Obat Alami dan Medis untuk Mengatasi Asma

Obat Alami dan Medis untuk Mengatasi Asma

Penulis: Aldo | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 26 November 2022

 

Asma adalah kondisi peradangan di mana terjadi penyempitan pada saluran pernapasan. Hal tersebut membuat penderitanya mengalami napas pendek sehingga kesulitan bernapas.

Penyebab asma sendiri masih belum diketahui dengan jelas, tetapi faktor genetik dan lingkungan diduga menjadi pemicunya. Sejumlah iritan dan kondisi yang bisa memicu asma, seperti serbuk sari, infeksi pernapasan, asap, kegiatan fisik, udara dingin, stres, atau obat-obatan tertentu.

Asma juga merupakan jenis penyakit jangka panjang dan tidak dapat disembuhkan secara total. Akan tetapi, gejala asma bisa ditangani lewat penanganan tertentu.

Baca Juga : Menderita Asma? Ketahui Jenis Asma dan Cara Mengatasinya Saat Kambuh

Ada sejumlah cara penanganan dan obat yang bisa Anda pilih ketika gejala asma timbul, baik itu yang bersifat alami dan bisa dilakukan di rumah maupun obat medis yang membutuhkan resep dokter. Mari simak penjelasannya di bawah ini.

1. Meditasi Mindfulness

Meditasi mindfulness mengajak Anda untuk berfokus dan menaruh perhatian pada pikiran dan perasaan yang terjadi pada saat sekarang. Tujuannya adalah untuk mendapatkan konsentrasi dan ketenangan.

Anda bisa melakukannya dengan cara duduk rileks di tempat yang tenang, lalu tutup kedua mata dan mulai fokus pada pikiran serta perasaan yang terjadi dalam diri Anda.

Sebuah penelitian terhadap pengidap asma menunjukkan, meditasi mindfulness selama 8 minggu bisa meredakan stres dan meningkatkan kualitas hidup yang berkaitan dengan asma.

Dengan kata lain, meditasi ini dapat membantu melengkapi perawatan medis dan meredakan gejala asma terkait stres.

2. Latihan Pernapasan

Untuk membantu meredakan gejala asma, Anda juga bisa mulai melakukan latihan pernapasan di rumah. Sejumlah teknik pernapasan, seperti yoga dan teknik pernapasan dalam, bisa menghilangkan stres dan membuat Anda rileks.

Sebuah ulasan pada 2020 terhadap sejumlah riset ilmiah melaporkan, latihan pernapasan yang dilakukan partisipan yang mengidap asma ringan sampai sedang berdampak positif terhadap kualitas hidup dan fungsi paru-paru.

Meski begitu, diperlukan lebih banyak penelitian berkualitas tinggi lainnya untuk menguji potensi manfaat, efek samping, dan teknik mana yang tepat untuk digunakan.

3. Jahe

Herbal yang satu ini bisa Anda pilih sebagai obat alami untuk meredakan gejala asma. Menurut sebuah penelitian ilmiah di jurnal American Journal of Respiratory Cell and Molecular Biology, jahe dilaporkan bisa meredakan gejala asma. Penelitian lainnya pada 2015 menunjukkan, jahe bisa meredakan peradangan asma akibat alergi.

Anda bisa mengonsumsinya dengan cara merebus segelas air hangat yang dicampur parutan jahe dan bila perlu tambahkan gula secukupnya.

4. Bawang Putih

Meskipun penggunaan bawang putih belum dipelajari secara langsung pada penderita asma, penelitian menunjukkan bahwa bawang putih mentah dan ekstrak bawang putih memiliki sifat anti peradangan.

Karena sifat anti peradangannya, bawang putih mungkin dapat membantu meringankan gejala asma. Hal ini karena asma merupakan penyakit radang pada saluran pernapasan.

5. Kunyit

Menurut riset ilmiah, kandungan senyawa kurkumin dalam kunyit memiliki efek anti-inflamasi. Penelitian ini dilakukan terhadap pasien penderita asma bronkial ringan sampai sedang yang menunjukkan bahwa pemberian kapsul kurkumin 500 mg/hari selama 30 hari meningkatkan fungsi paru-paru pasien.

Penanganan dan sejumlah obat alami di atas hanya berguna sebagai perawatan pendukung dan tidak bisa menjadi pengganti perawatan utama penyakit asma.

Selain itu, masih dibutuhkan riset lanjutan mengenai manfaat dari obat alami di atas. Anda disarankan untuk mengunjungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Menurut riset ilmiah, kandungan senyawa kurkumin dalam kunyit memiliki efek anti-inflamasi. Penelitian ini dilakukan terhadap pasien penderita asma bronkial ringan sampai sedang yang menunjukkan bahwa pemberian kapsul kurkumin 500 mg/hari selama 30 hari meningkatkan fungsi paru-paru pasien.

Perlu Anda ketahui bahwa metode terapi dan sejumlah obat alami di atas hanya berguna sebagai perawatan pendukung dan tidak bisa menjadi pengganti perawatan utama penyakit asma. Hal ini karena, masih dibutuhkan riset lanjutan mengenai manfaat dari obat alami di atas dalam mengatasi gejala asma.

Penting untuk diperhatikan juga bahwa meski alami, obat atau ramuan herbal belum tentu cocok untuk semua orang dan berpotensi menyebabkan efek samping. Anda disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan pengobatan terapi atau ramuan herbal apa pun.

Baca Juga: Mengidap Asma? Berikut Daftar Makanan yang Harus Anda Konsumsi dan Hindari

Obat Medis

Obat medis asma terdiri atas dua kelompok, yakni bronkodilator dan anti-inflamasi. Bronkodilator membantu mengendurkan otot paru-paru yang tegang sehingga membuat Anda bernapas lega. Jenis anti-inflamasi berguna untuk meredakan peradangan, iritasi dan pembengkakan paru-paru.

Sementara itu, ada dua kategori penanganan asma menggunakan obat medis, yakni obat pereda cepat/jangka pendek, dan obat pengendali asma jangka panjang.

Obat Pereda Cepat (Quick Relief)

Semua jenis obat pereda cepat adalah bronkodilator. Obat jenis ini membantu meredakan gejala asma dengan cepat, seperti bunyi (mengi) saat bernapas, sesak napas, dan batuk. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mencegah serangan asma tiba-tiba.

Jenis obat yang termasuk kategori obat pereda cepat di antaranya:

  • Agonis beta kerja pendek (short-acting beta agonists) : jenis bronkodilator yang digunakan dengan cara dihirup (inhaler).
  • Antikolinergik : jenis bronkodilator lainnya yang dihirup dan biasa digunakan sebagai pengganti, atau juga bisa bersamaan dengan agonis beta aksi cepat.
  • Kortikosteroid oral (melalui mulut) dan intravena (injeksi atau infus) : digunakan untuk menangani serangan asma serius.
  • Teofilin : Jenis bronkodilator ini dikonsumsi setiap hari dalam bentuk pil untuk mengobati asma ringan. Obat ini bekerja dengan mengendurkan otot-otot saluran pernapasan dan melindungi paru-paru dari iritan.

Obat Pengontrol Asma Jangka Panjang

Obat ini dikonsumsi setiap hari  untuk mencegah munculnya gejala asma. Untuk pengobatan jangka panjang, dokter mungkin meresepkan obat anti-inflamasi, bronkodilator, atau kombinasi keduanya.

Berikut beberapa jenis obat asma jangka panjang:

  • Agonis beta kerja panjang (long-acting beta agonists/LABA): jenis bronkodilator untuk melegakan saluran pernapasan dan meredakan pembengkakan paru-paru dalam 12 jam. Biasanya digunakan bersamaan dengan kortikosteroid hirup.
  • Kortikosteroid hirup: jenis obat anti-inflamasi yang dianggap paling efektif dan sering digunakan dalam menangani asma jangka panjang. Obat ini mengurangi pembengkakan dan rasa sesak di saluran pernapasan.
  • Pengubah Leukotrien (Leukotriene modifiers): jenis obat anti-inflamasi yang berfungsi menghentikan efek leukotrien, senyawa kimia yang menyebabkan gejala asma.

Baca Juga: Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Apa Perbedaannya?

 

Sumber

Healthline. 2020. 13 Natural Remedies for Severe Asthma. www.healthline.com
Khan, A. M., et al (2015) Zingiber officinale ameliorates allergic asthma via suppression of Th2-mediated immune response, Pharmaceutical Biology, 53:3, 359-367, https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.3109/13880209.2014.920396
Mayo Clinic. 2020. Asthma medications: Know your options. www.mayoclinic.org
Verywell Health. 2020. Natural Treatments for Asthma. www.verywellhealth.com
WebMD. 2020. Natural Remedies for Asthma. www.webmd.com
Santino TA, Chaves GS, Freitas DA, Fregonezi GA, Mendonça KM. Breathing exercises for adults with asthma. Cochrane Database Syst Rev. 2020;3:CD001277. doi:10.1002/14651858.CD001277.pub4