Protein Urine Berlebih pada Anak dan Ibu Hamil, Apakah Berbahaya?

Protein Urine Berlebih pada Anak dan Ibu Hamil, Apakah Berbahaya?

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 6 Juli 2023

 

Anak-anak dan wanita yang sedang hamil sangat perlu memperhatikan kesehatannya. Wajar saja kalau mereka langsung menjalani pemeriksaan jika memiliki keluhan fisik tertentu. Salah satu indikator yang bisa menunjukkan ada tidaknya masalah pada tubuh adalah air seni.

Protein dalam urine yang berlebih pada anak dan ibu hamil atau kondisi proteinuria mensinyalir adanya gangguan pada organ ginjal. Namun, apakah hal ini berbahaya? Cari tahu lebih lanjut soal proteinuria pada anak dan ibu hamil melalui artikel ini!

Baca Juga: Manfaat Tes Urine dan Metodenya

Apa Itu Proteinuria?

Proteinuria merujuk pada kadar protein dalam urine yang berlebih dalam tubuh, kondisi ini bisa terjadi pada semua orang, termasuk anak-anak dan ibu hamil. Adanya kadar protein yang tinggi mengindikasikan adanya gangguan pada proses penyaringan darah di organ ginjal.

Normalnya, protein akan diserap dan dialirkan kembali ke dalam darah oleh ginjal, tapi saat ada masalah pada organ vital ini, protein justru tidak terserap dengan sempurna dan masuk ke dalam urine.

Anak yang berusia lebih tua dan remaja bisa mengalami orthostatic proteinuria. Saat anak mengalami kondisi ini, protein akan masuk ke urine tiap kali anak dalam posisi berdiri. Kondisi ini tidak membahayakan karena tidak ada kerusakan pada organ ginjal.

Tentunya diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter untuk mengetahui penyebab proteinuria dan memastikan bahwa pemicu protein berlebih dalam urine bukanlah sesuatu yang membahayakan.

Apa Penyebab Protein Urine Berlebih pada Anak dan Ibu Hamil?

Kadar protein dalam urine yang berlebih pada anak-anak dan ibu hamil bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

1. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi tidak hanya berbahaya bagi jantung, tapi juga ginjal. Ini karena pembuluh darah di sekitar ginjal akan melemah dan membuat penyerapan protein menjadi tidak sempurna.

Sayangnya, tekanan darah tinggi biasanya tidak terasa dan baru disadari saat pemeriksaan rutin atau ketika sudah mencapai tahapan yang parah.

2. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun dipicu oleh sistem imun tubuh yang menyerang jaringan dalam tubuh dan memicu peradangan. Jika sistem imun tubuh merusak organ ginjal, maka anak dan ibu hamil bisa mengalami proteinuria.

Beberapa penyakit autoimun yang dapat memicu kadar protein urine yang berlebih pada anak dan ibu hamil adalah IgA nefropati, sindrom Goodpasture, dan lupus.

3. Dehidrasi

Saat kehilangan banyak cairan tubuh sampai dehidrasi, tubuh tidak akan bisa menyalurkan nutrisi yang dibutuhkan ke organ ginjal. Ini akan menganggu proses penyerapan protein di ginjal.

Untungnya, dehidrasi hanya menyebabkan proteinuria yang bersifat sementara dan bisa diatasi dengan menangani masalah dehidrasinya.

4. Penyakit ginjal kronis

Ketika anak dan ibu hamil mengalami penyajit ginjal kronis, mereka akan kehilangan fungsi ginjal secara perlahan yang membuat protein tidak tersaring dari darah dan masuk ke air seni. Jika tidak segera diatasi, penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan gagal ginjal.

5. Preeklampsia

Pada ibu hamil, kadar protein dalam urine yang berlebih bisa diakibatkan oleh preeklampsia yang merupakan salah satu komplikasi saat kehamilan. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan peningkatan kadar protein dalam urine, tapi juga memicu tekanan darah tinggi serta kerusakan pada organ tubuh, seperti ginjal dan hati.

Preeklampsia bisa muncul di minggu ke 20 masa kehamilan dan jika tidak segera ditangani dapat berakibat fatal dan mengakibatkan kelahiran prematur.

Pada kondisi preeklampsia yang parah atau yang dikenal sebagai sindrom HELLP, ibu hamil bisa mengalami penurunan trombosit, hemolisis, dan peningkatan enzim di organ hati. Komplikasi ini berpotensi mengancam nyawa calon ibu dan janin.

Baca Juga: Berbagai Cara Mengatasi Preeklamsia pada Ibu Hamil

6. Glomerulonefritis

Di ginjal terdapat banyak pembuluh darah kecil yang disebut glomeruli. Saat terjadi masalah pada bagian ini, kadar protein di urine bisa menjadi berlebih pada anak dan ibu hamil. Bila tidak ditangani, kondisi ini dapat memicu sindrom nefrotik.

7. Diabetes

Penyakit diabetes diindikasikan dengan adanya kadar gula darah yang tinggi. Hal ini dapat membuat organ ginjal bekerja lebih keras dari biasanya yang jika terus dibiarkan akan merusak organ ginjal dan membuat protein masuk ke urine.

8. Kadar Protein yang Normal dalam Urine

Untuk orang normal, kadar protein dalam urine tidak boleh melebih 150 mg/d, sedangkan untuk wanita yang sedang hamil, kadar protein bisa mencapai setidaknya 300 mg/d.

Pada ibu hamil, tingkat protein dalam urine akan naik karena adanya penambahan volume darah dan kecepatan filtrasi darah di ginjal. Namun, Anda perlu waspada jika kadar protein sudah memuncak sampai 500 mg/d dalam urine karena ini mengindikasikan kemungkinan preeklampsia.

Cara Mengatasi Proteinuria

Cara mengobati proteinuria tentunya tergantung dari penyebabnya dan tingkat keparahannya. Biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk mengganti gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, menerapkan pola makan sehat, berhenti merokok, dan berolahraga.

Selain itu, Anda juga bisa diberikan obat-obatan tertentu yang dapat mengatasi pemicu kadar protein dalam urine yang berlebih. Dokter juga akan meminta Anda untuk mengonsumsi makanan yang rendah mineral dan protein jika Anda memiliki masalah pada organ ginjal.

Untuk ibu yang sedang hamil, Anda bisa mencegah kenaikan kadar protein dalam urine dengan melakukan beberapa langkah berikut:

  • Konsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega tiga, seperti kacang kedelai, ikan makarel, dan biji chia. Selain itu, konsumsi juga makanan yang mengandung potasium dan magnesium, seperti ikan salmon, brokoli, dan tomat.
  • Konsumsi protein secukupnya dan tingkatkan porsi sayur
  • Selalu cek tekanan darah secara rutin dan konsultasikan ke dokter jika Anda merasa tidak enak badan

Agar bisa mendapatkan penanganan dan pemeriksaan yang tepat, cek kondisi tubuh ke dokter apabila terdapat kadar protein dalam urine yang berlebih pada anak ataupun ibu hamil.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Eklampsia pada Ibu Hamil dan Pengobatannya

Sumber

American Family Physician (1998). Proteinuria in Children. www.aafp.org

Health Canal. (2021). Protein in Urine During Pregnancy – Cause, Signs, & Treatment. www.healthcanal.com

Mayo Clinic. (2020). Preeclampsia. www.mayoclinic.com

Medical News Today. (2021). Everything you need to know about protein in urine (proteinuria). www.medicalnewstoday.com

Patient. (2021). Orthostatic Proteinuria. www.patient.info