Dampak Kabut Asap terhadap Kesehatan

Dampak Kabut Asap terhadap Kesehatan

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 31 Januari 2023

 

Kebakaran hutan tidak hanya menimbulkan permasalahan pada lahan, tumbuhan, dan hewan yang berada di tempat terjadinya kebakaran, namun juga menimbulkan kabut asap yang dapat berdampak pada kesehatan organ pernapasan.

Adanya kabut asap pada udara yang kita hirup menjadi pertanda kualitas udara yang tidak baik, yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental masyarakat yang terdampak.

Asap terdiri dari berbagai komponen, di mana bahan yang paling tidak sehat dalam asap adalah partikel-partikel kecil yang membuat Anda sulit bernapas.

Tak hanya sulit bernapas, partikel ini juga dapat membuat Anda batuk, memperburuk kondisi jantung, juga paru-paru Anda.

Baca Juga: 8 Langkah Sederhana untuk Mencegah Polusi Udara

Kelompok yang Rentan Terdampak

Bagaimana asap memengaruhi kesehatan Anda sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor seperti durasi paparan, banyaknya udara yang Anda hirup, dan bagaimana kondisi Anda sebelumnya.

Terdapat beberapa kelompok yang lebih rentan terhadap kabut asap, yakni:

  • Kelompok yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru, seperti gagal jantung, angina, penyakit jantung iskemik, penyakit paru obstruktif kronik, emfisema atau asma.
  • Kelompok lansia yang lebih berisiko mengalami gangguan pernapasan.
  • Kelompok bayi, anak-anak dan remaja. sistem pernapasan mereka masih berkembang sehingga lebih rentan terhadap gangguan pernapasan seperti asma.
  • Wanita hamil,  karena kabut asap mungkin memengaruhi kesehatan janin yang sedang berkembang.

Dampak Kabut Asap terhadap Kesehatan

Kabut asap yang terjadi di wilayah Anda dapat menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan.

Berikut adalah beberapa dampak yang sering terjadi akibat kabut asap:

  • Memperburuk kondisi asma yang dimiliki

Ketika Anda memiliki asma, kabut asap dapat membuat asma Anda kambuh dan memperburuknya.

Kabut asap memiliki partikel halus yang dapat tersangkut di paru-paru dan membuat Anda sulit bernapas.

Hal ini dapat merusak paru-paru dan menyebabkan Anda mengalami lebih banyak serangan asma.

  • Menyebabkan iritasi pada mata dan kulit

Kualitas udara yang buruk dan kabut asap yang tebal dapat memicu iritasi pada mata dan kulit.

Kabut asap dapat menimbulkan keluhan gatal-gatal, mata berair, meradang atau infeksi pada kasus berat.

  • Menyebabkan kanker paru-paru

Kabut asap yang mengandung udara kotor dan partikel kecil dapat menyebabkan kanker paru-paru.

Tidak hanya kanker paru-paru, udara kotor juga dapat menimbulkan kanker jenis lain seperti kanker kandung kemih.

  • Menimbulkan pneumonia dan gangguan pernapasan lainnya

Kabut asap dapat menimbulkan batuk dan sesak napas. Kondisi ini juga dapat memicu Anda terkena pneumonia, atau radang paru-paru.

Gejala pneumonia termasuk nyeri dada, batuk, kelelahan, sesak napas, dan demam.

Anak-anak dan orang tua lebih rentan terkena penyakit ini.

Selain karena kabut asap, pneumonia juga dapat disebabkan karena polusi udara.

  • Meningkatkan penyakit jantung

Kabut asap dapat meningkatkan risiko serangan jantung, detak jantung tidak teratur (aritmia), gagal jantung, dan stroke.

Partikel kecil dalam kabut asap dapat masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan peradangan.

Baca Juga: Manfaat Menakjubkan Menghirup Udara di Pagi Hari untuk Kesehatan

  • Memicu kondisi autoimun

Kabut asap dapat menyebabkan penurunan imunitas atau daya tahan tubuh.

Kondisi ini dapat menyebabkan kondisi autoimun, yaitu ketika sistem kekebalan Anda menyerang tubuh Anda sendiri.

Hal ini dapat merusak jaringan Anda dan dapat menyebabkan peradangan di sekitar jantung dan paru-paru Anda.

Para peneliti masih menggali tentang hal ini, tetapi partikel dari kabut asap dan polusi udara yang masuk ke dalam tubuh dapat memicu kondisi autoimun.

  • Berpotensi mengganggu kesehatan mental

Tak hanya fisik, kabut asap juga berdampak terhadap kesehatan mental Anda. kabut asap dapat memicu stres dan depresi.

Kualitas udara yang buruk juga diketahui berhubungan erat dengan gejala emosional yang diikuti dengan gejala somatik dan afektif pada lansia.

Penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa mereka yang tinggal di daerah dengan kualitas udara terburuk memiliki peningkatan 27% dalam tingkat gangguan bipolar dan peningkatan 6% dalam depresi berat.

  • Meningkatkan risiko keguguran, prematur dan kematian dini

Meskipun belum diketahui pasti, tetapi kualitas udara yang buruk, termasuk disebabkan dampak kabut asap, dapat meningkatkan risiko keguguran pada janin.

Kabut asap juga meningkatkan kadar bahan kimia beracun dalam darah yang menekan sistem kekebalan wanita hamil.

Hal ini dapat melemahkan plasenta dan menyebabkan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan masalah kesehatan pada bayi yang baru lahir.

Catatan Penting

Jika kabut asap muncul di area lingkungan Anda, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Jika Anda memiliki asma, gangguan pernapasan, atau kesehatan lainnya, berkonsultasilah ke dokter untuk memelihara kesehatan selama kabut asap terjadi.
  • Anda dapat menyimpan bahan makanan yang dapat lebih tahan lama dari busuk dan stok makanan lain di rumah. Hal ini untuk menghindari intensitas Anda untuk keluar rumah.
  • Jika memungkinkan, milikilah pembersih udara.
  • Selalu gunakan masker kesehatan jika keluar rumah ketika kabut asap terjadi untuk mencegah partikel kecil terhirup.

Baca Juga: Dampak Pencemaran Suara bagi Kesehatan

Sumber

WebMD. (2021). Health Effects of Air Pollution. www.webmd.com 

Mulia, P., & Dewi, W. N. (2021). Analisis Dampak Kabut Asap Karhutla Terhadap Gangguan Kesehatan Mental. Health Care: Jurnal Kesehatan, 10(1), 62-68. jurnal.payungnegeri.ac.id

Mulia, P., Nofrizal, N., & Dewi, W. N. (2021). Analisis Dampak Kabut Asap Karhutla Terhadap Gangguan Kesehatan Fisik. Jurnal Ners Indonesia, 12(1), 51-66. jni.ejournal.unri.ac.id

EPA. 2021. How Smoke from Fires Can Affect Your Health. www.epa.gov