yang terjadi pada sebagian maupun seluruh bagian otak. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh kondisi lain yang turut memengaruhi otak atau gangguan langsung pada otak, seperti:

Kondisi yang memengaruhi otak

  • Demam Tinggi.
  • Tekanan darah tinggi yang tidak terpantau.
  • Preeklamsia (kondisi tekanan darah yang meningkat dan disertai adanya protein dalam urine).
  • Gejala putus zat.
  • Tidak normalnya kadar gula darah.
  • Gangguan elektrolit.
  • Gigitan atau sengatan hewan berbisa.
  • Sengatan listrik.
  • Racun yang tertumpuk di dalam tubuh karena gangguan ginjal atau hati.
  • Penyakit jantung.

Gangguan otak

  • Cedera kepala yang mengakibatkan pendarahan pada otak.
  • Cedera otak pada bayi saat melawati jalan lahir.
  • Infeksi otak (Ensefalitis).
  • Infeksi selaput otak (Meningitis).
  • Epilepsi.
  • Stroke.
  • Lumpuh otak (cerebral palsy).
  • Tumor otak

Di samping beberapa faktor tersebut, kejang juga bisa terjadi karena gangguan somatoform atau kelainan psikologis yang ditandai dengan beragam keluhan pada fisik, tetapi tidak terdiagnosis saat pemeriksaan fisik. Biasanya, gangguan ini disebabkan oleh banyaknya pikiran, stres hingga depresi.

Gejala Kejang

Umumnya, kejang ditandai kontraksi otot yang disertai dengan sentakan di seluruh tubuh. Sebenarnya, kejang tidak selalu menunjukkan gejala itu saja. Gejala yang terjadi tergantung pada bagian otak yang mengalami gangguan aktivitas listrik dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa gejala kejang yang bisa terjadi, antara lain.

Kejang karena gangguan aktivitas listrik di seluruh bagian otak

  • Mata berkedip cepat.
  • Pandangan kosong pada satu arah.
  • Gerakan berupa sentakan di bagian tangan, leher, dan wajah.
  • Tubuh kaku yang disertai dengan gerakan menyentak pada seluruh tubuh.
  • Kaku otot.
  • Kehilangan kontrol pada otot, seperti jatuh secara tiba-tiba.

Kejang karena gangguan aktivitas listrik di sebagian otak

  • Kesemutan.
  • Perubahan mood (suasana hati).
  • Pusing.
  • Gangguan pada penglihatan, penciuman, dan pendengaran.
  • Gerakan menyentak pada salah satu tungkai atau lengan.
  • Gerakan berulang, misalnya jalan berputar-putar.

Kejang bisa memperlihatkan gejala yang beragam. Selain beberapa gejala yang telah disebutkan, masih ada beberapa gejala lain, seperti mulut ngeces atau berbusa, penurunan kesadaran sesaat, perubahan tingkah laku, dan berhenti bernapas sesaat.

Komplikasi Kejang

Kejang yang terjadi bisa menimbulkan komplikasi karena gangguan atau cedera yang berbahaya bagi Anda. Berikut beberapa gangguan atau cedera karena kejang.

  • Gangguan mental. Penderita kejang biasanya menjadi mudah marah dan depresi. Hal ini karena efek samping penggunaan obat anti kejang ataupun kejang yang sulit diatasi.
  • Gangguan pada proses kehamilan. Kejang bisa membahayakan ibu dan janin. Selain itu, obat anti kejang yang dikonsumsi bisa mengakibatkan gangguan pada proses kehamilan. Oleh sebab itu, Anda perlu berkonsultasi kepada dokter kandungan untuk menentukan obat yang aman bagi wanita hamil dan janin.
  • Pneumonia aspirasi. Pneumonia aspirasi bisa terjadi saat adanya benda asing ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan infeksi pada paru-paru. Salah satunya karena kejang yang terjadi saat Anda sedang makan ataupun minum. Makanan ataupun minuman yang masuk ke paru-paru tersebut bisa menyebabkan infeksi.

Baca Juga : Pertolongan Pertama saat Anak Mengalami Kejang Demam

Sumber

Healthdirect. (2019). Seizures. www.healthdirect.gov.au
Healthline. (2019). What You Should Know About Seizures. www.healthline.com
Kids Health. (2016). Seizures. kidshealth.org
Mayo Clinic. Seizures. www.mayoclinic.org
Medline Plus. (2020). Seizures. medlineplus.gov
Verywell Health. (2021). Risk and Complication of Seizures. www.verywellhealth.com
WebMD. (2020). Seizure. www.webmd.com