Berbagai Penyebab Susah BAB yang Jarang Disadari dan Cara Mengatasinya

Berbagai Penyebab Susah BAB yang Jarang Disadari dan Cara Mengatasinya

Penulis: Novi | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 16 September 2022

 

Susah buang air besar (BAB) dikenal dengan sembelit atau konstipasi untuk istilah medis. Sembelit terjadi karena tinja terlalu lama berada di dalam usus besar. Usus besar berfungsi sebagai tempat penyerapan air dari sisa makanan yang melewati saluran pencernaan.

Karena fungsinya tersebut, tinja atau limbah sisa makanan akan mengeras jika terlalu lama berada di dalam usus besar, sehingga sukar dikeluarkan. Ketika sembelit menyerang, biasanya tubuh terasa tidak enak, terutama di bagian perut. Untuk menghindari hal ini terjadi, Anda perlu mengetahui apa saja faktor penyebab sembelit dan bagaimana cara mengatasinya.

Penyebab Susah BAB

Frekuensi BAB yang dikatakan normal rata-rata berkisar antara 13 kali sehari atau setidaknya 3 kali dalam satu minggu. Sebetulnya pun tidak ada patokan khusus mengenai berapa kali sebaiknya seseorang BAB.

Namun, jika Anda jarang BAB, kemungkinan Anda mengalami sembelit. Selain itu, Anda juga dapat dikatakan sedang mengalami sembelit apabila merasa sakit saat buang air besar dan tetap merasa kenyang meski sudah buang air besar. Berikut ini berbagai penyebab umum terjadinya sembelit, meliputi:

  • Pola makan yang buruk
  • Stres
  • Diet rendah serat, terutama diet dengan mengonsumsi protein tinggi (seperti daging, susu, dan keju)
  • Dehidrasi karena kurang minum
  • Kurang berolahraga
  • Menunda-nunda buang air besar
  • Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti obat pereda nyeri kehamilan, antasida, dan kalsium tinggi.

Selain penyebab umum yang telah disebutkan di atas, sembelit juga dapat disebabkan oleh masalah medis, seperti:

  • Mengidap penyakit tertentu, seperti diabetes, stroke, dan parkinson
  • Masalah pada usus besar atau rektum, misalnya iritasi usus besar, obstruksi usus (penyumbatan pada usus), dan infeksi pada divertikula (kantong-kantong yang terbentuk pada sepanjang saluran pencernaan, terutama usus besar)
  • Terlalu sering menggunakan obat pencahar
  • Masalah hormonal, misalnya kurang aktifnya kelenjar tiroid.

Baca Juga: 10 Manfaat Buah Pepaya Bagi Kesehatan

Cara Mengatasi Susah BAB

Secara umum, sembelit dapat diobati dan dicegah dengan cara mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik.

Sebuah penelitian dari Studies Trusted Source menunjukkan bahwa perubahan pola makan dapat membantu mengobati sembelit kronis. Selain itu, Anda dapat melakukan beberapa cara di bawah ini untuk mengatasi sembelit, di antaranya:

  • Minum air putih sekitar 1,5 hingga 2 liter per hari. Hal tersebut penting untuk dilakukan agar tubuh menjadi lebih lembab dan pencernaan air di dalam tubuh berjalan dengan baik di dalam saluran pencernaan.
  • Membatasi konsumsi alkohol dan minuman berkafein. Alkohol dan kafein dapat membuat tubuh mengalami dehidrasi.
  • Mengomsumsi makanan yang kaya akan serat, seperti buah dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ataupun sereal. Asupan serat yang baik untuk tubuh antara 20 hingga 35 gram per hari.
  • Menambahkan suplemen serat ke dalam makanan.
  • Menambahkan probiotik ke dalam makanan, seperti yoghurt dan kefir.
  • Kurangi mengonsumsi makanan rendah serat, seperti daging, susu, keju, dan makanan olahan.
  • Melakukan aktivitas olahraga sekitar 30 menit per hari, setidaknya lima kali dalam seminggu atau 150 menit per minggu. Anda dapat berolahraga dengan berjalan kaki, berenang, ataupun bersepeda.
  • Jangan menunda buang air besar saat merasa ingin buang air besar. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi penumpukan tinja di dalam usus besar dan menghindari pengerasan tinja.
  • Gunakan obat pencahar sesuai aturan. Jangan menggunakan obat pencahar selama lebih dari dua minggu, tanpa berkonsultasi dengan dokter. Penggunaan obat pencahar secara berlebihan akan membuat saluran pencernaan mengalami ketergantungan.

Sementara itu, untuk mengatasi sembelit yang disebabkan penyakit tertentu diperlukan penanganan langsung dari dokter agar tidak memicu komplikasi lainnya.

Selain itu, bagi ibu hamil yang mengalami sembelit, sebaiknya konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu, sebelum mengonsumsi obat apa pun.

Baca Juga : Bayi Susah BAB: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sumber
Healthline. (2019). What You Should Know About Constipation. www.healthline.com
PMC US National Library of Medicine National Institutes of Health. The Pathophysiology, Diagnosis, and Treatment of Constipation. www.ncbi.nlm.nih.gov
National Health Service. Constipation. www.nhs.uk
WebMD. (2019). What Is Constipation. www.webmd.com
Suyatno, dkk. (2015). Hubungan Asupan Serat, Lemak, dan Posisi Buang Air Besar dengan Kejadian Konstipasi pada Lansia. Jurnal Kesehatan Masyarakat: FKM UNDIP