Meropenem: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Meropenem: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 1 Januari 2023

 

Meropenem merupakan antibiotik tipe carbapenem yang tersedia dalam bentuk injeksi. Meropenem digunakan untuk mengobati infeksi parah pada kulit atau perut yang disebabkan oleh bakteri.

Obat ini juga digunakan untuk mengobati meningitis bakteri (infeksi yang menyebabkan peradangan pada jaringan yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang).

Antibiotik ini bekerja dengan membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi dan mencegah pertumbuhannya dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Obat ini tidak akan bekerja untuk pilek, flu, atau infeksi virus lainnya.

Meropenem harus diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Selain bisa digunakan sebagai terapi tunggal, meropenem juga bisa dikombinasikan dengan antibiotik lain.

Baca Juga: Waspadai Infeksi Bakteri Penyebab Pes atau Sampar

Peringatan Sebelum Menggunakan Meropenem

  • Sebelum menggunakan meropenem, beri tahu dokter dan apoteker Anda jika Anda alergi terhadap jenis antibiotik carbapenem atau obat antibiotik apa pun.
  • Beri tahu dokter dan apoteker Anda obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen, serta produk herbal yang sedang Anda konsumsi atau rencanakan.
  • Beri tahu dokter mengenai riwayat kesehatan Anda, terutama jika Anda pernah mengalami gangguan otak (seperti kejang, cedera kepala, tumor), penyakit ginjal, penyakit lambung/usus (seperti kolitis).
  • Meropenem bisa menyebabkan sakit kepala, kesemutan, atau kejang. Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas apa pun yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan meropenem.
  • Beberapa bentuk antibiotik carbapenem mengandung natrium. Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang menjalani diet rendah garam atau menderita gagal jantung kongestif.
  • Meropenem dapat menyebabkan vaksin bakteri hidup (seperti vaksin tifoid) tidak bekerja dengan baik. Beri tahu dokter bahwa Anda menggunakan meropenem sebelum melakukan imunisasi/vaksinasi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui sebelum menggunakan meropenem.

Petunjuk Penggunaan Meropenem

Meropenem diberikan melalui suntikan maupun infus ke pembuluh darah vena (intravena/IV), yang dilakukan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Meropenem biasanya diberikan setiap 8 jam, sesuai anjuran dari dokter. Lama pengobatan tergantung pada kesehatan umum Anda, jenis infeksi yang Anda alami, dan seberapa baik tubuh pasien merespons obat.

Dokter akan memberitahu Anda berapa lama untuk menggunakan meropenem. Ikuti anjuran dokter selama Anda menjalani pengobatan.

Setelah kondisi Anda membaik, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik lain yang dapat Anda minum untuk menyelesaikan perawatan Anda.

Terus gunakan obat ini sampai masa pengobatan yang ditentukan selesai, bahkan jika gejalanya hilang setelah beberapa hari. Menghentikan pengobatan terlalu dini dapat menyebabkan kembalinya infeksi.

Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau semakin memburuk.

Baca Juga: Waspadai Infeksi Bakteri Escherichia Coli (E. Coli) Pada Pencernaan

Dosis Meropenem

Dosis diberikan berdasarkan pada kondisi medis pasien dan respons tubuh terhadap pengobatan. Pada anak-anak, dosisnya juga didasarkan pada usia dan berat badan.

Berikut dosis meropenem sesuai dengan kondisi medis:

Infeksi saluran pernapasan bawah

Dewasa: Dosis diberikan sebesar 2.000 mg setiap 8 jam melalui infus selama 15–30 menit.

Anak usia ≥ 3 bulan: Dosis sebesar 40 mg/kgBB setiap 8 jam melalui infus selama 15–30 menit.

Infeksi Gram-negatif atau Infeksi Gram-positif

Dewasa: Dosis sebesar 500–1.000 mg setiap 8 jam melalui infus selama 15–30 menit atau melalui injeksi selama 3–5 menit.

Anak usia ≥ 3 bulan: 10–20 mg/kgBB setiap 8 jam melalui infus selama 15–30 menit atau melalui injeksi selama 3–5 menit.

Meningitis

Dewasa: Dosis sebesar 2.000 mg setiap 8 jam melalui infus selama 15–30 menit.

Anak usia ≥ 3 bulan: 40 mg/kgBB setiap 8 jam melalui infus selama 15–30 menit.

Infeksi kulit berat

Dewasa: Dosis sebesar 500–2.000 mg melalui infus setiap 8 jam.

Anak usia ≥ 3 bulan: Dosisnya 10 mg/kgBB setiap 8 jam melalui infus. Dosis maksimum sebesar 500 mg.

Baca Juga: Memahami Mekanisme Kerja Antibiotik

Interaksi Meropenem dengan Obat-obatan Lain

Daftar di bawah ini tidak mencakup semua kemungkinan interaksi obat dengan meropenem.

Beberapa obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan meropenem meliputi:

  • Asam valproat atau divalproex karena dapat mengurangi efektivitas obat dan meningkatkan risiko kejang.
  • Probenecid karena dapat meningkatkan efek samping, seperti mual, muntah, dan sakit kepala.
  • Warfarin karena dapat meningkatkan efek antikoagulan.

Meropenem juga dapat berinteraksi dengan obat atau suplemen tertentu. Selalu beri tahu dokter dan apoteker tentang obat atau suplemen lain (termasuk obat resep dan obat bebas) yang sedang Anda konsumsi.

Efek Samping Meropenem

Meropenem dapat menyebabkan efek samping. Periksakan diri ke dokter jika salah satu dari gejala berikut ini semakin parah atau tidak kunjung hilang:

  • Sakit kepala
  • Diare
  • Sembelit
  • Mual
  • Muntah
  • Kemerahan, nyeri, atau bengkak di tempat suntikan
  • Kesemutan
  • Sulit tidur.

Meski jarang terjadi, penggunaan meropenem juga bisa menimbulkan beberapa efek samping serius.

Jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau gejala-gejala berikut ini, hentikan penggunaan injeksi meropenem dan segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan medis darurat:

  • Kejang
  • Diare parah (tinja berair atau berdarah) yang mungkin terjadi dengan atau tanpa demam disertai kram perut
  • Gatal-gatal
  • Ruam
  • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan mata
  • Kesulitan menelan
  • Kelelahan atau lemas yang tidak biasa
  • Kulit pucat
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Sesak napas
  • Demam atau tanda-tanda infeksi lainnya

Efek samping lain yang tidak tercantum juga dapat terjadi pada beberapa pasien. Jika Anda mengalami keluhan lain saat menggunakan meropenem, konsultasikan dengan dokter.

Baca Juga: Pahami Kegunaan Sulfonamide yang Dikenal Sebagai Obat Infeksi Bakteri

 

Sumber

Cleveland Clinic. Meropenem injection. my.clevelandclinic.org

Drugs. (2020). Meropenem. www.drugs.com

Goodrx. Meropenem (Merrem). www.goodrx.com

Medline Plus. (2016). Meropenem Injection. medlineplus.gov

MedicineNet. Meropenem (Merrem). www.medicinenet.com

Rxlist. (2021). MERREM IV. www.rxlist.com 

WebMD. Meropenem Vial – Uses, Side Effects, and More. www.webmd.com