Jangan Salah Pakai, Ketahui Berbagai Jenis Inhaler Asma dan Kegunaannya

Jangan Salah Pakai, Ketahui Berbagai Jenis Inhaler Asma dan Kegunaannya

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 6 Desember 2022

 

Asma terjadi ketika Anda mengalami masalah di bagian paru-paru, sehingga Anda akan merasa kesulitan untuk bernapas.

Memiliki penyakit asma bisa sangat menyulitkan, sebab asma bisa terjadi tiba-tiba saat Anda berada di lingkungan yang bisa memicu terjadinya gejala. Misalnya saja, saat Anda sedang berada di luar ruangan selama beberapa waktu.

Baca Juga: Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Apa Perbedaannya?

Hal-hal yang Memicu Kambuhnya Asma 

Hal-hal yang bisa membuat asma kambuh antara lain:

Tanda Asma Bertambah Parah

Selain itu, jika asma yang terjadi menjadi semakin parah, umumnya Anda akan merasakan tanda-tanda berikut ini:

  • Sering muncul gejala asma yang membuat tidak nyaman dari biasanya
  • Sesak napas terasa makin parah
  • Anda lebih sering merasa butuh menggunakan inhaler pereda

Orang yang Berisiko Terkena Asma

Lalu, siapa saja yang lebih berisiko terkena asma? Berikut adalah beberapa orang yang berisiko memiliki kondisi ini dalam hidupnya:

  • Perokok aktif dan pasif
  • Memiliki orang tua yang mengidap asma
  • Memiliki alergi tertentu seperti dermatitis
  • Obesitas
  • Sering terpapar asap

Cara Menyembuhkan Asma

Sayangnya, asma tidak bisa disembuhkan. Namun Anda bisa mengontrol gejalanya dengan mendapat pengobatan dari dokter, dan biasanya Anda akan diberikan inhaler.

Inhaler adalah alat yang bisa Anda gunakan untuk menghirup obat pereda gejala asma. Secara umum, jenis inhaler terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Inhaler untuk meredakan gejala yang terjadi
  • Inhaler untuk mencegah terjadinya gejala asma

Berbagai Jenis Inhaler

Untuk lebih paham tentang inhaler asma, simak uraian lengkapnya di bawah ini agar Anda tak salah menggunakan inhaler.

  • Inhaler Pencegah

Sesuai dengan namanya, inhaler pencegah adalah inhaler yang digunakan untuk mencegah munculnya gejala.

Biasanya, obat yang digunakan di dalam inhaler ini adalah steroid.  Steroid sendiri merupakan obat yang berperan untuk meredakan peradangan dan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh Anda. Biasanya, jenis steroid yang digunakan untuk meredakan asma adalah corticosteroids.

Mengingat steroid adalah obat keras, maka Anda perlu memperhatikan baik-baik dosis pemakaiannya, agar tidak menimbulkan efek samping tertentu yang tidak diinginkan.

Selain itu, obat-obat steroid yang biasanya digunakan pada inhaler ini antara lain:

    • Budesonide
    • Ciclesonide
    • Fluticasone
    • Mometasone
    • Beclometasone

Cara pemakaiannya pun berbeda dengan inhaler pereda yang umum digunakan saat gejala asma terjadi. Inhaler pencegah digunakan setiap hari dan membutuhkan waktu berminggu-minggu agar efeknya muncul.

Apabila Anda memerlukan inhaler pereda selama beberapa waktu dalam seminggu, maka Anda sebaiknya juga menggunakan inhaler pencegah.

  • Inhaler Pereda

Saat gejala asma terjadi, Anda perlu menekan gejala tersebut menggunakan inhaler pereda. Nantinya, inhaler ini bisa membuat otot-otot pernapasan Anda lebih tenang, sehingga Anda tak lagi merasa sesak napas.

Efeknya pun dapat Anda rasakan dengan sangat cepat, sehingga inhaler ini juga disebut dengan short-acting bronchodilator.

  • Inhaler Long-acting Bronchodilator

Jika Anda menggunakan inhaler pencegah namun masih belum cukup meredakan gejala asma Anda, maka dokter mungkin akan direkomendasikan Anda untuk menggunakan inhaler jenis ini. Untuk hasil yang lebih baik, Anda perlu memakainya sebanyak dua kali dalam sehari. Inhaler ini memakai obat steroid, seperti:

    • Salmeterol
    • Formoterol

Sayangnya, ada efek samping yang bisa ditimbulkan dari penggunaan bronkodilator, antara lain:

    • Sulit tidur
    • Sakit perut
    • Palpitasi
    • Gemetar
    • Kram di otot

Baca Juga: Mengidap Asma? Berikut Daftar Makanan yang Harus Anda Konsumsi dan Hindari

Pencegahan Asma

  • Ikuti pengobatan dengan teratur

Karena asma bisa dikontrol, Anda perlu mengikuti pengobatan Anda secara teratur, sebab asma memerlukan pengobatan serta pemantauan secara rutin.

  • Ikuti resep dokter

Jangan pernah mengganti obat Anda tanpa memberitahukan dokter terlebih dahulu, meskipun Anda merasa asma Anda terasa lebih baik.

  • Mendeteksi gejala lebih awal

Jika Anda sudah bisa menangani gejala ringan dengan baik, maka Anda tidak akan merasakan gejala yang lebih parah. Karena itu, cobalah untuk memahami gejala-gejala yang bisa muncul dan hal-hal yang bisa menyebabkan asma Anda kambuh. Namun, apabila gejala Anda tak kunjung membaik, Anda perlu segera menghubungi dokter Anda.

  • Hindari hal-hal yang bisa memicu gejala asma

Beberapa hal yang bisa menyebabkan asma Anda kambuh, seperti debu atau alergi perlu Anda hindari.

Anda mungkin  juga perlu menggunakan masker selama beraktivitas di luar ruangan atau ruangan yang berdebu.

Baca Juga: Obat Alami dan Medis untuk Mengatasi Asma

Sumber

NHS. (2021). Overview – Asthma. www.nhs.uk

Patient. (2018). Asthma Inhalers | Names and Types. patient.info

Medline Plus. Steroids. medlineplus.gov

Web MD. (2019).  https://www.webmd.com/asthma/guide/asthma_inhalers_bronchodilators. www.webmd.com

Mayo Clinic. (2020). Asthma – Symptoms and causes. www.mayoclinic.org

Web MD. (2021). Asthma Prevention: 10 Tips To Prevent Asthma Attacks. www.webmd.com