Ketahui Fungsi Sertraline dan Efek Sampingnya

Ketahui Fungsi Sertraline dan Efek Sampingnya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 14 Agustus 2023

 

Sertraline merupakan salah satu jenis obat untuk mengatasi depresi, serangan panik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pasca-trauma, gangguan kecemasan sosial (fobia sosial), dan sindrom pramenstruasi yang parah (gangguan dysphoric pramenstruasi).

Obat ini bekerja dengan meningkatkan mood, tidur, nafsu makan, dan tingkat energi. Efeknya, pasien akan lebih bersemangat melakukan aktivitas sehari-hari.

Konsumsi sertraline juga dapat mengurangi rasa takut, kecemasan, dan munculnya pikiran yang tidak diinginkan. Ini juga bisa mengurangi keinginan melakukan sesuatu berulang-ulang (misalnya pada orang dengan gangguan kompulsi cuci tangan terus-menerus, menghitung berulang-ulang, atau memeriksa berkali-kali).

Sertraline dikenal sebagai inhibitor reuptake serotonin selektif (selective serotonin reuptake inhibitor/SSRI). Obat ini berfungsi membantu mengembalikan keseimbangan zat alami tertentu (serotonin) di otak.

Baca Juga: Obat Depresi Fluoxetine: Cara Penggunaan dan Efek Sampingnya

Bagaimana Cara Penggunaan Obat Ini?

Sertraline bisa ditemukan dalam bentuk tablet dan konsentrat (cairan) untuk diminum. Biasanya diminum sekali sehari di pagi atau sore hari.

Untuk mengatasi gangguan dysphoric pramenstruasi, obat ini diminum sehari sekali baik setiap hari dalam sebulan atau pada hari-hari tertentu dalam sebulan.

Anda disarankan untuk minum sertraline di waktu yang sama setiap harinya. Ikuti petunjuk yang tertera pada label resep dengan hati-hati. Kalau ada bagian yang tidak Anda mengerti, tanyakan segera kepada dokter atau apoteker Anda.

Konsumsilah sertraline dengan dosis yang sesuai. Jangan kurang dan jangan lebih, serta jangan lebih sering dari yang dianjurkan oleh dokter.

Dokter mungkin akan memberikan dosis sertraline yang rendah dan secara bertahap menaikkan dosisnya. Untuk merasakan manfaat penuh dari obat ini, Anda mungkin membutuhkan waktu selama beberapa minggu. Jangan berhenti mengonsumsinya meski Anda sudah merasa sehat atau sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Berhenti minum sertraline tiba-tiba bisa menyebabkan beberapa gejala, seperti mual, berkeringat, depresi, perubahan suasana hati, lekas marah, gelisa, pusing hingga kejang. Berbagai gejala lain, seperti kebingungan, kelelahan, telinga berdenging, atau susah tidur juga mungkin terjadi jika Anda menghentikan konsumsi sertraline.

Berapa Dosis Sertraline yang Dianjurkan?

Dosis sertraline yang biasa adalah 50 mg sehari untuk orang dewasa. Namun, biasanya dokter akan memberikan dengan dosis yang lebih rendah. Jumlahnya kemudian dinaikkan secara bertahap sampai dosis maksimal yakni 200 mg sehari.

Jika Anda memiliki masalah hati, dokter mungkin akan memberikan dosis yang lebih rendah atau menyarankan Anda untuk tidak terlalu sering mengonsumsi sertraline.

Pada anak-anak usia 6-12 tahun, dosis sertraline adalah 25 mg sehari. Jumlahnya bisa ditingkatkan menjadi 50 mg per hari setelah satu minggu.

Baca Juga: Mengetahui Berbagai Jenis Obat Penenang

Apa Kegunaan Lain dari Sertraline?

Dokter juga kadang meresepkan sertraline untuk mengobati sakit kepala dan masalah seksual. Bicarakan dengan dokter Anda terkait kemungkinan risiko yang akan muncul jika Anda mengonsumsinya.

Sertraline mungkin saja diresepkan untuk pengobatan lain. Tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda terkait hal tersebut.

Apa Efek Samping dari Penggunaan Sertraline?

Sertraline juga mungkin bisa menyebabkan sejumlah efek samping. Konsultasikan pada dokter jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala berikut ini, terutama jika efek sampingnya parah dan tidak hilang selama beberapa waktu. Efek samping itu antara lain adalah:

  • Mual
  • Diare
  • Susah buang air besar
  • Muntah
  • Susah tidur atau susah bangun dari tidur
  • Mulut kering
  • Heartburn
  • Kehilangan selera makan
  • Kelelahan yang berlebihan
  • Cemas
  • Sakit kepala
  • Gemetar yang tidak terkontrol pada salah satu bagian tubuh
  • Perubahan dalam kemampuan atau minat terhadap seks.

Selain beberapa efek samping di atas, ada beberapa gejala serius yang harus segera mendapatkan penanganan dokter, seperti kejang, perdarahan, atau memar yang tidak normal, berhalusinasi, berkeringat hingga kesulitan bernapas.

Perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa kelompok pasien yang mungkin tidak diperbolehkan mengonsumsi sertraline. Misalnya mereka yang punya reaksi alergi atau masalah jantung.

Mereka yang sudah mengonsumsi obat depresi lain juga memerlukan perhatian khusus dari dokter. Perlu diketahui bahwa sertraline adalah obat keras, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Ketahui Fungsi dari Obat Carbamazepine dan Efek Sampingnya

Sumber

Drugs (2021). Sertraline. www.drugs.com

Medline Plus (2020). Sertraline. www.medlineplus.gov

NHS (2018). Sertraline. www.nhs.uk

Webmd (2021). Sertraline. www.webmd.com